Chapter Two

168 25 30
                                    

[FEELING]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[FEELING]


Alarm berbunyi menandakan waktu yang sudah di setel telat berakhir kini malam berganti pagi udara yang sebelumnya dingin perlahan berubah menjadi hangat yang membuat laki laki mungil yang masih terlelap dalam mimpi terganggu.

Perlahan terbangun dan menguap lalu merenggangkan tubuh nya sejenak yang terasa pegal di lihat nya ke samping benar saja ia tak menemukan sosok yang menemani tidur nya asumsi nya benar bahwa dirinya sedang berhalusinasi.

Meski demikian Renjun tak sekalipun kecewa sudah cukup ia bertemu dan bisa melepaskan semua perasaan nya dalam dekapan orang tersebut kini waktunya untuk melanjutkan hidup seperti biasa.

Sebelum pergi bekerja tentu saja membereskan kekacauan semalam serta membersihkan diri dan betapa terkejut nya dirinya mendapati kaca di kamar mandi nya terdapat tulisan miss us? juga terdapat sekuntum bunga tulip putih membuatnya mematung.

Dengan tangan gemetar di raih nya sekuntum bunga itu seolah memastikan apakah benda ini nyata atau bukan "A-apa ini? Apakah kemarin bukan halusinasi ku?".

Setelah memegang sekuntum bunga tersebut kini ia menyentuh tulisan kata miss us? berwarna merah entah itu cat atau darah kemudian ia tersenyum "Aku juga sangat merindukan kalian terima kasih sudah berkunjung".

Senyum nya luntur dengan cepat berganti suasana "Eh tapi bagaimana kalau bukan itu bukan hantu? Lalu siapa? Oh sial aku sangat gila memikirkan nya" rutuk nya sembari bergegas keluar tak di pedulikan nya sekuntum bunga yang tergeletak dan tulisan kata di cermin itu.

Setelah selesai dengan urusan nya kini Renjun sudah siap untuk pergi bekerja namun aneh nya under pass yang biasanya ia lalui tiba tiba di palang menandakan pengendara tidak boleh menyintas membuatnya harus mencari jalan lain.

Selama bekerja dari awal sampai akhir berjalan seperti biasa dan normal juga mendapat penghasilan yang jauh lebih besar dari sebelum nya, sewaktu pulang dirinya di arahkan untuk melewati under pass yang sudah di buka daripada Highway karena ada kemacetan panjang akibat kecelakaan beruntun, rasanya terlalu aneh dan tidak biasa.

"Kenapa perasaan ku selalu tidak enak dari kemarin? apa kah ini pertanda sesuatu yang buruk akan terjadi lagi?" ujar nya sembarj menengok kesana kemari seperti mencari sesuatu.

"Ku mohon tidak lagi" sambung nya sembari merapalkan doa untuk kebaikan nya.

Kini ia sampai di rumah nya namun senyum nya luntur melihat sosok laki laki berdiri di dekat mobil seperti menunggu nya dengan cepat ia memarkirkan mobil nya dan mendekati pria asing yang berada di depan rumah nya.

"Selamat datang di rumah, Injunie." sapa seorang laki laki dengan setelan kemeja biru dan celana jeans.

Renjun terpaku dengan kepala kosong nya "N-na Jaemin?!" ujar nya dengan sedikit terbata.

UNDERPASS / NORENMINHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang