⭐⭐⭐⭐

69 11 2
                                    


haechan tidak terlambat hari ini ke sekolah dia datang cukup pagi hari ini, memulai pagi yang indah dan bel istirahat berbunyi

semua terasa aman tentram sampai....

"HEI KAU TIDAK PAPA ARIN?" jangan menangis katakan apa yang terjadi kata teman sebangku arin yang menanyakan keadaannya

air matanya terus deras mengalir dan temannya memeluknya

beberapa anak yang ada di kelas belum sempat ke kantin pun mendatangi meja nya
ada yang penasaran apa yang terjadi,
ada yang ingin melihat siapa yang menangis
dan ada yang berusaha menenangkannya juga
termasuk haechan dan chenle

saat sudah tenang arin akhirnya bercerita, jadi aku berpacaran dengan anak siswa elit di sekolah ini, dan ternyata dia, di-dia air matanya mengalir lagi...
dia hanya menjadikanku bahan taruhan saja, dia menangis lagi...

apaa?? siswi yang ada disana serentak berteriak, tak terkecuali haechan dan chenle juga

l-lalu apa yang kau lakukan padanya arin-ah? teman sebangkunya yang bertanya gugup

huahhhh, memang apa yang bisa ku lakukan pada orang kaya itu? memukulnya? menamparnya? untung saja otakku masih bekerja aku hanya pergi begitu saja
jika aku memukulnya , it-itu akan merugikanku 2kali saja huahhhh tangisnya lagi

teman-teman nya pun menanguk-anguk paham semuanya, benar apa yang dikatakan arin

memang benar, katanya sedang tren dari siswa elit itu untuk taruhan mendapatkan kita, katanya itu mengasyikan aku mendengarnya dari tuan muda dimana aku bekerja, dia memperingatkanku untuk tidak mendekat atau tertangkap mata mereka jadi sebaiknya kita jauhi saja gedung besar yang memang tidak cocok dengan kita itu. ucap teman sebangku arin, hwang renjun

tapi kenapa mereka melakukan itu? tanya teman sekelas lainnya

kau tidak akan tahu apa yang ada di pikiran para anak orang kaya itu, jika kau memikirkannya

chan, sebaiknya kau mengindar dari mereka kau kan cantik dan manis, aku jadi sangat kwatir padamu, cemas chenle

pffttt, kau berkata apa sih, justru aku cemas sekali padamu, bagaimana dengan si imut ini nantinya? kata haechan sambil mencubit gemas pipi chenle

****************************************************************
sementara itu sisi lainnya 

jadi kapan kau akan memulai permainannya? tanya jaemin

hari ini, memang kelasnya dimana sih? aku tidak melihatnya dari tadi pagi, heran jeno tidak bisa menemukan targetnya dari tadi pagi

pfftttt hahahhaaa apa kau bercanda? kelas mereka tidak ada di gedung ini, kau bodoh sekali
mereka terletak di pojok gedung itu, sambil menunjuk gedung pojok dekat pohon besar disana

ayo kita kesana, akan ku tunjukan biar kau tahu jelas gadis yang mana yang harus kau menangkan hatinya, kata jaemin yang di ikuti jeno

yakk jisung!! berhenti berbicara dengan pohon disana kemarilah, teriak jaemin

itu disana yang berambut cokelat madu, bisiknya pada jeno

jeno melihat, lalu mengerutkan keningnya, sepertinya aku pernah melihatnya dimana ya? pikirnya.
ahhh, dia yang menabrakku di depan gerbang sekolah beberapa hari yang lalu, aku yakin dia orangnya

wah, sepertinya semesta sedang membantumu, ini akan lebih mudah, kulihat lihat dia cukup manis harusnya kan tidak akan bosan dengan permainan ini

kalau kalian tanya jisung dimana? dia ada disana tapi dia memilih melihat dandelion yang ada disana.

baiklah coba menangkan hatinya tuan muda jung, kata jaemin sambil menepuk bahu jeno


hei, apa yang kau lakukan disini sendirian? sapa gadis mungil yang tiba tiba muncul disana

sendiri? dia menegok kanan kiri, rupanya dia ditinggal oleh kawan-kawannya. ya itu jisung yang di tinggal jaemin dan jeno karena selalu asyik dengan dunianya sendiri

oh kau sedang melihat bunga dandelion itu? walaupun mereka hanya bunga liar tapi cantik bukan?

ha? mereka bunga liar? ku kira mereka sengaja di tanam disini

hahahaha, tidak kok mereka tumbuh dengan cantik secara mandiri, cengir sang gadis mungil itu

apa kau mau ku tunjukan hal yang menarik tentang dandelion?

apa itu? ucap jisung penasaran

"chenle yaaaaa leleeeee dimana kau," ada seseorang yang menyebut namanya dari kejauhan

oh, itu temanku aku harus pergi dulu sampai jumpa

tunggu, lalu dandelionnya bagaimana? tahan jisung

ahiyaa, hampir lupa bagaimana besok di jam yang sama?

baiklah, aku akan kesini lagi kalau begitu

NEVER || NOHYUCK (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang