BAGIAN 6

724 152 15
                                    

"Kak Adel?" Panggil salah satu gadis di antara kerumunan antrian warung bakso pinggir jalan yang Adel singgahi. Demi memenuhi seleranya.

"Ah, iya?" Balasnya, sembari mengalihkan pandangan ke arah kiri, di tempat gadis itu berdiri. "Kamu kenal aku?" Herannya, menatap raut wajah gadis itu ceria menatapnya.

"Kenal! Aku kenal kakak dari kakak aku" Balasnya semangat, sesekali melirik ke arah belakang.

"Kakak kamu? Kenal aku?" Di sela pertanyaan itu, Adel seraya berfikir, apakah gadis yang berada di sampingnya ini adalah adik dari salah satu teman sekolahnya, yang kebetulan seorang penggemarnya.

"Kakak aku kemarin ke sekolah kakak tau! Dia seneng ketemu kakak katanya, tapi malu gitu sih yakin aku dianya sama kak Adel" Jelas gadis itu panjang lebar. "Masa iya ga minta tanda tangan kakak" Sambungnya.

Seketika Adel tersadar, siapa orang-orang yang ia temui dalam sehari acara teather kemarin berjalan.

Di benaknya, ia telah menangkap siapa sosok yang di maksud oleh gadis itu.

"Ooh aku tau, kamu adeknya Oniel ya?" Tebaknya seraya tersenyum percaya diri. pasalnya raut wajah gadis itu sedikit mirip dengan temannya Oniel, yang kebetulan memang penggemarnya.

"Bukan kak Adel, kakak aku- itu" Sangkal gadis itu seraya menunjuk seorang gadis yang berdiri di belakang, dengan jarak tiga orang di belakangnya.

Sembari mengikuti arah telunjuk gadis itu, sontak ia langsung melempar senyum hangat kepada orang yang tak di sangka-sangka adalah penggemarnya di luar sekolah.

"Kakak kamu, kak Gracia?" Tanyanya kembali mengalihkan pandangan kepada gadis yang tengah menunggu di luar baris antrian itu.

"Kakak kenal kak Gracia?!" Syoknya, tak percaya bahwa Adel mengetahui nama sang kakak. "Kok dia ga pernah bilang sih" Protesnya, melirik sang kakak yang terlihat fokus memainkan ponselnya di belakang sana.

"Kan kemaren ketemu" Saut Adel, tersenyum canggung melihat respon gadis itu terlihat iri dengan sang kakak. Sepertinya ia memiliki dua penggemar di tempat ini. "Nama kamu siapa?" Tanya Adel, berusaha menyantaikan suasana.

Dengan senang hati gadis itu mengulurkan tangannya dengan senyum sumringah. "Nama aku- Oline kak"

"Lah? Namanya mirip Oniel njir" Batin Adel tak menyangka.

Dengan senyum tak kalah ramah, ia menyambut uluran tangan dari Oline. "Adel Reva Fidela, salam kenal ya"

"Kak?" Panggil Oline, tak berkedip menatapnya.

"Yaa? Kenapa Oline?" Tanya nya, sembari melepas jabatan tangan itu sebelah pihak.

"Gapapa kak, aku-ga nyangka bisa di notice sama idolaku" Tutur Oline tak menyangka atas keberuntungannya hari ini.

"Oliiiin~" Mendengar namanya di panggil dengan nada panjang dari sang kakak di belakang sana. Oline pun langsung melempar pandangan kepada Gracia yang sepertinya sudah menyadari percakapannya dengan Adel.

"Neduh dulu, hujannya mau sampe kesini" Tutur Gracia, melewati Adel, seraya menarik tangan sang adik. agar ikut bersamanya berteduh ke dalam warung bakso yang ada di hadapan mereka.

Adel terdiam, ia memutar badannya menghadap ke belakang. Memperhatikan awan hitam yang memang mulai mendekat membawa rintikan hujan lebat yang terdengar jelas dari kejauhan.

Dengan cepat ia berlari ke parkiran, dengan cepat masuk ke dalam mobil miliknya. Hingga rintik hujan yang terlihat begitu lebat di luar sana mulai membasahi daerah sekitarnya.

"Kok kesini?, Baksonya gimana?" Monolog Adel tak menyadari keputusan yang di ambil olehnya saat ini.

Dengan perasaan kesal, ia hanya bisa termenung menatap rintik hujan yang terjun membasahi kaca depan mobilnya.

𝐒𝐄𝐑𝐎𝐓𝐎𝐍𝐈𝐍 [ 𝐃𝐞𝐥𝐆𝐫𝐞 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang