bab 6

88 11 2
                                    

.
.
.
hari sudah semakin siang, kanglim dan leon sudah bersiap untuk menuju perpustakaan sihir yang diberitahukan oleh hana

sesampainya di perpustakaan leon dan kanglim sangat kagum dengan betapa besarnya gedung perpustakaan tersebut

mereka melangkahkan kakinya masuk kedalam perpustakaan megah tersebut

"waw betapa megahnya perpustakaan ini" ucap leon terkagum-kagum dengan kemegahan dan keindahan perpustakaan ini

perpustakaan Magic Haven benar-benar mengesankan. dia mengagumi rak buku tinggi yang dipenuhi buku-buku tebal yang tak terhitung jumlahnya, ukiran rumit di dinding, dan langit-langit tinggi yang menciptakan kesan megah.

“sungguh pemandangan yang indah untuk dilihat,” kata leon sambil memandang sekeliling perpustakaan.

“aku yakin kita dapat menemukan banyak informasi berharga di sini.”

leon mengangguk setuju dengan pernyataan dari kanglim

keduanya menjelajahi ruang labirin perpustakaan, menjelajahi banyak lorong buku.

leon berhenti di suatu rak, matanya fokus memperhatikan buku yang menarik perhatiannya itu.

ia mengambil buku tersebut dan membuka beberapa halaman, buku tersebut semakin membuatnya tertarik setelah ia membuka lembaran buku tersebut. leon pun akhirnya mengambil buku tersebut

"buku apa yang kau pilih?" tanya kanglim ke leon

“aku sedang berpikir untuk mengambil yang ini,”

jawab leon sambil mengangkat 2 buah buku besar berjudul “Mantra Sihir Tingkat Lanjut. dan yang satunya tentang tata cara membuat ramuan"

“sepertinya ini bisa memberikan banyak pengetahuan berguna tentang sihir yang lebih kompleks,” jelasnya.

"bagaimana denganmu? buku apa yang menarik perhatianmu?" tanya leon

sementara leon sudah menemukan buku yang dia minati, kanglim masih mencari-cari di rak, mencoba menemukan sesuatu yang cocok untuk dirinya sendiri.

"apa kau mengalami kesulitan dalam memutuskan buku apa yang akan kau pilih?" leon bertanya, memperhatikan keraguan kanglim.

"hmm... bisa dibilang seperti itu" jawab kanglim

leon terkekeh dan meletakkan bukunya sendiri.

“yah, luangkan waktumu,” katanya, memberi Kanglim ruang untuk menjelajah.

"ada banyak buku yang bisa dipilih. aku akan menjelajahinya lebih jauh lagi."

dia kemudian berjalan pergi, meninggalkan kanglim untuk melanjutkan pencariannya.

kanglim terus mencari di tumpukan, membaca judul dan membaca sekilas beberapa halaman. dia ingin menemukan sesuatu yang substansial yang dapat membantunya lebih memahami keajaiban dunia ini.

sementara itu, leon sibuk menelusuri bagian lain perpustakaan, sesekali mengeluarkan buku untuk membolak-baliknya.

skip

akhirnya mereka mendapatkan buku yang mereka inginkan, dan mereka pun bergegas pulang karena mereka benar-benar lupa waktu

"kita benar-benar lupa waktu di perpustakaan" leon terkekeh saat mereka bergegas pulang.

“kita seharusnya memperhatikan waktu” tambahnya, merasa sedikit kehabisan tenaga  setelah menjelajahi perpustakaan yang besarnya ga masuk akal

"ya, kita lupa akan waktu yang terus berjalan. dan tampaknya kau mendapatkan banyak buku menarik" ucap kanglim yang melihat tumpukkan buku yang di bawa leon

leon menyeringai sambil melihat tumpukan buku di pelukannya.

"ya, aku terbawa suasana," akunya sambil tersenyum malu.

"ada begitu banyak judul yang menarik. aku tidak dapat menahan godaan untuk meminjamn banyak buku"

saat mereka berjalan, mata Leon terus menatap tumpukan bukunya, penuh dengan antisipasi untuk menyelaminya.

“aku tidak sabar untuk mulai membaca ini,” katanya, suaranya dipenuhi dengan kegembiraan.

"aku yakin ada banyak rahasia dan teknik sihir ampuh yang tersembunyi di buku ini"

"uhm ya, kau sangat antusias untuk mengenal sihir" jawab kanglim dengan ke antusiasan leon

"tunggu hingga aku bisa membuat ramuan dari buku panduan ini" ucap leon sambil menunjukkan buku yang ia maksud

kanglim melihat buku yang ditunjukkan oleh leon, buku tua yang dari sampulnya tampak tidak menjamin isi didalamnya

"ya, semoga berhasil untuk membuat ramuan" ucap kanglim memberi semangat

sesampainya dirumah, leon langsung saja memasuki gudang dari rumah hana dan hyunwoo, berencana untuk mempelajari membuat ramuan

leon memasuki gudang, bersemangat untuk mulai belajar membuat ramuan. ruangan itu besar dan penuh dengan berbagai ramuan, botol, dan perlengkapan pembuatan ramuan lainnya yang digunakan hana untuk ramuannya sendiri.

dia meletakkan tumpukan bukunya di meja terdekat dan mengambil buku panduan pembuatan ramuan, membalik-balik halamannya, mencoba untuk menemukan ramuan yang mudah dibuat bagi pemula sepertinya.

"apa aku buat ini aja ya...?" leon sedikit tersenyum melihat tata cara pembuatan ramuan yang sepertinya menyenangkan

leon tak perduli jika ramuannya gagal, yang jelas dia sangat penasaran dengan ramuan yang ada dibuku tersebut

melihat bahan-bahan yang ada di gudang hana lengkap, ia pun langsung meracik ramuan tersebut tanpa berpikir untuk kedua kalinya



































BERSAMBUNG

aku bingung mau dibuat bagaimana alur setelah bab ini, yang jelas aku terlalu malu untuk membuatnya >///<

Royal knight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang