I

675 92 18
                                    

Hujan turun deras hari ini, kemarau panjang terlewati dengan cukup susah payah. Kekeringan dimana mana, tapi kali ini sudah sejak 1 bulan lalu musim hujan datang. Sejak beberapa waktu pula sebuah peringatan bencana mulai selalu membanjiri laman media sosial. Tak ayal hal tersebut membuat masyarakat panik dan was was tentunya. Apalagi dengan semua hal yang tentu saja datang dengan tiba tiba.

"Nduk, eyang itu bingung lho maumu apa." ucap seseorang yang terlihat dituakan dalam satu keluarga ini. Nduk adalah panggilan untuk anak perempuan jawa.

"Eyang, aku kan udah bilang nggak mau. Ya ngapain papi sama mami masih maksa buat itu?" sebuah ucapan penolakan menjadi tanda tanya besar.

"Kamu disuruh jadi dokter nggak mau, sudah diarahkan untuk setidaknya meneruskan darah yang sudah ada saja kamu nggak mau. Jadi direktur juga kamu main main." balas laki laki itu lagi.

"Main main? aku jadi direktur itu sudah keluarin kemampuan terbaikku eyang. Lagipula kalau aku main main itu bisnis nggak bakal jalan sampai sekarang." protesnya tidak terima.

"Maksud eyang itu kamu kebanyakan bebasnya Kala. Kamu nggak terkontrol, kamu nggak sadar keluarga kita itu gimana." sambung laki laki paruh baya lain disana.

Ya Kala.
Perempuan dewasa itu bernama Kala Namari Gitanjali Byakta. Hari ini keluarga Byakta sedang berkumpul untuk menikmati akhir pekan disela sela kesibukan. Keluarga Byakta terkenal dengan gurita bisnisnya di bidang properti, kesehatan dan lainnya. Bersama dengan keluarga konglomerat lainnya menjadi rantai tertinggi perekonomian negara. Setiap ada pembangunan infrastruktur negara selalu ada logo milik Byakta Group. Setiap mall bahkan pembangunan apartmen selalu disangkutkan dengan Byakta. Karena faktanya, Byakta memang se merajalela itu.

Laki laki lansia itu adalah generasi ke-2 dari Keluarga Byakta. Hadyan Byakta. Menjadi orang dengan kontribusi terbesar untuk besarnya nama Byakta hingga saat ini. Tak dipungkiri sejak semua aset Byakta dialih tangankan ke Hadyan Byakta keuntungan dan semua hal baik lainnya mengikuti. Hadyan Byakta adalah definis pebisnis sukses dijalan yang ditetapkan. Memiliki istri bernama Candani Putri Batara, salah satu dokter yang 'pure blood' alias dia memang terlahir dari keluarga dokter.

Sedangkan, laki laki paruh baya tersebut adalah orang tua dari Kala. Haidar Yasa Byakta, dirinya mewarisi semua hal yang dimiliki oleh ayahnya tentu saja. Untuk ibu dari Kala adalah Kirana Mahajana, tapi kali ini memang sudah jalannya kalau Byakta akan cocok dengan yang berbau kedokteran. Kirana juga merupakan dokter spesialis terkenal.

"Kamu kebanyakan main main, ngehambur kan duit. Kamu coba dulu, susahnya cari duit itu gimana?!" saut laki laki dewasa lainnya. Kali ini adalah Ganendra Mahadi Putra Byakta. Maha adalah kakak laki laki pertama dan satu satunya Kala.

"Mas juga nggak pernah ngalamin susah cari duit kan?!" protes Kala.

"Kata siapa? Kamu pikir mas sampai sekarang gimana caranya? jelas pendidikan mas lebih lebih Kala. Selesai sekolah ini, sekolah itu tapi kamu?" balas Maha lagi. Adiknya ini benar benar keterlaluan ketika sudah sangat melenceng dengan adat di keluarganya sendiri. Dirinya memang sudah langsung mudah diarahkan dengan menjadi dokter juga. Istrinya tak kalah mentereng gelar dokter dibelakang namanya.

"Ini kalau berantem permasalahan dokter sama nggak dokter nggak bakalan selesai Maha. Kamu jangan mandang Kala berbeda karena dia tidak dijalur kita. Semua akan lebih sulit kalau salah satunya nggak ada yang mengalah." ingat salah satu perempuan disana dengan kalemnya. Dia adalah adik dari  Haidar Byakta yaitu Hadira Nata Byakta. Tetap saja dirinya juga dokter. Hanya Haidar Byakta yang tidak terjun ke dunia kesehatan karena harus menggantikan ayahnya.

"Kann. Mas tuh selalu gitu ke aku. Mas pikir aku nggak sekolah beneran? aku juga sekolah kok. Aku tau susahnya cari duit juga." balas Kala tidak terima.

Love Of CadencyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang