Chapter One

42 15 35
                                    

[CONFUSED]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[CONFUSED]

"Akhirnya selesai juga" ujar seorang pemuda manis nan ayu rupa nya sembari menyugarkan rambut abu abu nya ke belakang lalu merenggangkan otot serta sendi yang sebelum nya terasa sakit dan tegang.

Tangan lentik dan mungil itu bergerak membereskan sisa pekerjaan nya dan membersihkan bagian yang kotor sebelum menutup toko, selesainya ia beranjak menuju mobil nya yang terparkir lumayan jauh dari toko.

Suara lembut nan merdu itu mengalun indah mengisi keheningan di dalam mobil tatapan nya tak pernah lepas dari pemandangan jalan raya yang cukup padat terlebih ada proyek pembangunan aspal baru yang membuat satu jalur untuk di gunakan bersama sama.

Butuh waktu sekitar 20 menit untuk bisa melepas diri dari kemacetan yang ditemani dengan udara sejuk di musim gugur itu. Mobil itu melaju dan memasuki under pass terpanjang yang sebenarnya bisa di katakan sebagai terowongan atau Tunnel.

Keluar nya dari under pass butuh waktu 7 menit dan untuk sampai di rumah nya membutuhkan waktu 10 menit untungnya tidak ada kemacetan sama sekali ah betapa beruntung dirinya. Akhirnya mobil itu terparkir sempurna di garasi namun betapa kaget nya karena mendapati sebuah mobil asing terparkir di samping garasi nya.

Dengan perasaan gelisah tak menentu ia pun masuk ke dalam rumah tapi dirinya dibuat mematung melihat dan mendengar suara dari seseorang yang sudah lama sekali tidak lagi terdengar dan terlihat.

"Selamat datang di rumah, sweetheart." ujar laki laki dewasa yang bersetelan serba hitam dengan nada rendah nya.

"Renjun kenapa diam saja? Tidak ingin memeluk keka- ah tidak calon suami mu ini?" lanjut nya lagi sembari berjalan mendekati lawan bicara nya.

Pemuda yang di panggil Renjun terbelalak dengan tubuh tegang nya bahkan ia menjatuhkan barang bawaan nya saking terkejut nya mendapati anomali di rumah nya sendiri.

Renjun merasa lehernya tercekik kuat sehingga tak bisa bernapas dengan benar dengan napas tersengal nya ia memaksakan diri untuk berbicara "T-tidak mungkin.. B-bagaimana bisa?" kata nya dengan sangat terbata dengan tubuh bergetar nya mata nya terlihat linglung dan detik kemudian tubuh mungil itu meluruh akibat pingsan.

"Renjun!" pekik laki laki dewasa itu dengan panik lalu menggendong ala pengantin dan bergegas ke kamar dan tak lupa menelpon dokter pribadi.

Beberapa waktu berlalu kini kesadaran yang sempat hilang itu kembali "Sial kepala ku sakit sekali ah tadi itu mimpi buruk yang mengerikan" rintih Renjun dengan perlahan terbangun dari posisi tidur nya.

Sosok yang sedari tadi memperhatikan di balik kegelapan muncul dan duduk di hadapan laki laki mungil itu "Kata siapa kamu bermimpi Renjun?" tanya Jeno dengan cemas.

Renjun tersentak dan kedua mata nya melotot "A-apa?!".

Jeno terkekeh "Reaksi mu berlebihan sekali seolah aku ini hantu saja".

UNDERPASS / NORENMINHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang