Enjoy
*
"
*
Sebutir keringat dingin menetes pelan dari pelipis berwarna tan itu, menuju ke leher dengan jakun yang bergerak pelan saat seorang pemuda berambut cokelat jabrik menelan ludah susah payah.
Mata beriris coklatnya melebar dengan tatapan syok.
Hembusan angin dingin menyentuh bulu kuduknya, mengirimkan sensasi merinding ke seluruh tubuhnya, yang mana membuat perasaan panik yang sudah dirasakannya diawal, makin bertambah tebal.Mata beriris kan coklat itu pun melihat dengan tatapan takut atas pemandangan yang ada di depannya.
Berapa kali pun kiba mencoba mengatakan pada dirinya sendiri bahwa yang dilihatnya itu hanyalah mimpi, namun hal yang sedang dirasakannya ini terlalu nyata untuk menipu diri sendiri.Kiba pun menelan ludah lagi, dengan matanya yang masih belum lepas dari pandangan di depannya.
Tangannya terkepal lebih kencang, saat melihat benda raksasa itu menggeliat lagi.
Benda yang sangat besar itu berwarna orange, dan ber tekstur lembek, namun sangat kuat saat benda itu bergerak untuk menyambar apapun yang mendekati dirinya.
Benda yang terlihat hidup itu... Tidak, benda itu memang hidup, dan jangan sangka kalau benda itu hanya ada satu.
Mereka ada dua -tiga -lima -enam -delapan -dan, oh kiba tidak tahu ada berapa jumlahnya, namun yang pastinya banyak, karena mereka semua terlihat sama persis, dan terus bergerak liar yang membuatnya kebingungan sendiri.Tapi bukan hal itu yang menjadi permasalahannya sekarang!
Dan bukan pula itu yang membuat dirinya takut seperti sekarang ini.
Melainkan makhluk raksasa berwarna orange yang merupakan pemilik dari benda panjang yang menggeliat tadi.Makhluk itu menatapnya dan mengeluarkan suara geraman, seakan sedang marah karena sudah terganggu dari tidur panjangnya.
Kiba melirik ke sekelilingnya, melihat rekan-rekannya mengepal telapak tangannya, dan sebagian menggenggam erat senjata mereka masing-masing untuk bersiap menyerang.
Betapapun menakutkannya makhluk raksasa yang ada di depan mereka itu, mereka tetap harus mencari cara untuk bisa mengalahkan dan bertahan hidup.Kiba benar-benar tidak tahu, apa yang membuat dirinya dan teman-temannya itu masuk kedalam situasi seperti ini.
Situasi yang lagi-lagi membuat mereka terpojok dalam keadaan hidup atau mati.
Dia mulai berpikir, mungkin salah satu dari mereka sedang terkena karma atau apa -atau mungkin dirinya lah yang sedang terkena balasan akan sesuatu.
Habis, apalagi yang bisa membuat mereka terpojok dalam situasi seperti ini?"Hey, shikamaru."_panggil Kiba, sambil menelan ludah.
"Apa?"_jawab shikamaru singkat.
"Kau bilang kita harus mengalahkan seekor monster, bukan?"_tanya Kiba, dengan nada takut.
"Haahhh sangat merepotkan..."_ucap shikamaru, sambil mengangguk pelan.
Kiba pun membelalak lebih lebar, entah karena merasa tak percaya atau karena panik, dan ketakutan yang sedang ia rasakan ataupun bahkan karena keduanya.
Dia pun menelan ludah dengan berat, mulai menangkap betapa gawatnya situasi yang sedang mereka semua hadapi sekarang.
Mungkin benar, kalau mereka semua harus mengalahkan seekor monster itu.
Tapi..."KENAPA MONSTER ITU HARUS SEBESAR INI?!"_teriak Kiba tak terima, dengan ukuran dari sosok monster yang mereka hadapi sekitar 10 lantai.
~oOo~
Beberapa hari sebelumnya.
Dipagi harinya..."Misi?"_shikamaru bertanya pada sosok sang hokage ke-5 didepannya, sambil menguap dengan malasnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA X ALPHA (HIATUS!!)
Mystery / ThrillerSebelum membaca novel ini, alangkah baiknya jika mem Follow akun ku ini, supaya tidak ketinggalan update tan selanjutnya~!😘 Bagi yang tak tahan dengan adegan dewasa🔞+hubungi straight, Yuri dan bl+lagi adegan pembantaian+pembunuh, disarankan untuk...