Hari telah berganti, sudah waktunya untuk berangkat sekolah. "Ice, kamu kalo masih pusing gausah berangkat dulu. " Ujar Blaze, "Gak, Ice gak pusing kok. " Ujar Ice. Ice pun pergi ke kamar mandi bersama kembaran nya. Namun tiba tiba, Ice merasa pusing. Ice segera memegangi kepala nya. "Kamu gak papa Ice? " Ujar Blaze dengan perasaan panik serta khawatir. Ice menjawab "gak, gapapa kok-", tiba tiba Ice menjadi sangat pusing.
"Ice, kamu istirahat aja. " Ujar Blaze, "gak papa bang ... Aku gak papa" Ujar Ice sembari menahan rasa sakit. "Lu jangan maksain diri lu Ice! Kalo lu kenapa napa gw, dan yang lain bakal khawatir! " Ujar Blaze dengan tegas. Tiba tiba Ice mengingat sesuatu, sesuatu yang pernah ia dengar. Semakin ia mengingat nya, sekarang semakin jelas apa yang terjadi. "Yaudah bang ... Aku ... Di rumah aja. " Ujar Ice.
7:10, semua saudara Ice sudah berangkat. Ice sedang mengingat kembali, mengingat kenangan masa kecil nya. Dongeng yang mamah mereka ceritakan tiba tiba muncul dalam pikiran Ice. "Kok tiba tiba ... gw keinget itu? " Batin Ice. Seseorang yang pergi ke sebuah rumah yang kotor dan berdebu, di dalam nya ada seseorang yang menggunakan baju hitam pekat.
Orang yang menggunakan baju hitam pekat itu, adalah seorang dukun. Dukun itu dimintai tolong oleh seseorang yang ditinggal mati kekasih nya. Mereka pun duduk di sebuah ruangan bernuansa merah, sembari membuat lilin. Tiba tiba ruangan itu menjadi gelap. Saat ruangan kembali terang, tiba tiba arwah kekasih orang itu kembali. Namun ... Belum tentu arwah kekasih nya akan mendatangi nya, karna setiap arwah yang di bangkitkan akan mendatangi orang yang ia cintai.
Itu adalah sejarah keluarga ini. Setelah mengingat hal itu, Ice hanya bisa terdiam. Kejadian 14 tahun lalu, masih membuat Ice trauma. Sudah cukup Ice memikirkan hal itu, sekarang Ice ingin rebahan di ranjang nya yang empuk itu. Tiba tiba, telfon milik Ice yang ditaruh di meja berbunyi. Ice mengambil handphone milik nya, dan melihat bahwa ada seseorang yang menelfon nya.
"Ngapain lu nelfon gw. " Ujar Ice setelah menjawab telfon tersebut, "Ice." Ujar orang yang menelfon Ice. Ice langsung menutup telfon tersebut, dengan perasaan kesal. "Bajingan itu ... Pas gw denger suara nya, rasa nya gw pengen muntah. " Ujar Ice dengan ekspresi kesal. Tiba tiba, ada suara ketukan yang berasal dari pintu kamar Ice.
Ice berusaha berfikir se positif mungkin, dia tidak mau sosok itu muncul lagi. Tubuh Ice merinding, dan Ice merasa takut. Tiba tiba pintu kamar Ice terbuka sendiri, dengan kencang dan kasar. Pintu terbuka disertai hembusan angin yang sangat dingin. Ice menarik selimut yang berada di kasur nya, lalu ia memakai selimut itu untuk menyelimuti diri nya.
Dalam sekejap, selimut yang Ice pakai tiba tiba di tarik ke bawah ranjang. Ice mulai ketakutan, Ice tidak mau melihat ke bawah ranjang. Namun, tiba tiba saja kaki Ice di tarik sebuah tangan. Ice memberi perlawanan, dengan menggoyang kan kaki Ice yang di tarik.
Namun cengkraman tangan itu sangat kuat. Semakin lama semakin kuat, dan semakin lama muncul perasaan pasrah dalam diri Ice.
"Anak anak ... Mamah sayang banget sama kalian. "
Mendengar suara itu membuat Ice sedikit meneteskan air mata, "mamah? " Batin Ice. Saat Ice mengedipkan mata nya, tiba tiba Ice berada di kamar mandi rumah nya. Namun suasana nya terasa suram.
Hingga Ice mulai menyadari ada tetesan darah segar di lantai kamar mandi. Tapi, darah siapa itu?
Bersambung ...

KAMU SEDANG MEMBACA
rampung : boboiboy horror fanmade :
TerrorSejarah keluarga. Umumnya diketahui oleh anggota keluarga dan tradisi nya tetap turun temurun. Namun, jika ritual dukun keluarga? Apakah itu harus di turunkan kepada penerus? Korban nya tak hanya satu. Bahkan banyak hingga ratusan. Namun anehnya, t...