Chapter Four

49 15 60
                                    

Warning! Chapter ini lumayan panjang semoga tidak bosan ya -'♡'-

Warning! Chapter ini lumayan panjang semoga tidak bosan ya -'♡'-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[MAZE]


Setelah tiga hari lalu Renjun bertemu dengan ketiga kekasih nya yang tak saling mengenal itu mengira bahwa semuanya sudah usai dan tak perlu merasakan nya lagi. Ditambah Renjun memutuskan untuk merelakan kepergian sang kekasih dan fokus pada perbaikan kesehatan dan mental nya.

Sekarang Renjun menikmati hari tanpa kerja namun entah mengapa perasaan gelisah itu masih ada, seperti ada yang mengintai nya dan menunggu waktu untuk keluar menemui nya membuatnya waspada akan sesuatu yang buruk.

Setelah berolahraga kini Renjun sedang bersantai ria di belakang rumah nya yang memiliki kebun kecil berisikan tanaman dan bunga juga ada sebuah kolam kecil sedalam satu meter.

Dirinya terduduk di bangku pantai lengkap dengan payung nya "Apa aku pindah saja ya? Tapi kemana?" tanya Renjun pada dirinya sendiri sambil membolak balikan majalah penjualan unit rumah di beberapa tempat.

Renjun memijit dahi nya "Hah nanti saja aku pikirkan lagi" ujar nya sembari menaruh majalah itu dan meminum smoothie nya dan pada saat yang sama sebuah bola pantai berada di dekat kaki nya

Renjun menunduk dan mengambil bola itu tanpa menaruh minuman nya dibuat bingung lantaran bola ini tidak pernah di taruh di luar "Eh? Bola dari mana ini?" tanya nya lalu berbalik dan dibuat mematung akan sesuatu.

Sesuatu itu adalah coretan tulisan berwarna merah pekat di bagian dinding belakang rumah nya dengan sangat besar bertuliskan 'Why you leave us?' coretan itu terlihat masih baru karena ada tetesan cat warna itu yang tumpah ke tanah.

Tubuh nya mendadak gemetar karena ketakutan "A-apa itu?" tanya dengan terbata dan kedua benda di tangan nya jatuh tanpa ia sadari.

"No way this is not funny!" sentak nya sembari mendekati pintu belakang rumah nya dan mencoba masuk namun sayang nya pintu itu di kunci dari dalam.

Kepanikan mulai melanda ditambah angin dingin bertiup dari arah barat "Fuck! Hei buka pintu nya siapa pun disana!'' umpat nya dengan terus mencoba membuka pintu itu dengan kuat dan kasar.

Belum selesai dengan pintu yang mendadak tak bisa di buka itu tiba tiba saja telinga nya mendengar suara mesin mobil yang sedang melaju kencang entah darimana dan detik kemudian suara tabrakan sangat keras antara dua benda berbahan besi itu tepat di belakang nya.

Brukkk

Brakkk

Renjun terkejut setengah mati lalu dengan gerakan patah patah memutar kepala nya atensi penuh ia tujukan pada dua buah mobil yang ringsek tanpa ada orang di dalam nya akibat tabrakan dan melewati pagar nya lalu yang membuatnya semakin mencekik keadaan adalah dirinya mengingat sesuatu.

UNDERPASS / NORENMINHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang