"Kamu ngapain balas chat cowok?" Tanya Galen, ia menatap ponsel milik Risa dengan kecewa. Ia begitu kecewa mendapati Risa yang tengah berkirim pesan dengan bahagia bersama seorang pria yang tidak ia ketahui siapa.
"Kamu kenapa sih? Nuduh aku terus, aku kan cuma chatan gak selingkuh! Kenapa sih kamu posesif banget? Aku udah nurutin loh semua maunya kamu. Kenapa kamu terus ngelarang-larang aku?"
"Kita pacaran Risa, aku punya hak buat ngelarang kamu dekat sama cowok lain." Ucap Galen terlihat kecewa.
"Tapi kamu terlalu over ngelarang aku, terlalu berlebihan. Kamu selalu ngajak aku ribut, setiap hari!" Protes Risa dengan nada tinggi.
"Emangnya aku salah ngelarang kamu yang masih jadi pacar aku, dekat sama cowok lain?"
"Kamu terlalu posesif! Udah lah, kalau tau gini mending kita putus aja!"
"Oke kalau kamu maunya itu! Kita putus aja!" Balas Galen.
Jujur saja hatinya sakit, padahal ia melarang karena ingin membuat gadis itu ingat, jika mereka pacaran. Dan Risa tak seharusnya dekat dengan orang lain, itu sama saja dengan selingkuh menurut Galen. Walaupun mungkin Galen memang terlalu berlebihan.
Ia hanya terlalu sayang, makanya ia tak mau gadis itu beralih darinya. Namun, ini bukan pertama kalinya bagi Galen mendapati nama cowok lain di ponsel gadis itu.
"Aku harap kamu gak menyesal nanti karena ninggalin aku." Ucap Galen sebelum menyerahkan ponsel Risa dan beranjak dari sana dengan ekspresi kecewanya.
Padahal ia sangat menyukai Risa, sejak awal masuk kuliah gadis itu terlihat begitu ramah dan baik padanya. Namun ternyata, Risa memang selalu bersikap seperti itu pada semua orang, bukan hanya dirinya.
.
.
.+628xxxxxxxx
Halo?
Alis gadis itu sedikit mengerut, saat melihat nomor asing yang mengirimnya pesan.
Siapa yang kirim pesan tengah malam gini?
Iya?
Siapa?
Aku Galen
Oh, kenapa Gal?
Risa masih dekat sama mantannya ya?
Kurang tau sih gue
Kan lo pacarnya, ngapain tanya ke gue
Udah engga lagi kak
Udah putus
Hah? Serius?!
Lyra tampak begitu kaget membaca pesan dari Galen, gadis itu diam beberapa saat. Memang ia belum ada bertemu Risa belakangan ini. Makanya ia belum tahu cerita.
Terus kenapa Galen mengirimnya pesan? Ada perlu apa pria itu padanya?
Aku sejelek itu ya kak?
Siapa yang bilang lo jelek?
Kalo menurut kamu aku ganteng?
Pertanyaan itu membuat Lyra bingung, dalam hati ia membatin. Ngapain juga muji mantan pacar temannya. Tapi sepertinya saat ini Galen tengah dalam posisi minder. Jadi dengan sangat teramat terpaksa ia menjawab jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clingy Boyfriend (END)
RomanceLyra awalnya sangat memegang teguh prinsipnya. "Pacar teman bukan temanku!" "Mantan teman bukan tipeku!" Prinsipnya yang begitu konsisten ia jalani selama 20 tahun hidup demi menjaga pertemananya. Bagi Lyra pertemanan justru lebih penting di banding...