04

93 16 11
                                    

Setelah menyelesaikan makanannya, Xiao zhan mulai memelihat kiri kanan dan semua arah terakhir menatap Guang lama.

Mata Guang dan Xiao zhan bertemu, meminum minumanya, memahami maksud tatapan sang gege kepada dirinya "Puding cokelat?." tanya bangga Guang.

"Hmmm" jawab Xiao zhan menganggukan kepalanya cepat karena senang keinginannya dipahami.

"Ini sebenernya aku yang suamimu atau Guang?" pertanyaan Cemburu oleh Yibo.

Xiao zhan hanya melemparkan tatapan tajamnya kepada Yibo. Berakhir semua disana tertawa bahagia melihat dua pasusu ini tidak saling akur.

"Aku temani?" tawar Junjie.

Tapi tawaran itu tidak diindahkan oleh Guang "itu dekat aku tidak membutuhkan helikopter." Setelah menjawab itu Guang mengambil puding cokekat itu dengan santai tanpa ada perasaan bersalah karena ucapan yang ia lemparkan dengan kejam kepada Junjie.

"Junjie, jangan hiraukan perkataannya" ucap Xiao zhan menenangkan hati Junjie, ia tahu benar itu ucapan yang sangat menyinggung bagi Junjie.

Junjie menghela nafasnya, meminum soda yang didepan matanya sedikit "tidak apa ge, aku akan terbiasa dengan itu" dengan senyum manis yang terlukis di wajahnya.

"Tapi aku heran ge, kenapa ada pilot yang bersikap seperti dia. Selama aku jadi pilot, aku baru menemukan satu species seperti dia kali ini."

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan Junjie. Baishu Yibo dan Linghe mendadak melemparkan tatapan penasaran kepada Xiao zhan. Sedangkan Junjie Jeno Jaemin dan Yunxi hanya kaget karena reaksi berlebihan dari anggota lain yang menunggu jawaban dari Suami manis Yibo.

"Karena, ia tak menganggap dirinya Pilot tapi Fighter" ucap Xiao zhan yang hanya membalas jawaban yang ditanyakan oleh Junjie sekaligus hanya menatap Junjie seorang.

□□□□

Salju selalu turun dari kemarin, delapan pemuda gagah ini sudah setia untuk menerima pelajaran dan akan turun ke lapangan hari ini. Tidak menghalangi pembelajaran walaupun udara sangat dingin dan salju terus turun, ini tantangan mereka untuk menjadi perwira negara dan melindungi negara bagai bendera yang ada di dada mereka.

Ketika sudah dilapangan Linghe sangat antusias untuk membelajaran untuk praktek hari ini.

Mereka bukan anak-anak akademi yang harus diawasi ketika penerbangan dan landing, mereka di bebaskan latihan tempur dengan jarak sepuluh kilometer dari pangkalan atau sejauh jarak bertemu dua puluh ribu kaki dan untuk jarak helikopter hanya dengan lima kilometer dengan latihan menampung sebanyak sepuluh orang satu helikopternya. Mereka hanya dikontrol jarak jauh oleh pusat, dari perintah dan jejak penerbangan.

Dihari kesepuluh mereka latihan. Linghe menemukan sebuah kebosanan, ia mengira kita pesawat tempur hanya bisa dikendarain oleh dua orang dan partnernya tidak bertukar ia pun mulai bosan karena keseringan bersama Yibo. Seketika Linghe mempunyai ide bahwa mereka harus mencoba mencari pasangan yang berbeda dari sebelumnya, hanya untuk latihan. Bukan untuk selamanya.

"Ide bagus" serentak mereka kecuali Yunxi dan Junjie, mereka tidak bisa bertukar pasangan. Karena yang bisa menjadi pilot helikopter hanya mereka dan yang lain juga tidak ingin mengendarai helikopter. Jadi Yunxi dan Junjie hanya diam tak berkutik dengan ide mereka.

"Aku ingin bersama Guang" celetuk Linghe.

"Tapi aku ingin bersama Yibo hahaha" jawab Guang begitu saja dengan menarik tangan Yibo, dan segera menuju pesawat yang diparkir untuk latihan sekarang.

"Baishu, karena kau ditinggal partnermu jadi dengan takdir kita berdua." pasrah Linghe hanya bisa mengharapkan baishu tidak menolaknya, seperti yang Guang lakukan padanya.

Fighter (Guangjie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang