Chapter Three

27 14 33
                                    

[MAZE]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[MAZE]

Renjun terbangun di pagi hari ketika merasa tak ada lagi yang bisa di peluk membuatnya sebal "Dasar pembohong!" sungut nya dengan wajah cemberut.

Renjun duduk dan menepuk nepuk pipi nya "Hahaha sudah tahu mereka tiada kenapa masih berharap mereka hidup lagi? Injun konyol sekali" ujar nya sembari bangun dan merapihkan kekacauan.

Sebelum pergi ke kamar mandi ia melihat kesana kemari "Sudah lah lupakan aku akan mencoba mengikhlaskan semua yang terjadi.. aku merelakan kepergian mereka.. dewa dewi tolong jaga mereka disana" ujar nya lalu bergegas mandi dan berbenah diri.

Dari dia berangkat lalu bekerja dan pergi sebentar ke toko untuk membeli beberapa barang yang dibutuhkan semuanya berjalan seperti biasa dengan cuaca yang cerah.

Kini Renjun selesai bekerja dan mengambil cuti beberapa hari untuk mengistirahatkan mental dan fisik nya dan di perjalanan pulang selepas melewati under pass cuaca yang awalnya sejuk berubah menjadi gelap dan munculnya hujan bertekanan sedang.

Petir terus mencakar langit diikuti suara guntur yang menggelegar di penjuru wilayah untung nya Renjun tidak memiliki phobia justru menikmati seakan menjadi lagu yang menenangkan.

Setibanya di depan rumah dan hujan mereda, pagar tinggi otomatis yang terbuka itu memperlihatkan isi di di dalam nya membuat nya termenung lantaran ada tamu tak di undang menunggu nya datang.

"Not again please.." lirih Renjun dengan wajah kacau nya selesai memarkirkan mobil nya kini ia keluar dan berdiri di dekat mobil nya.

Jarak antara Renjun dan sosok itu hanya terpaut 5 meter  "Hello my baby" sapa sosok laki laki bersetelan kaos oblong hitam dan celana jeans dengan surai coklat nya.

Renjun tercekat dan gemetar di tempat nya berdiri "Lee Haechan''.

Sosok itu tersenyum tipis dengan raut tengil nya "Yeah it's me, come on hug me babe" titah nya sembari merentangkan kedua tangan nya.

Renjun melakukan perlawanan kali ini dengan mencoba pergi dari rumah nya dan Haechan yang mendapati reaksi tak terduga dari kekasih mungil nya mencoba menghentikan pergerakan Renjun.

Dan hujan yang sempat mereda kembali turun dengan lebat nya tapi sosok itu membiarkan dirinya basah kuyup demi mengejar kekasih nya.

Pintu kaca mobil itu di ketuk brutal oleh Haechan dan Renjun sama sekali tidak menggubris nya dan menyalakan mobil untuk segera pergi dari sana "Hey babe! What's wrong? Mau kemana? Jangan pergi tolong berhenti dan buka pintu nya!".

Haechan tak menyerah dan mengejar mobil kekasih nya yang masih berada di pekarangan rumah dengan raut bersalah nya "I'm sorry for came late".

Sialnya mesin mobil Renjun tiba tiba mati satu meter dekat pagar membuat nya berdecak tak karuan, Renjun menahan dirinya untuk tidak membuka jendela atau pintu mobil nya dan menutup telinga nya seakan ketika melakukan hal tersebut halusinasi yang ia rasakan menghilang.

UNDERPASS / NORENMINHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang