chaper 1

17 2 3
                                    

Hayy udah baca prolognya??

Oki doki.

Happy reading
.
.
.
.

Di rumah arga sangat sepi hanya arga dan ibu tirinya saja sementara papihnya di kantor.

Ibu tiri nya tidak suka kalo arga hanya diam di kamar dan tidak keluar.

Tok tok tok

"ARGA..."teriak ibu tiri arga dengan suara melengkingnya.

Arga menghiraukannya dia tetap fokus ke laptop nya yang sedang belajar.sungguh ia malas untuk keluar dan menemui ibu tiringa itu.

"Argaa kamu tuli ya?..."
"Saya lagi bicara,kamu malah keasikan bermain di kamarr!!"
"Keluar argaa atau saya panggil papih kamu mau?"arga pun keluar karna berisik.tidak di ladeni saja ia sudah mengeluarkan mulut yang pedas itu.

"Nah gitu keluar dari tadi kek"
"Gak sopan banget jadi anak,gak ngedenger suara ibunya"arga mendekecak kesal.

"Ibu?ibu dari mana nya ege.gue gak pernah punya ibu kek lo gue punya nya mamih,bukan ibu tiri kayak lo"ketus arga.

"Bener-bener anak kurang ajar ya"rita ingin menampar arga namun di tahan tangannya oleh arga.

"Kenapa?mau nampar?"sontak rita melepaskan tangannya kasar dari pegangan arga.

"Arga..."panggil rita ketika arga sudah berjalan ke bawah"kamu gak boleh jadi anak durhaka arga"ketusnya lagi membuat arga kesal dan ingin pergi.

Arga mengambil kunci mobil dan ingin keluar dari sana tidak peduli,tidak mendengarkan perkataan ibu tiri nya itu,dia tetap menghiraukannya.

"Dasarr anak kurang ajarr"monolognya ketika arga suda pergi.

[💧💧💧]

Arga sudah di taman ia ingin bertemu dengan kekasih nya itu,namun belum kunjung datang.kemana aza?.

Aza sedang berada di kamarnya.dia melamun di sisi jendela menatap ke atas kosong,entah apa yang ada di pikirannya.

"Kalo bisa,gue harus kemana larinya?"
"Cape gue cape"aza ngomong sendiri kenapa dengannya?.

Memang di hidup ini kadang lucu...

Aza memang selalu merenung di dalam kamarnya dia kebingungan,kadang cape dengan semuanya,nangis hingga tengah malam.

Aza pun keluar dari kamarnya,dia melihat kakaknya pulang dari kuliahnya.

Yaya yang sudah beres ujian melihatkan kertas ujiannya itu pada mamah dan papahnya,aza melihat hasil ujian yaya.

Dia mendapatkan nilai 100,pantas saja dia di sayang,tapi aza juga bisa seperti yaya.bahkan aza pernah punya nilai 85 tapi hasilnya itu membuat mamah dan papah aza marah.

"Bodoh kamu ini masa nilai seratus aja gak bisa nilai 85 ini kecill bagi keluarga kita,dan kamu memang anak bodoh!!"

Aza juga tidak pernah ingin dilahirkan di keluarga yang kasih sayang nya penuh dengan kakaknya tapi aza tidak.

Tentang Kau & HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang