chapter 4

58 4 0
                                    

HII DAKSSS AING BALIKK
GOMEN YA JARANG UPDATE BIASA LAH ORANG SIBUK JIAKHHH

***

"Selamat pagi geulis nya iden"goda iden pada maira.

"Gausah banyak bacot cepet anter kekampus telat ini teh"ucap maira lalu segera mengambil helm yang iden berikan.

"Ribut sendiri gitu perkara pake helm doang sini aku pakein"ucap iden lalu memakai kan helm kepada maira.

"Pegangan atuh nanti jatuh"titah iden.

Maira hanya berpegangan kepada jaket iden tidak seperti biasanya yang selalu memeluk.

"Tumben ga meluk?"tanya iden.

"Banyak komplen kamu mah cepet jalan udah telat"

"Iya iyaa"iden mulai menjalankan motor nya dengan perlahan ia sengaja melakukan itu supaya membuat sang pacar nya marah kata iden kalo liat maira marah tuh lucu.

"LAMA BANGET IH CEPET UDAH TELATT"teriak maira pas ditelingan iden.

Iden yang mendengar itu reflek melepaskan setir motornya yang membuat motor nya oleng dan terjatuh.

brukk...

"Kamu gimana sih bawa motornya ga bener pisan ihh"oceh Maira pada iden.

"Ya maaf atuh reflek lepasin stang"ucap iden lalu membantu maira untuk bangun.

"Ada yang luka engga?"tanya iden dengan lembut.

"Engga ada, tapi ini gimana udah jam segini udah telat nanti kalo dihukum gimana?"keluh Maira yang hampir meneteskan air matanya.

"Udah gapapa gabakalan telat ayo cepet naik lagi"titah iden.

Kini mereka berdua sudah berada dikampus untungnya masih ada waktu sekitar 5menit lagi. Maira langsung berlari menuju falkutas kedokteran dan iden dengan santai nya berjalan menuju kantin.

"Heii daks aing baru datang hampura ada sikit kendala dijalan tadi"ucap iden lalu duduk disebelah Mahesa.

"Aduh kertas naon ieu nya"ucap jisdra lalu dengan sengaja memberikan kertas itu kepada iden.

Ternyata itu adalah kertas yang bertuliskan alat alat untuk merenovasi markas mereka semua berniatan akan mengganti beberapa fasilitas disana, The $erpent bukan geng sembarangan liat aja atuh yang bangun geng nya kalangan dari kelas atas wkwk.

"Tudep naon hese na"jawab iden lalu mengambil kertas itu "nanti gua infoin siayah biar ngasih duit nya, bisa wae make duit urang sorangan tapi buat apa atuh ada donatur tercinta wkwk"timpal nya lagi.

"Kita juga ada rencana mau jalan jalan den tapi dana kurang sekalian atuh"ucap Mahesa.

"Ah siap siap paling nanti malem di TF nya"

"Udah hayu masuk takut udah ada dosen"ucap naven lalu beranjak dari duduknya.

Mereka berlima berjalan menelusuri lorong kampus sementara naven dan jisdra menuju falkutas arsitektur, iden dan Dipta menuju falkutas menejemen, sementara Mahesa menuju falkutas hukum.

PERUSUH BANDUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang