Extra 6 : Selamat Natal

78 4 0
                                    

Bab spesial: Selamat Natal

Pengusaha muda berusia 27 tahun yang menjabat sebagai wakil direktur Sky Hotel di Hong Kong dan juga pemilik restoran Your Sky di Thailand itu menerobos kerumunan di bandara untuk segera mencapai tempat parkir.

Sementara pemilik tubuh jangkung itu melangkah cepat, Somkid, seorang sekretaris, harus menyeret koper hitam itu dekat ke kaki sang bos.

Muenfah menanggalkan rompi biru yang dikenakannya, lalu memegang rompi itu dengan satu tangan dan langsung menuju mobilnya. Bukan karena ia sengaja kembali ke Thailand mengenakan jas agar sesuai dengan jabatan wakil presiden baru yang diterimanya dari sang ayah, melainkan alasan mengapa ia memutuskan untuk mengenakan jas dan berpakaian formal dari ujung kepala hingga ujung kaki saat kembali ke tanah air. Tanah air adalah karena...

Hari ini adalah Natal.

Saya harus pulang tepat waktu untuk merayakannya bersama 'Theerak'.

Sama seperti tiap tahunnya...mereka bersama.

Itulah sebabnya ia tidak sempat kembali dan berganti pakaian atau terlalu memerhatikan pakaiannya jika ingin kembali tepat waktu untuk merayakan Natal bersama kekasihnya. Ia hanya bisa segera menyelesaikan urusannya di hotel secepatnya dan kemudian memesan penerbangan terdekat yang dapat membawanya kembali ke sisi kekasihnya hari ini. Beruntungnya semua berjalan lancar sesuai rencana, jika tidak Muenfah akan merasa sangat menyesal.

Dan saya merasa sangat kasihan padanya...

Pintu belakang mobil dibuka oleh Somkid segera setelah dia melangkah maju dan berhenti di samping Mercedes-Benz, lalu sekretaris dekat itu mengulurkan tangan ke dalam untuk memberi isyarat undangan dan berbicara dengan suara hangat.

"Silakan, Tuan Fah."

Bos Muenfah tidak menjawab, dia hanya mengangguk pelan sebagai jawaban lalu berjalan mendekat dan duduk di tempatnya. Muenfah mengembuskan napas lelah lalu mengangkat tangannya untuk membuka 3 kancing teratas kemejanya.

Karena seharian bekerja tanpa sempat beristirahat, ditambah harus duduk berjam-jam di pesawat untuk kembali ke kampung halaman, Muenfah merasa sedikit lelah. Namun, ia tidak merasa lelah sampai kelelahan.

Karena...

Jika diberi energi karena pekerjaan

Memeluk

Harum

Ciuman

Jika aku bisa melakukan segalanya dengan miliknya.

Muenfah akan merasakan semua kelelahannya hilang.

"Mau ke Sky-mu, ya, Tuan Fah?" Somkid duduk di kursi pengemudi dan berbalik untuk bertanya kepada bosnya.

Muenfah mengangguk, lalu dengan suara lirih menegaskan jawabannya, "Ya."

"Mematuhi."

Setelah sekretaris pribadinya menjawab, mobil Mercedes-Benz itu perlahan keluar dari tempat parkir bandara. Muenfah mengangkat tangannya untuk membuka kancing lengan baju di kedua sisi, lalu menggulungnya hingga ke tempat tato itu berada. Matanya yang tajam menatap huruf-huruf Cina yang ditato di bisepnya.

Muenfah tersenyum tipis menatap tato yang memiliki arti yang sama dengan namanya itu. Setiap kali Muenfah harus pergi bekerja di Hong Kong, selain foto-foto lucunya yang memenuhi ponselnya, tato itu juga menjadi hal yang membuatnya rindu.

Karena Muenfah merasa seperti...

...Theerak selalu di sisinya.

"Tuan Fah, saya sudah menyiapkan semua yang diminta Tuan Fah untuk saya persiapkan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[END] Your Sky The SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang