4. Berharap apa?

38 5 0
                                    

"Cemburu ya?!" lanjut Shanaya.

"IYA!" ucap Dirga spontan.

DEG!

"Tapi boong hahaa" lanjut Dirga dengan tawa nya yang sudah menggema.

"Anjir Dirga! Beneran bikin jantung gue mau copot. Gue udah kaya mau seneng gitu lagi kalo dia beneran cemburu, ah sial! Mana mungkin, Sha. Bangun lo Shanaya. Dirga gak mungkin suka sama gue" ucap Shanaya dalam hatinya.

Shanaya saat ini sudah melipat tangannya di dada dan mengerucutkan bibirnya.

"Apasih, Dir! Gak lucu tau! Udah DEG gitu tadi hati gue. Kata gue ni anak mabok apa gimana gitu kan" ucap Shanaya masih melipat tangannya di dada.

"Ya lagian, pertanyaan lo konyol banget. Gue ngapain cemburu sih? Kaya bakal jadi aja lo sama dia" Dirga masih memfokuskan dirinya pada jalanan didepannya.

"Gue emang cemburu, Sha. Sangat!" batin Dirga.

"Ya siapa tau aja gitu, lo jatuh cinta sama gue. Terus lo pendem karena gak mau ngerusak persahabatan kita ini" tembak Shanaya asal.

DEG! kali ini gantian jantung Dirga yang berdegub kencang, "Kok dia tau?" batin Dirga.

"Yee, gila kali. Gak mungkin lah!"

"Iya, gak bakal mungkin ya, Dir? Emang gue aja yang konyol. Haha" ucap Shanaya menertawai diri nya sendiri.

Setelah itu, hanya hening yang terjadi diantara keduanya. Shanaya tak menjawab perkataan terakhir Dirga.

***

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lancar, akhirnya mobil yang mereka naiki ini sampai juga di depan toko buku yang sedari tadi mereka tuju, "Toko Buku Pojok Kisah" begitu tulisan di papan pintu masuk.

"Turun duluan ya, gue mau cari parkir dulu. Lo masuk dulu aja, soalnya parkiran agak jauh. Ini cuacanya panas, ntar lo capek dan kepanasan kalo harus jalan lagi dari parkiran ke sini" ucap Dirga meminta Shanaya turun didepan pintu masuk toko buku itu.

"Eh... emang gapapa kalo lo harus jalan sendirian dari parkiran?" tanya Shanaya tak enak hati.

"Ya gak papa. Emang kenapa? Udah ah, turun sana," Dirga melepaskan seatbelt yang wanita itu pakai, lalu mengelus kepalanya dan meminta wanita itu untuk turun.

Setelah Shanaya turun, Dirga melajukan mobilnya ke arah parkiran.

***

Shanaya masih setia menunggu Dirga. Ketika sedang menunggu, tiba-tiba terdengar suara seorang lelaki menyapa nya.

"Shanaya?" panggil lelaki itu.

Shanaya yang sedari tadi memang menunduk sambil melihat kearah sepatunya itupun mendongak, melihat suara siapa yang menyapanya. Seketika ia mematung, yang menyapa nya adalah Ardan. Lelaki yang ia kagumi dan ia sukai sedari masa sekolah itu menyapanya. Hari ini adalah untuk pertama kali nya Ardan menyapa nya. Dan untuk pertama kalinya, namanya keluar dari mulut lelaki itu.

"Bener Shanaya kan?" ulang lelaki itu.

Shanaya hanya menganggukkan kepalanya beberapa kali.

"Hahaha, lo nih emang biasanya lucu begini ya?"

"Hah?" kaget Shanaya.

"Lo ngapain didepan sini? Kenapa gak masuk? Sendirian aja?" ucap lelaki itu mengalihkan kekagetan Shanaya.

Shanaya menggelengkan kepalanya, "Lagi nunggu temen, dia lagi parkir mobil. Gue disuruh turun duluan disini, karena panas katanya" jelas Shanaya.

"Wah, perhatian banget. Pasti cowok ya?"

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang