FLASHBACK 7 TAHUN LALU
Mata Adel menyusuri setiap sudut pentas teather. yang tengah di persiapkan oleh beberapa orang panitia, di sekolah SMA nya. dari organisasi Teather, Universitas Dikara, yang terkenal se antero indonesia.
Tatapannya berhenti menyaksikan seorang panitia perempuan, yang tengah kesusahan menarik kabel yang terselip di anak tangga yang belum sempat di kaitkan pada tempatnya.
Adel pun melangkahkan kaki, mendekati perempuan yang tentu saja lebih tua darinya itu. Membawa niat untuk membantu, demi acara teather yang terselenggarakan dengan baik. Karena ia juga akan tampil di acara tersebut nantinya.
"Permisi kak" Dengan sopan Adel sedikit menjinjit di hadapan perempuan itu, meraih kabel tersebut dan langsung mengaitkannya pada tempat seharusnya.
"Ah, terimakasih" Ucap perempuan bername tag Fiony itu tak enakan menatap Adel sedikit mendongak.
Tak ada jawaban darinya, ia hanya mengangguk seraya tersenyum membalas ucapan terimakasih itu. Setelahnya kembali mengelilingi ruangan auditorium yang telah dijadikan menjadi tempat acara teather itu.
===
Setelah merasa cukup mengelilingi ruang auditorium tersebut, Adel berniat meninggalkan tempat itu dan akan kembali di saat acaranya akan di mulai.
Namun, langkahnya terhenti, karena tiba-tiba semua lampu yang ada di ruangan itu mati total, tak menyisakan satupun cahaya di dalamnya. Suara perintah dari para panitia heboh untuk menangani kesalahan teknis yang sangat tiba-tiba itu.
Tanpa pikir panjang, Adel mengeluarkan ponselnya, dan langsung mengidupkan senternya ke sembarang arah. Yang mana, cahaya senter itu sekilas menyorot seorang lelaki yang tengah menarik paksa perempuan menuju kamar mandi dengan tergesa-gesa.
Dengan cepat Adel melangkahkan kakinya, penasaran dengan apa yang ia saksikan tadi. Dengan hati-hati ia berjalan memasuki kamar mandi yang sangat gelap itu seraya mengarahkan senter ponselnya ke belakang, agar pancaran cahaya itu tak langsung masuk ke dalam sana, menandakan keberadaannya.
Sesampainya ke asal suara yang samar-samar. Spontan Adel mematikan senter ponselnya. Memilih untuk berjalan dengan terkaan, mengikuti suara yang semakin jelas terdengar di telinganya.
"Lepasin aku!" Teriak perempuan dari salah satu bilik yang terkunci.
"Dengerin aku dulu!" Saut laki-laki itu penuh pemaksaan, hingga terdengar suara gertakan pada pintu tersebut. Bentuk perlawanan dari perempuan yang berada di dalam sana.
Adel merasa bimbang, ia tak tau harus berbuat apa. Di sisi lain ia takut jika nanti dirinya ikut campur. Ternyata dua orang yang ada di dalam sana adalah sepasang kekasih yang sedang bermasalah, dan bisa saja perdebatan itu nantinya berakhir dengan ciuman bukan?
"Aku ga suka sama kamu david!" Bentak perempuan itu dengan kuat.
"Ckk, ga modal amat nembak cewe dalam kamar mandi" Gumam Adel seraya berbalik badan, berniat meninggalkan kamar mandi itu. Setelah menyimpulkan bahwa kedua orang yang berada di dalam sana sesuai dengan tebakannya tadi.
"Aku, ga peduli. Aku bakal lakuin apapun demi bisa dapatin kamu Gracia" Balas laki-laki itu menantang.
Plakkk...
"Berani-beraninya-cewe sialan!"
Brukkk...
"Toloooong! Siapapun tolooong!" Teriak perempuan itu, suara ringisannya mulai menggema di dalam kamar mandi sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐄𝐑𝐎𝐓𝐎𝐍𝐈𝐍 [ 𝐃𝐞𝐥𝐆𝐫𝐞 ]
RomanceMari, habiskan setiap hari yang tidak kita ketahui. tentang bahagia, atau menyedihkannya hidup ini, Clara ku... Baca selengkapnya, agar tidak bingung🤺