Bab 6: Melawan Kegelapan

8 6 0
                                    

Kegelapan menyelimuti kota Aldritch seperti selimut berat saat Dr. Tyrion Gandalf bergegas menuju pusat kota. Peta yang dia temukan menunjukkan bahwa lokasi tersebut adalah tempat yang sering dipandang sebagai jantung kota, tetapi tidak ada yang pernah benar-benar tahu apa yang ada di bawah permukaan.

Rion merasakan ketegangan di udara. Setiap langkahnya dipenuhi dengan rasa takut akan apa yang mungkin dia hadapi. Saat dia tiba di lokasi yang ditunjukkan peta, dia menemukan sebuah bangunan tua yang tampak seperti kuil, namun lebih tersembunyi dan terabaikan. Bangunan itu tampak seolah telah lama ditinggalkan, dikelilingi oleh tanaman merambat dan semak belukar.

Dengan hati-hati, Rion memasuki bangunan dan menemukan ruang bawah tanah yang lebih besar dari yang dia bayangkan. Di dalam ruang gelap itu, dia melihat simbol-simbol kuno yang tampaknya memancarkan aura magis. Beberapa simbol itu sangat mirip dengan yang ada di kuil yang dia temukan sebelumnya, tetapi ada sesuatu yang berbeda—sesuatu yang lebih gelap.

Di tengah ruangan, sebuah altar besar berdiri. Rion merasakan getaran kuat dari altar itu, seolah ada kekuatan besar yang terpendam di dalamnya. Saat dia mendekat, dia tiba-tiba merasa seolah dikelilingi oleh kehadiran yang tidak terlihat—sebuah energi yang sangat kuat dan menakutkan.

Saat itu, Iris muncul dari bayang-bayang di sudut ruangan, disertai oleh beberapa pengikutnya. Wajahnya menunjukkan kepuasan dan kemarahan yang bercampur. "Kau akhirnya datang, Rion," katanya dengan nada penuh kemenangan. "Aku sudah menunggumu."

"Apa yang kau rencanakan, Iris?" tanya Rion, suaranya tegas meski terasa gemetar. "Aku tidak akan membiarkanmu membuka pintu dimensi dan menghancurkan kota ini."

Iris tertawa sinis. "Kau masih tidak mengerti, bukan? Aku sebenarnya tidak memiliki kendali atas apa pun di sini. Aku dikendalikan oleh sesuatu yang jauh lebih kuat daripada diriku—sebuah entitas yang disebut Nocturna."

Rion mengerutkan kening. "Nocturna? Siapa itu?"

Iris melangkah mendekat, tatapannya kosong dan penuh dengan kebingungan. "Nocturna adalah evolusi dari Butterlie—makhluk mistis yang telah mengubah bentuknya menjadi sesuatu yang lebih gelap dan kuat. Aku hanya boneka dalam rencananya. Semua tindakan dan keputusan yang aku buat, semuanya karena dorongan dari entitas ini."

Rion merasa hatinya berdebar keras. "Jadi, semua yang aku lakukan selama ini—semua penelitianku, semua usaha untuk menghentikan pembukaan pintu dimensi—hanya berfungsi untuk Nocturna?"

Iris mengangguk dengan penuh penyesalan. "Aku tidak ingin terjebak dalam permainan ini, tetapi Nocturna memiliki kekuatan untuk mengendalikan pikiranku dan membuatku melakukan apa pun yang diinginkannya. Kegelapan yang kau lihat, itu semua adalah akibat dari Nocturna yang memanipulasi kekuatan Butterlie."

Rion menyadari bahwa Iris bukanlah musuh yang sebenarnya. Ada sesuatu yang lebih besar dan lebih berbahaya yang harus dia hadapi. "Jadi, bagaimana aku bisa menghentikan Nocturna dan menyelamatkan Iris dari kendali entitas itu?"

Iris menatap Rion dengan penuh harapan. "Kau harus menghancurkan altar ini. Itu adalah pusat kekuatan Nocturna di dunia manusia. Jika kau bisa menghancurkannya, mungkin aku bisa bebas dari kendali dan Nocturna akan kehilangan kekuatannya."

Saat itu, dari dalam kegelapan, muncul sosok besar yang memiliki sayap mengkilap namun menakutkan—Nocturna, makhluk mistis yang merupakan evolusi dari Butterlie. Sosok itu menyebarkan aura kegelapan yang mendalam, memancarkan energi yang menakutkan.

Rion menatap makhluk itu dengan penuh ketegangan. "Ini adalah saatnya untuk menghadapinya," gumamnya pada dirinya sendiri. "Aku harus menghancurkan altar dan menghentikan Nocturna."

Dia melangkah maju, bersiap untuk berjuang melawan Nocturna, dengan tekad untuk melindungi Iris dan kota. Dengan hati yang penuh harapan, dia mempersiapkan diri untuk menghadapi pertarungan yang menentukan, menyadari bahwa hasil dari perjuangan ini akan menentukan nasib kota dan keseimbangan antara dua dunia.

BUTTERLIE: 𝔐𝔦𝔰𝔱𝔢𝔯𝔦 𝔡𝔦 𝔄𝔫𝔱𝔞𝔯𝔞 𝔖𝔞𝔶𝔞𝔭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang