"BANG ZAKA COKLAT YANG GUE BAWA DARI CHINA LO HABI-" Kayyana menghentikan teriakannya dan merutuki dirinya sendiri karena berteriak tanpa mengecek keadaan terlebih dahulu.
Diruang tamu terdapat teman-teman Zaka yang sedang mengerjakan tugas, mereka mengalihkan pandangannya pada Kayyana yang berdiri mematung dengan penampilan yang acak-acakan karena baru bangun tidur.
"Pelit Lo, nih dimakan teman-teman gue" Balas Zaka dengan malas.
Kayyana menghiraukan jawaban Zaka dan tersenyum canggung kearah teman-teman Zaka yang ada disana. Tatapan Kayyana terpaku pada satu orang, Sabit.
"OMAYGAT KAY?! GUE KANGEN BANGET SAMA LO"
Kayyana mengalihkan pandangannya kearah seseorang yang baru saja berteriak histeris kepadanya. Dia Risa kekasih Zaka.
"KAK RISA"
Kayyana langsung menghampiri Risa dan memeluknya.
"Kamu kok gabilang-bilang kalau mau ke Indonesia? Zaka juga gabilang sama aku"
"Hehehe mendadak kak, soalnya Kay rencana mau lanjut SMA disini"
Risa sangat senang mendengar bahwa adik dari pacarnya ini akan bersekolah di Indonesia otomatis Kayyana akan menetap di Indonesia.
"Oh ya? Mau lanjut di SMA yang sama kayak Zaka?"
Pertanyaan dari Risa dibalas anggukan oleh Kayyana. Pasalnya Risa berada disekolah yang berbeda dengan Zaka dan yang lain.
"Iya kak di sekolahnya bang Zaka"
"Bagus deh, kamu jadi ada yang jagain"
Zaka yang merasa dirinya di bawa-bawa langsung menyahut.
"Benar tuh yang. Kay emang kudu dijagain kalau ga buat masalah terus"
Kayyana memutar matanya mendengar kata-kata abangnya. Kemudian Kayyana mencuri pandang lagi kearah teman Zaka yang sedari tadi mencuri perhatiannya.
Risa yang melihat itu tersenyum mengerti. "Yang itu namanya sabit"
Kayyana langsung menatap Risa dan tersenyum malu karena ketahuan mencuri pandang kearah Sabit.
"Kak ris, Kay mandi dulu yah"
Risa mengangguk dan kembali duduk disamping Zaka menemani sang kekasih mengerjakan tugas. Alay memang abangnya Kay itu udah ada teman-temannya masih aja bucin* Suara hati author
Setelah selesai membersihkan diri Kayyana berjalan kearah dapur untuk menyimpan piring bekas yang ia diamkan didalam kamarnya semalam karena telalu lelah untuk keluar kamar setelah perjalanannya dari China kemarin.
Kayyana terkejut saat menabrak salah satu teman Zaka yang hendak keluar dari dapur.
"Maaf kak, Kayyana ga sengaja"
Kayyana panik dan menatap sabit takut-takut karena telah mengotori jaket Sabit dengan makanan sisa yang tidak sengaja tertumpah.
Alih-alih marah, Sabit malah tersenyum.
"Gapapa, lain kali jalannya hati-hati yah nanti piringnya jatuh kamu luka kena beling"
Kayyana mematung. Bukan karena perkataan sabit tapi karena sabit mengatakan hal tersebut sambil mengacak-acak pelan rambut Kayyana yang membuat hati Kayyana ikut teracak-acak juga.
"I-iya kak" Kayyana menunduk tidak berani menatap Sabit.
"Maaf yah kak sekali lagi, Kayyana benar-benar ga sengaja"
Sabit terkekeh dan mengangguk.
"Yaudah sana taruh piringnya nanti jatuh"
Setelah mengatakan hal itu, sabit melangkah keluar dan meninggalkan Kayyana yang masih berusaha mengembalikan kewarasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN SABIT || Zerobaseone
Ficção Adolescente"Dibelahan bumi manapun kamu berpijak aku akan tetap jadi satu-satunya cahaya layaknya bulan yang akan menerangi langkah kakimu dikegelapan malam" ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ˚★⋆。˚ ⋆ ┊ ┊ ┊ ⋆ ┊...