Patient 02

842 41 19
                                    

SUMARY

" Sasuke tidak mengerti, apakah Sakura yang benar-benar tidak waras di sini sebagai pesakitnya yang mengidap penyakit Skizofrenia, atau pun. Dia sendiri? Pasalnya setiap kali melihat Sakura. Nafsunya selalu melambung tinggi, keinginan untuk meniduri wanita malang itu sangat kuat. Membuatnya, turut mempertanyakan kewarasannya sendiri. "

" Guys, kuperingatkan. Cerita ini mengandung konten eksplisit, kekerasan grafis, pelecehan seksual, yang mungkin membuat beberapa dari kalian tidak nyaman. Jadi, sebelum membaca, Author memberi kalian waktu untuk mempertimbangkan. Terima kasih "

"

S-Sakura, s-sejak kapan kau di situ?" Dengan gugup Sasuke bertanya. Dia memandang Sakura yang kini memandang penisnya dengan tatapan polosnya itu dan-

Nyut

Sedetik kemudian penisnya kembali berdiri tegak. Hal itu membuat Sasuke semakin gugup, sorot hitam itu memandang wajah polos Sakura sebentar. Sebelum akhirnya tatapannya kembali tertuju pada penisnya yang sudah berdiri tegak. Ya ampun, bagaimana ini? Keringat dingin mengalir dari pelipis Sasuke. Pria itu tidak bergerak dari tempatnya begitu juga dengan Sakura.

"S-Sakura b-bisakah kau keluar sebentar?" Kata Sasuke pada Sakura. Sakura tidak beranjak, dia memiringkan kepala dan masih memberikan tatapan tidak mengerti padanya. Membuat Sasuke menghembus napas berat, tanpa banyak bicara. Tangannya kembali mengenggam batang penisnya dan iris hitam itu kembali tertuju pada Sakura.

Kalau sudah begini dia harus apa? Orang yang menjadi fantasinya juga sudah berada di depannya. Jadi, sepertinya Sasuke tidak ada pilihan lain selain melanjutkan kegiatannya yang tertunda. Dengan perlahan, Sasuke kembali mengocok penisnya. Iris hitamnya tertuju pada Sakura.

"Enghh~ aahh~ S-Saakuraaa~"

Desahnya tanpa malu. Tatapannya yang sayu tertuju pada Sakura. Kemudian turun ke bibir pucatnya yang menggoda. Oh god, Sasuke tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya kalau penisnya ini di hisap oleh pemilik bibir itu. Membayangkan saja, membuatkan kocokan Sasuke pada penisnya semakin cepat.

"Shhhh~ ohh~ S-Saaakuraaa~"

Bersamaan dengan sebuah desahan panjang. Cairan putih kental itu kembali menyembur, membuat Sakura yang berdiri di depannya tersentak kaget. Berbeda dengan Sasuke yang merasa sangat puas usai mendapat pelepasannya. Apa lagi mencapai klimaks di temani oleh orang yang menjadi fantasinya. Rasanya luar biasa.

Sasuke lalu menatap Sakura sayu. Tanpa banyak bicara tangannya lalu terulur pada Sakura, yang masih berdiri di depan pintu masuk.

"Kemarilah,"

Panggilnya sembari menahan gairah yang semakin menggebu-gebu. Jujur, Sasuke berharap Sakura tidak akan menyambut uluran tangannya. Namun, harapan itu segera pupus saat ia merasa tangan hangat mengenggam tangannya. Dan saat itu juga, Sasuke sudah tidak bisa menahan diri lagi. Tanpa banyak bicara dia menarik Sakura keras dan membuat wanita itu memekik kaget.

"Akh!"

Sakura terjatuh ke arahnya dan terduduk di atas pangkuannya. Pantat sekal yang menjadi fantasi liarnya selama ini menekan penisnya, membuat Sasuke berdesis nikmat. Tidak menunggu lama, Sasuke menarik tengkuk Sakura dan langsung menyambar bibir merah menggoda itu dengan sebuah lumatan yang penuh nafsu dan liar.

SasuSaku Oneshoot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang