07

91 13 8
                                    

Akhirnya Lusi dengan kesadaran penuh membawa mereka pulang paling awal. Tidak lama setelah itu mobil Xiaozhan juga melihatkan bodynya.

"Yang lain tidak turun?" pertanyaan itu dilontarkan oleh Guang.

Junjie yang penasaran kenapa yang lain tidak turun, mencoba melihat apa yang terjadi di dalam sana. Baishu dan Yunxi menutup wajahnya masing-masing karena ketiduran, di paling belakang terlihat manis pemuda kecil itu melindungi sang kekasihnya.

Ketika membalikan badannya Junjie dikagetkan dengan wajah Guang yang tiba-tiba ada tepat didepannya. Mata mereka ketemu, kaki Junjie tidak sengaja menerpa kaki Guang untuk menghindari kesakitan yang Guang rasakan, Junjie menjauhkan kakinya tetapi badanya tidak seimbang berdiri dan hampir saja jatuh kalau tangan Guang tidak menanti badan Junjie.

Segera menjauhkan dirinya dari Guang dan berdiri tegak. Guang melihat itu merasa Junjie sangat manis kali ini. Berubahan suasana yang dilakukan Junjie sangat jelas terlukis diwajahnya.

"Kenapa?" tanya Guang yang membuat Junjie tambah kesal. Guang tidak tahu alasannya, jadi dia tidak salah menanyakan hal itu, tapi Junjie malah menampilkan wajah kurang sukanya.

"Lain kali hati-hati" Sedikit menoyorkan kening Junjie dengan telunjuknya.

Tidak senang ditegur dengan cara baik Junjie memasang wajah kesalnya melebihi dari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak senang ditegur dengan cara baik Junjie memasang wajah kesalnya melebihi dari tadi.

"Apaan sih" menjauh dari Guang dan mengambil kopernya.

Xiaozhan paham situasi, dua oknum yang sering beda pendapat ini bakal akan bertengkar kalau dibiarkan tanpa dilarai.

"Guang, Junjie kalian di kamar paling sudut, BERDUA..!!, Jeno, Jaemin kamar atas saja nanti, sisanya bertiga boleh pilih mau sendiri atau berdua. Lusi bantu aku membantukan mereka dan mengantar kekamar yang tersedia."

^^^

"Kenapa kau kesal denganku?, apa salahku?" tanya Guang setiba mereka dikamar yang dimaksud. Junjie masih memasang wajah masamnya, tidak ingin menjawab pertanyaan yang sia-sia itu. Junjie memilih memasuki kamar mandi dan segera Membuat badannya jauh lebih segar dan wangi.

Keluar dari kamar mandi hanya memakai baju handuk, Junjie dikejutkan dengan pandangan Guang tertidur tanpa atasannya, dan satu kaki Guang telah turun jadi tempat tidur.

Junjie tidak miliki rasa kesal sekarang, ia melihat Guang bagai beruang nakal yang baru saja kelelahan. Begitu menarik dan tenang. Membantu meletakkan kaki Guang itu ketas kasur menyelimuti badan Guang sampai di bawah leher Guang.

Ketika membalikan badannya, Junjie merasa tanganya di tahan oleh tangan besar lain. Melihat kearah tanganya, tangan Guang mencengkram keras pergelangan tangan Junjie. Terasa sakit Junjie berusaha sekuat tenaganya memisahkan tautan itu. Tapi nihil Guang menarik Junjie kedalam Dekapannya.

Kehangatan yang dirasakan wajah Junjie ketika terbentur kecil ke dada milik Guang, membuatnya nyaman. Seperti berada di ruangan dengan minim pendingin dan memeluk bantal yang sangat empuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fighter (Guangjie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang