19

1.3K 155 6
                                    

Hari dimana acara lamaran Shania dan Boby telah berlalu, seluruh anggota keluarga Gyanndra berkumpul di rumah Keynal dan Veranda. Bahkan Boby juga di undang untuk menginap disana. Semuanya berkumpul di ruang keluarga, kecuali Sean karena ia masih sakit dan tertidur di kamarnya

Sean terbangun, ia mencari keberadaan Gracia di seluruh bagian kamar itu. Saat mendengar suara obrolan di ruang keluarga ia keluar dari kamarnya dan berjalan menyusul Gracia. Sean menghampiri Gracia yang duduk di samping Veranda lalu memeluknya dengan manja, jadi saat ini Sean duduk di tengah-tengah Veranda dan Gracia

"Pusing.." ucap Sean memeluk Gracia erat

"Minum obat lagi gih, jangan minum teh dulu" jawab Gracia

"Gamau" balas Sean

"Gue juga bisa kalau gitu mah" sambar Boby lalu memeluk Shania erat

"Mentang mentang udah lamaran bebas banget tuh" cibir Chika melihat kedua pasangan calon suami istri itu

"Hadehh.. mending kamu minta kepastian sana sama Vito" sambar Keynal

"Papa ga di ajak!" sahut Chika

Seisi ruangan tertawa mendengar percakapan ayah dan anak perempuan terakhir di keluarga itu

"Pusing Gee" lirih Sean yang sedari tadi mengadu pada Gracia

"Minum obat mas.. ambil sana" ucap Gracia mengelus rambut Sean dengan lembut dan penuh kasih sayang. Sean menggelengkan kepalanya saja, ia menolak itu

"Mama.. mau peluk" ujar Sean lalu beralih memeluk Veranda

"Udah punya istri masih aja manja terus" ujar Veranda

"Ya gapapa, sama mama sendiri juga" jawab Sean

..

"Kamu masih mual Ge?" tanya Sean memijat pundak Gracia, sementara Gracia hanya bisa mengangguk pelan

"Aku buatin teh dulu ya, kamu disini aja dulu" lanjutnya menyenderkan tubuh Gracia pada headboard kasur

Setelah itu Sean pergi ke dapur untuk membuat teh untuk Gracia, Veranda melihat Sean membuat teh

"Kamu ngapain ko?" tanya Veranda menepuk pundak Sean

"Bikin ma.. buat Gracia, dia mual terus dari tadi" jawab Sean, Veranda sedikit bingung kenapa Gracia tiba-tiba mual padahal tadi malam ia baik-baik saja

"Kenapa? Masuk angin?"

"Iya mungkin ma.. dia kan akhir-akhir ini lagi sibuk banget" balas Sean

"Dia juga udah mual terus dari beberapa hari terakhir sih.. kadang muntah juga" lanjutnya

"Aku ke atas dulu ya ma.. kasian dia aku tinggal sendiri" lanjutnya lalu Veranda menganggukkan kepalanya

Sean pun berjalan menaiki tangga sambil membawa nampan yang berisi satu gelas kopi dan satu gelas teh. Ia pun masuk ke kamar dan meletakkan nampan itu di nakas yang berada di samping kasur

"Masih mual banget?" tanya Sean

"Udah ga terlalu.." jawab Gracia lirih

"Minum dulu.." Sean dengan sigap membantu Gracia untuk meminum teh yang ia buat, Gracia merasa tidak enak karena seharusnya ia yang melakukan ini karena Sean sakit. Tapi malah dia yang harus menjadi pasien Sean

"Maaf ya.. aku ngerepotin kamu" ucap Gracia

"Gaada yang ngerepotin, kamu ga ngerepotin Ge. Aku yang sering ngerepotin kamu, jangan ngomong gitu lagi. Aku gasuka" jawab Sean

"Tapi aku ya-"

"Sssttt, kamu istirahat aja. Tidur lagi" ucap Sean memotong ucapan Gracia lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh Gracia hingga batas dada

"Peluk!" jawab Gracia merentangkan tangannya, Sean pun menerima permintaan Gracia dengan senang hati. Ia langsung memeluk tubuh Gracia ia seolah-olah melindungi Gracia dengan pelukannya

"Tidur.. biar ga mual lagi" balas Sean lalu Gracia mengangguk
























"Kamu gabisa izin aja?" tanya Sean yang melihat Gracia menyiapkan dirinya untuk pergi kerumah sakit bersama Shania

"Gabisa mas.. ini rapat, ga sampai malem kok. Kalau ga di ajak Cici kemana-mana juga sih" jawab Gracia lalu mengambil tasnya

"Aku bilang ke Cici deh biar ga mampir kemana-mana" balas Sean membuka pintu kamar

"Ehhh, jangan ah. Lebay deh kamu, aku udah gapapa" ujar Gracia memegangi lengan Sean menghentikannya

"Aku gapapa mas, aku cuma mual. Itu pun pas pagi juga, aku udah gapapa sekarang" lanjutnya

"Ta-"

"Udah udah, lama kalau sama kamu mah. Aku udah di tungguin Cici nih" ucap Gracia lalu keluar dari kamar

Sean memutar Bola matanya malas dsn menatap dengan sedikit kesal pada istrinya yang keras kepala. Padahal disini ia yang terlalu berlebihan

"Ayo ci!" ucap Gracia

"Aduh Gee, izin aja sihh. Kamu lagi sakit" ucap Sean menarik tangan Gracia

"Kamu ah lebay banget" jawab Gracia

"Udah, Gracianya aman sama aku dek. Jangan khawatir gitu deh" ujar Shania menyela pembicaraan Sean dan Gracia

"Bener ya? Awas kalau istriku kenapa-napa" balas Sean

"Apasih, kok jadi berlebihan begini" ucap Shania yang ikut menatap dengan malas pada Sean karena ia terlalu berlebihan

"Yaudah deh" ujar Sean lalu melepaskan tangannya dari tangan Gracia

Gracia sedikit terkekeh, lalu memeluk tubuh Sean yang lebih tinggi darinya. Sean mengecup kening Gracia sekilas lalu..

Cup

Tiba tiba Sean menyambar bibir Gracia di hadapan seluruh anggota keluarga Gyanndra

"ADUHH! MAMAA! MATA AKU TERNODAI!" ucap Chika yang sedang duduk dimeja makan

"MAA! LIAT NIHH!!" timpal Shania

"Aduh Sean Sean.." ujar Keynal menutup mata Chika




Shania dan Gracia baru saja keluar dari ruang rapat. Mereka berjalan di lorong rumah sakit, namun ada seorang pria yang menyapa mereka

"Hai Gre!" sapa seseorang

"Abin? Kamu ngapain?" tanya Gracia saat melihat seorang pria berlari ke arahnya

"Eh, halo kak Shania" sapa Abin melihat Shania berdiri di samping Gracia

"Hai bin, kamu balik ke Indonesia kapan?" tanya Shania melihat Abin

Jadi sebelum bertemu dengan Nino, Gracia pernah berpacaran dengan Abin. Mereka menyelesaikan hubungannya secara baik-baik, karena Abin harus pergi mengejar cita-cita di Singapura sementara Gracia tidak ingin jika melakukan LDR

Mereka sudah menyelesaikan hubungan itu tiga tahun lalu.. namun mereka masih berhubungan satu sama lain. Dan biasanya hanya basa-basi agar mereka tidak terlalu canggung saat bertemu

Shania juga mengetahui mengetahui kondisi antara Abin dan Gracia. Karena Gracia selalu menceritakannya pada Shania

"Udah hampir sebulanan kak.. aku mau ketemu sama Gracia aja" jawab Abin

"Mau ke cafe di depan ga kak? Biar lebih enak ngobrolnya" lanjutnya

"Boleh.. sana sama Gracia dulu aja, aku mau mindahin mobil ke parkiran depan dulu. Soalnya tadi parkir di belakang" balas Shania lalu Abin dan Gracia menganggukkan kepalanya

"Makasih ya kak" ucap Abin dengan sopan






























TBC

Maaf kalo banyak typo nya

Maaf kalo gaje aowkaowwk

udh ye, mw belajar nih

hati hati, lengah dikit konflik 😈😈😈

:')

🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀

Bu Dokter & Bos Besar (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang