"Lo kenal ini gak?" Tanya seorang gadis, menunjukan sebuah foto pria di ponselnya.
"Siapa tuh?" Respon gadis lain, sambil mengerutkan dahinya mengingat-ingat pria itu di dalam otaknya.
"Cowok dari jurusan gue!" Ucap Risa antusisas.
"Dia pernah bilang sama gue, kalau dia suka sama gue. Terus dia nembak gue."
"Boleh juga sih Ris, looks good, dan kayanya tinggi deh." Sahut Lyra seadanya, ia hanya menatap tanpa minat pada pria yang di tunjukan temannya itu.
Yah dia memang tak mau melirik seorang pria yang dekat dengan temannya, atau seorang pria yang pernah dekat temannya, ia menjunjung tinggi nilai pertemanan karena pertemanan lebih penting di banding percintaan.
Kalau ada satu cowok yang mereka berdua sukai, maka Lyra lebih memilih menyukai pria lain. Dibanding harus membuat temannya bersaing dengannya.
Di dunia ini laki-laki tak cuma satu, jadi untuk apa dia harus mengambil bekasan temannya?
Begitulah pikiran Lyra sebelum ia bertemu dengan Galen.
"Ntar gue kenalin lo sama dia ya, kayanya gue bakalan pacaran sih sama dia."
"Oke, di tunggu."
.
.
.Beberapa waktu berlalu, benar saja Risa teman dekatnya mengenalkannya kepada seorang pria.
"Ini temen aku sayang, kamu harus kenalan sama dia," Tandas Risa cukup antusias. Mengenalkan Galen dengan Lyra.
Lyra sejujurnya sangat malas, namun ia di paksa oleh Risa untuk berkenalan dengan Galen pacar barunya.
"Lyra," Ucapnya tanpa melirik.
"Galen," Balas Galen.
Saat itu Lyra hanya menatap Galen asal-asalan tanpa minat, yang ia tahu adalah Galen punya tubuh yang cukup besar dan tubuhnya sangat tinggi. Wajahnya lumayan tampan, berkulit putih dan terlihat seperti beruang. Sejujurnya pria yang punya tubuh tinggi dan tegap seperti ini adalah tipe Lyra. Sungguh!
Ia sangat suka modelan pria gapura kabupaten kaya gini. Namun Galen sudah lebih dulu bertemu Risa, jadi Lyra tak akan pernah melirik pria itu.
"Gue cabut dulu ya, kayanya Ren udah nungguin gue di kelas."
"Oke Ly, aku mau pacaran dulu! Papay!" Risa melambaikan tangannya pada Lyra yang akan beranjak pergi.
"Bye." Balas Lyra singkat. Yah, Lyra memang terlihat galak jika tak mengenal dirinya dengan dekat.
"Temen kamu, ga ramah ya?" Tandas Galen, begitu Lyra pergi dari sana.
"Dia bukannya gak ramah, tapi karena kalian ga dekat aja. Aslinya dia baik kok, lucu anaknya."
"Iya kah?"
Itulah pertemuan pertama antara Lyra dan Galen.
'Kita tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, mungkin saja dulu kamu tengah bahagia bersama orang lain, sebelum akhirnya bahagia bersamaku.'
***
Cerita ini sudah tersedia versi full. Pembelian Pdf bisa di lakukan di instagram Author
@waterfly_00
KAMU SEDANG MEMBACA
Clingy Boyfriend (END)
Roman d'amourLyra awalnya sangat memegang teguh prinsipnya. "Pacar teman bukan temanku!" "Mantan teman bukan tipeku!" Prinsipnya yang begitu konsisten ia jalani selama 20 tahun hidup demi menjaga pertemananya. Bagi Lyra pertemanan justru lebih penting di banding...