Damar memutuskan untuk kembali pada Kamila esok pagi sekalian membawanya pulang bersama. Ya, pulang dan tinggal bersama Damar, di rumahnya, rumah peninggalan almarhum sang ayah. Setidaknya itulah satu-satunya cara untuk menunjukkan pada semua orang bahwa Damar bukanlah adik yang jahat. Sisi kemanusiaannya masih menggenangi jiwa terlebih untuk keluarganya sendiri. Damar harus belajar dari Anggun bagaimana caranya sedikit berkorban untuk membantu orang lain yang sedang tidak berdaya.
Sulit untuk tetap terjaga di tengah pekerjaan yang dikejar tenggat. Damar tiba di kantor siang harinya setelah pulang dari rumah sakit. Ia berencana untuk mengantor sebentar karena sorenya ia harus ke Majemuk Cafe untuk memantau situasi usaha utamanya.
Bangunan yang menjadi tempat kerja sampingannya tidaklah besar. Hanya berupa ruko berukuran 5 x 15 meter dua lantai yang didesain eksotis bergaya natural. Warna dinding dominan hijau. Tempat kerja karyawan semuanya di lantai satu dan dua, dan dipenuhi dengan meja-meja komputer yang terus menyala hampir dua puluh empat jam. Damar berjalan melewati empat karyawan yang tampak sedang serius di depan layar komputer, mereka hanya tersenyum menyapa lalu kembali fokus pada pekerjaan.
Apa yang mereka lakukan tak ubahnya seperti robot pemantau dan pengrespon. Satu orang memegang tiga hingga lima komputer dan memiliki lebih dari lima ratus akun. Setiap jamnya mereka harus memperhatikan sosial media dan menanggapi apa pun yang bertentangan dengan tujuan mereka untuk membuat kontra. Narasi yang dibangun harus sesuai dengan apa yang diinginkan klien. Menggaungkan suatu isu, memanipulasi berita, mempromosikan suatu produk di mana tujuan utamanya menciptakan fenomena word to mouth dan mengkampanyekannya secara terus menerus hingga tujuan tercapai. Terkadang, mereka juga diminta untuk menyangkal dan menimpali pendapat netizen yang mengomentari isu tertentu terutama politik sebagai bukti bahwa ada pihak lain yang bertolak belakang dengan masyarakat.
Delapan puluh persen orang menganggap bahwa akun-akun itu hanyalah buzzer yang dibayar untuk membuat kekacauan. Namun, Damar lebih suka jika pekerjaan ini disebut sebagai kontradiksi karena perbedaan berpendapat itu sebenarnya layak untuk dibayar.
Kantor tersebut berdiri di atas badan hukum yang bergerak di bidang konstruksi. Namun, sejatinya itu hanyalah kamuflase dari kegiatan yang sebenarnya karena hingga detik ini, pekerjaan seperti yang Damar jalani belum memiliki izin resmi. Barangkali juga tidak akan pernah diizinkan.
Damar bertindak sebagai influencer sekaligus leader dalam tim Mata Kucing. Ada tiga tim yang bekerja diantaranya sebagai pembuat narasi, bagian grafis, dan pendengung. Seseorang yang memiliki pengikut ratusan ribu pasti akan berpengaruh besar terhadap apa yang disampaikan.
Damar berjalan masuk ke ruang kerja di lantai dua. Saat membuka pintu, ia terkejut melihat Restu, atasannya, sudah duduk di kursi kerja Damar dengan santainya. Ia merupakan salah satu buzzer pro dalam tatanan pemerintahan. Kantor yang mereka injak sekarang merupakan pengembangan bisnis yang tujuh puluh persen didanai oleh pemerintah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akal Sehat Terancam Punah
Mystery / ThrillerDamar hanya seorang pemilik kafe sekaligus pendengung bayaran yang sedang berjuang mengumpulkan dana untuk menikahi seorang gadis kaya bernama Anggun, namun tujuannya terhambat sejak kehadiran Kamila--sang kakak sakit jiwa---yang justru membuatnya...