26

995 123 6
                                    

"Ngapain kamu Vienny?." tanya Sean cuek saat melihat Vienny yang sepertinya akan mengganggunya lagi

"Mau antar dokumen.." jawabnya dengan nada yang menggoda Sean

"Taruh di situ" ucap Sean yang tak memalingkan wajahnya dari laptop

"Bapak gamau lihat dulu? Lihat saya dulu dong.."

"Saya tidak ada waktu Vienny. Silahkan keluar kalau tidak ada kepentingan lain"

Viennu mengendus kesal dengan respon Sean. Ia pun keluar dari ruangan dengan kesal, Sean menghela nafasnya lega karena Vienny langsung keluar begitu saja

Drrrt drrrt

Ponsel Sean bergetar, sepertinya ada telefon yang masuk. Benar saja saat ia mengecek ponselnya untuk mengecek siapa yang meneleponnya itu adalah istrinya.

"Halo Ge?"

"Kamu masih lama?"

"Udah.. kenapa? Kamu udah selesai?"

"Hampir mas"

"Oke sayang, mas jemput sekarang ya?"

"Yaa, hati-hati"

"Siap!"

Tutt

Setelah mengakhiri telefon itu ia segera mengemasi barang-barangnya, ia memasukan beberapa dokumen penting yang akan ia kerjakan di rumah. Lalu ia mengunci ruangannya saat sudah berada di luar

Saat sudah sampai di mobil ia menata beberapa barangnya dulu setelah itu berangkat menuju ke rumah sakit. Sean sedang menikmati suasana ibu kota, ditemani oleh musik yang ia putar di mobil. Untungnya jalanan ibu kota tidak padat seperti biasanya jadi Sean bisa sedikit menaikkan kecepatan mobilnya lebih tinggi

Sekitar 25 menit ia sampai di rumah sakit, ia masuk menuju ke lobby belakang. Saat sedang berjalan ia berpapasan dengan Boby dan Shania yang berjalan ke arah yang berlawanan dengannya

"Gracia udah selesai ci?" tanya Sean

"Udah tuh, lagi beres-beres orangnya. Kamu samperin aja gih" jawab Shania

"Oke deh, duluan ya ci, bang" ucap Sean lalu berjalan menuju ke dimana ruangan Gracia

Ia melihat seorang dokter laki-laki yang berdiri di ambang pintu ruangan. Sepertinya pria itu sedang berbicara dengan Gracia

"Mau pulang bareng?"

"Maaf dokter Nad, saya udah di jemput" ucap Gracia menolak tawaran dokter Nadso dengan sopan

"Ayolah.. sesekali Gre" ajak Nadso dengan sedikit memaksa

Ia melihat ke sekeliling dan melihat suaminya yang sudah berjalan ke arahnya. Ia segera memanggil Sean dan kembali berbicara pada Nadso

"Saya duluan ya dok" ucap Gracia lalu sedikit berlari ke arah Sean

"Jangan lari-lari sayang" ujar Sean yang merasa ngeri kalau Gracia terpeleset

"Iya.. maaf deh mas" jawab Gracia

Hal itu tentu membust Nadso menjadi panas, namun ia masih melihat interaksi antara Sean dan Gracia

Gracia memberikan tasnya pada Sean seperti biasa. Lalu mereka berdua mulai berjalan dengan tangan Sean yang melingkar di pinggang belakang Gracia

"Puas banget aku Ge bikin dia panas" ucap Sean sedikit tertawa saat mereka sudah berjalan agak jauh

"Jail banget kamu" jawab Gracia sedikit mencubit perut Sean

"Aduhh, jangan di cubit dong. Emang kamu ga puas?" tanya Sean yang meringis kesakitan lalu mengusap bagian perutnya yang di cubit oleh Gracia

"Lumayan sih" balas Gracia yang ikut tertawa kecil

"Tuh, kenapa di cubit akunya?"

"Gapapa sih. Anak kamu yang mau"

"Dihh? Bawa-bawa dia lagi"













































"Mas, besok ada jadwal buat kontrol ke dokter obgyn" ucap Gracia merebahkan tubuhnya di samping Sean

"Jam berapa?" tanya Sean

"Sore.. jam dua" jawab Gracia

"Kamu udah selesai kan prakteknya besok?" tanya Sean lagi sembari memeluk Gracia

"Udah, kan aku cuma gantiin dua jam" ujar Gracia lalu membalas pelukan Sean

"Berarti besok sekalian aja" ucap Sean mengelus perut Gracia yang terlihat mulai membuncit karena anak mereka yang berkembang dengan baik

"Iya.. tapi feeling ku ga enak.. ada yang ganjel gitu" ucap Gracia, hal itu spontan membuat Sean mendongakkan kepalanya menatap pada wajah Gracia dengan serius lalu menyamakan posisinya dengan Gracia

"Kenapa gitu?"

"Gatau, lagi gaenak aja sih.."

"Berdoa aja semuanya baik" balas Sean yang kembali mengelus perut Gracia

"Ya aku maunya sih begitu" jawab Gracia memejamkan matanya dan meletakkan kepalanya di atas dada bidang Sean

"Tidur aja.. cape kan pasti?" ucap Sean

"He'em.." dehem Gracia

"Kamu mau anak kita gender nya apa mas?" tanya Gracia

"Apa aja sih.. yang penting kalian berdua sehat" jawab Sean

"Pengennya apa?"

"Apa ya..? Mungkin cewe, lucu tau Ge" ucap Sean, Sean setuju dengan nya dan mengangguk saja

"Tapi mukanya mirip aku ya..!"

"Iya deh, iklhas aku Ge"

Mereka berdua tertawa dengan obrolan mereka sendiri. Hal ini membuat suasana di antara mereka berdua menjadi sangat dan penuh kasih sayang yang terlihat di interaksi antara Sean dan Gracia

"Kamu udah minum susu belum?" tanya Sean, Gracia menggeleng cepat namun masih memejamkan matanya dengan tenang

"Diminum Ge, mas buatin ya?" lanjutnya saat melihat Gracia menggeleng dengan cepat

"Gausah.. kasian kamunya, nanti cape lagi" jawab Gracia

"Yaelah Ge, ke dapur doang mah ga bikin cape" balas Sean

"Mas buatin ya?"

"Yaudah deh.. jangan lama-lama tapi ya"

"Ga akan"

Tak lama Sean kembali dengan membawa segelas susu hangat untuk Gracia. Ia memberikannya pada Gracia dengan berhati-hati agar minum itu tidak tumpah ke tangan Gracia

"Hati-hati minumnya" ucap Sean

"Iya mas" jawab Gracia lalu meneguk segelas susu itu dengan perlahan

..

"Nino. Lo udah siapin semua peralatannya?"

"Udah Vin, besok tinggal kita lakuin ke Sean dan Gracia"

"Oke lah kalau begitu. Tapi Lo yakin kita bakal aman? Secara.. keluarga Gyanndra itu bukan keluarga yang bisa kita anggap remeh" ucap Vienny yang sedikit ragu

"Itu urusan belakangan, yang penting rencana kita berhasil dulu" jawab Nino lalu membereskan alat-alat yang akan ia gunakan

"Y-Yaudah"
















































TBC

maaf kalo banyak typo

Maaf kalo gaje aowkaowwk

Sengaja di pendekin buat nambah bab aja awoakwok

VOTEE👊🏻

:')

🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀

Bu Dokter & Bos Besar (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang