bab 2

136 13 2
                                    

.
.
.
Leon perlahan menggerakkan tubuhnya, matanya mencoba melihat. dan akhirnya Leon terbangun

Leon duduk dan memegang perut bagian bawahnya di sebelah kanan. Leon meringis sedikit saat dia memegang bagian itu

Kanglim yang melihat ekspresi Leon menunjukkan ekspresi kesakitan. Dan Kanglim menyadari bahwa Leon mengalami luka di perutnya.

"Apakah kau baik-baik saja Leon?" tanya Kanglim dengan cemas

"Aku baik-baik saja," ucap Leon dengan wajah kesakitan

kanglim yang melihat wajah kesakitan leon, tau bahwa dia sedang berbohong tentang dia yang baik-baik saja

"Omong kosong, kau tidak baik-baik saja. Ada luka di perutmu."

Kanglim kembali menatap wajah Leon, ekspresinya sendiri dipenuhi kekhawatiran. Dia mengulurkan tangan, meletakkan tangannya di bahu Leon.

"Coba kulihat. Seberapa buruk lukamu?"

Leon melepaskan tangannya yang sedari tadi memegangi perutnya

Kanglim dapat melihat luka Leon cukup besar

Kanglim memeriksa lukanya dengan cermat. Memang benar, ukurannya cukup besar. Pemandangan itu memenuhi dirinya dengan campuran kekhawatiran dan urgensi.

"Sial, mengapa ini bisa terjadi?! Luka itu kelihatannya serius. Kau perlu pertolongan medis secepat mungkin leon."

Dia melihat sekeliling mereka. Padang rumput tanpa tanda-tanda peradaban terlihat.

"Kita berada di antah berantah. Tidak akan ada bantuan apa pun di sini."

"aku tidak apa" jawab leon lagi

"apa kau yakin?!" kanglim sungguh khawatir akan keadaan leon

"ya, aku tidak apa. aku bisa menahan rasa sakit yang tidak seberapa ini" ucap leon

"apa kau bisa berjalan? kita harus menemukan permukiman" tanya kanglim

"ya, tentu aku bisa"

kanglim membantu leon untuk berdiri, dan membantu leon untuk berjalan

Kanglim membantu Leon saat mereka berjalan perlahan bersama. Terlepas dari desakan Leon bahwa dia baik-baik saja, Kanglim tidak bisa sepenuhnya menghilangkan kekhawatiran yang menggerogoti dirinya. Lagipula, dia tidak buta terhadap rasa sakit dan ketegangan dalam ekspresi Leon.

Saat mereka melanjutkan perjalanan melalui padang rumput, dia mengamati area tersebut, berharap menemukan tanda-tanda pemukiman di dekatnya.

"Apakah kau yakin bisa berjalan? Lukanya kelihatannya cukup parah. Kita bahkan tidak tahu di mana kita berada. Mungkin perlu berjalan jauh untuk menemukan tempat."

"terus saja berjalan, fokus untuk mencari pemukiman warga dulu" kata leon

mereka melanjutkan perjalanan yang dimana akhirnya mereka menemukan sebuah desa kecil

tanpa menunda-nunda lagi, kanglim mencari seorang dokter untuk leon yang terluka

Kanglim memimpin Leon melewati desa, mencari tanda-tanda dokter atau pusat kesehatan. Mereka akhirnya menemukan sebuah bangunan, dengan tanda bertuliskan 'Dokter Desa.'

"Sepertinya ini tempatnya. Ayo, kita periksa."

Dia membantu Leon berjalan ke dalam, berharap dokter dapat membantu.

saat masuk, mereka langsung saja disambut oleh wanita tua yang berjaga

"ya ampun, apa yang telah terjadi?" tanya wanita tua itu saat melihat kanglim dan leon datang dengan luka-luka ditubuh mereka

Kanglim dengan cepat menjelaskan situasi mereka kepada wanita tua itu

"kami bukan berasal dari sekitar sini ataupun dari dunia ini, kami tiba-tiba dipindahkan ke dunia ini dan mengalami sedikit kecelakaan. temanku mendapatkan luka perut yang cukup serius, bisakah kau menolongnya?" kata kanglim

"ya tentu" ucap wanita tua itu

perasaan lega melanda kanglim saat wanita tua itu setuju untuk membantu mengobati luka leon

kanglim mengangguk penuh terima kasih, ia melihat kearah leon yang masih menekan luka diperutnya itu

"terima kasih" kata kanglim

dia kemudian menoleh ke Leon, dengan lembut membimbingnya ke kursi di dekatnya

"duduklah dan biarkan dia memeriksa luka mu, kau aman sekarang" kata kanglim untuk menenangkan leon

*skip*

Setelah beberapa saat, wanita tua itu selesai merawat luka Leon. Memang belum sembuh total, tapi setidaknya lukanya sudah dibalut dan dirawat.

Kanglim, yang dengan cemas menunggu di dekatnya, menghela nafas lega.

"Bagaimana kabarnya? Apakah dia akan baik-baik saja?" tanyanya

"teman mu berada di kondisi yang sangat baik" kata wanita tua itu

kanglim akhirnya menghela napas lega, setelah mengetahui fakta tersebut

"kalau boleh tau siapa namamu nak?" tanya wanita tua itu

Kanglim mengalihkan perhatiannya ke wanita tua itu, bersyukur atas pernyataannya bahwa Leon dalam kondisi baik. Dia kemudian menjawab pertanyaannya.

"Namaku Kanglim. Dan yang terluka adalah Leon."

"kanglim & leon? sepertinya aku pernah mendengar nama itu" kata wanita tua itu

kanglim bingung dengan perkataan wanita itu, ya karena dirinya dengan leon bukan lah berasal dari dunia ini dan meraka tidak berkaitan dengan dunia ini. mungkin

"Tunggu, kamu pernah mendengar nama kami sebelumnya? Bagaimana mungkin? Kami bukan dari sini. Kami benar-benar baru sampai di sini secara tidak sengaja." kata kanglim

"dengar cerita ini nak" kata wanita tua itu

kanglim pun diam mencoba serius mendengarkan cerita yang akan diceritakan oleh wanita itu

"dulu saat aku berusia 8 tahun, ada 2 bukan ada 4 pemuda yang memiliki kekuatan sihir diatas rata² mereka disatukan oleh raja waktu itu untuk melawan musuh² diluar wilayah kerajaan. namun setelah 2 tahun mereka bersama, entah mengapa mereka terpecah menjadi 2 kelompok. tidak ada yang tau kenapa mereka bisa saling bermusuhan, permusuhan mereka sudah tidak sehat lagi, dan pada akhirnya mereka berperang entah demi apa. dan dari yang ku ketahui, 2 diantara mereka mati dan 1 mengalami luka yang sangat parah sebelum akhirnya mati setelah sebulan dirawat dan yang tersisa hanya satu" cerita wanita itu panjang kali lebar

"kemana 1 orang yang selamat itu?!" tanya kanglim

"semua orang tidak pernah tau dimanakah dia berada, yang ku tau dia adalah orang yang abadi" jawabnya

Kanglim mendengarkan dengan penuh perhatian cerita wanita tua itu, setiap kata membuatnya merinding. Sepertinya mereka memiliki sejarah yang menarik di dunia ini.

Ketika wanita itu menyebutkan 1 orang yang selamat, pertanyaan Kanglim meledak, keputusasaannya untuk menemukan informasi lebih lanjut terlihat jelas dalam suaranya.

"Apa yang kau maksud dengan 'abadi'? Dan kau tidak tahu di mana orang itu sekarang?" tanya kanglim
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung

yaelah makin gaje aja ni cerita T-T

Royal knight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang