{BL,Dark Romance} Fatal Attraction🔞⚠️

EPISODE 4

Setelah membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar!

Wajib Follow Akun Wattpad gua ya.

Episode 05 akan update tergantung apresiasi vote bintang, komentar, dan follow akun wattpad gua ya.

***
Darren merasakan tangan Devan yang kecil dan lembut saat disentuh. Perasaanya menjadi hangat ketika menyentuh tangan kecil itu.

Kemudian gak berapa lama tatapan Darren menjadi dingin ketika melihat tangan itu, di salah satu jari manis Devan terdapat cincin.

Darren melepaskan uluran tangan itu duluan.

“Sudah punya pacar ya? “ tanya Darren sambil menunjukkan jari manis Devan yang terpasang cincin.

Devan tersenyum dengan wajah merah merona, dia melihat cincin yang terpasang di jari manisnya. Ketika Devan melihat cincin yang terpasang di jarinya, dia mengingat Ethan.

Kekasih yang sangat dicintainya, Devan kangen Ethan padahal mereka berdua baru-baru ini melakukan video call.

Devan mengangguk. “Iya, aku sudah punya pacar. “

“Pacar kamu pasti cowok. “

“Bagaimana kamu bisa tau? Apa kamu gay juga sepertiku? “

Darren menggelengkan kepalanya. “Aku bukan gay. Aku tau pacar kamu cowok karena kamu sangat manis dan cantik. Jika kamu pacaran sama cewek, cewe akan kalah dengan kecantikanmu. “ goda Darren.

Saat mengucapkan hal itu Dareen mendekatkan wajahnya pada Devan. Muka Devan merah merona, kemudian menjauhkan mukanya dari Darren.

Devan menatap marah Darren. “Kamu mengejekku? “

Darren hanya tertawa kecil menatap wajah marah Devan, ketika Darren melihat wajah marah Devan, dia merasa gemas sendiri.

Darren memberhentikan tertawanya.
Dia fokus menatap Devan. “Berapa lama hubungan kalian? “

“9 tahun. Kami mulai pacaran setelah lulus kuliah. “

Mata Darren terbelalak lebar, dia terkejut. “Lama juga ya hubungan kalian berdua. “

“Iya. “

“Jadi Devan usianya sudah 30 tahun? “ tanya Darren penasaran.

“Sudah 31 tahun. Aku lulus usia 22 tahun, hubunganku sama pacarku selama 9 tahun, jadi usiaku ya 31 tahun."

“Hmmm kamu gak terlihat seperti berumur 31 tahun. Aku pikir kamu seumuranku. “

“Emang usia kamu berapa sekarang? “

“18 tahun. “

“Kamu muda banget ya. Perbedaan usia kita sangat jauh. Kalau begitu kamu harus memanggilku kakak. “

“Kamu gak cocok dipanggil kakak dengan wajah seperti ini. “ ucap Darren sambil terkekeh kecil.

Devan menggembungkan pipinya, kemudian dia menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Devan ngambek.

Darren menoel-noel pipi putih Devan.

“Jangan ngambek, Devan. “

Devan menepis tangan Darren. “Apaan sih?! “ ketus Devan dengan nada tinggi, untuk menutupi kegugupannya. Devan bersikap seperti itu karena Darren menyentuh pipinya.

Darren hanya tertawa melihat tingkah lucu Devan. Devan pun meminum minumannya untuk mengalihkan pandangannya dari Darren.

“Jadi kamu mahasiswa? “ tanya Devan untuk mengalihkan pembicaraan agar suasana di antara mereka berdua tidak canggung.

Darren menggelengkan kepalanya. “Aku masih siswa kelas 2 SMA. “

Mata Devan terbelalak lebar. “Oh begitu. “ ucap Devan dengan raut wajah terkejut.

Dia ingin bertanya lebih lanjut tapi Darren adalah orang yang baru dia kenal. Dia gak mau Darren tersinggung.

Darren terkekeh. “Melihat reaksimu, kamu pasti heran, dengan usia 18 tahun aku masih pelajar SMA.“

Devan mengangguk.

“Aku lulus SMP pada usia 14 tahun. Selama 2 tahun, aku istirahat. Jadi aku masuk SMA pada usia 17 tahun. “

“Maaf aku menanyakan ini, kalau kamu gak mau jawab, gak apa-apa. Aku gak memaksa.  Alasan apa yang membuat kamu istirahat selaman2 tahun? Apa kamu ada masalah atau sakit?! “ tanya Devan penasaran.

Awalnya dia gak mau nanyain tapi Devan sangat penasaran soal Darren.
Darren melihat gelas minumannya yang berisi wiski. Darren pun meneguk minuman wiski dalam satu tegukan.

Selesai minum, Darren menatap Devan dengan dingin. “Aku gak mau membahasnya.”

Devan terkejut melihat tatapan Darren yang dingin padanya, entah kenapa tatapan dingin Darren membuat bulu kuduk Devan merinding.

***
BERSAMBUNG

Minggu, 08 September 2024