PAIN

Prolog

Shion tersenyum ramah pada orang-orang yang menyapanya. Ia sedang menemani Seon, papanya. Saat ini ia sedang berada di acara ulang tahun perusahaan rekan kerja Seon. Sedari tadi ia terus mengikuti langkah Seon yang tak berhenti menyapa teman-temannya.

"James, kenalin. Ini Shion anak gue."

Yang dipanggil menoleh. Orang itu memeluk singkat Seon lalu tersenyum menatap Shion yang menunduk sopan padanya. "Telat lo, yon. Gue udah tau duluan sama anak lo ini."

Seon menatap James bingung. Ia kembali bingung ketika 2 orang remaja mendekati James. "Kenalin, yon. Ini anak-anak gue. Jaan dan Jakah."

Jakah bersorak heboh ketika melihat Shion. "Hai, Shion! Kita ketemu lagi!"

Seon menatap Jakah dan Shion bergantian. "Kalian sudah saling kenal?"

Shion terkekeh pelan. Ia mengangguk singkat. "Ini Jakah. Teman sekelas aku, Pa. Dan ini kak Jaan, kakak kelas aku."

Seon akhirnya paham. "James, sorry gue emang baru tau anak-anak kita saling kenal. Lo juga sih gak pernah ngasih tau gue kalo anak-anak kita satu sekolah."

James tergelak. "Lo gak pernah nanya gue."

Keduanya hanyut dalam pembicaraan membuat Jaan menjauh. Ia ingin mencari temannya juga yang hadir di acara ini. Jakah menyenggol pelan lengan James. "Yah, aku mau makan dulu ya sama Shion."

Shion masih diam bahkan ketika Jakah sudah menariknya. Ia menatap ragu pada Seon yang sempat menatapnya datar. "Lo aja deh, Kah. Gu--"

"Kalian boleh pergi asal tidak meninggalkan tempat ini." Sela Seon membuat Shion dan Jakah tersenyum senang.

• P A I N •

Pendek dulu gapapa ya 🙃 mau tes ombak dulu hehe

Sejujurnya aku yakin kalian akan kaget tiba-tiba aku buat cerita sedih begini 🥲 tapi gak tau, aku pengen aja menantang diri aku sendiri buat cerita angst 😌

Tapi tenang aja, guys. Ini short story kok. Kemungkinan cuma sampai 10 part karena sebenarnya aku gak tega nyakitin Shion 😭

Kenalan dulu yuk 😊

Seon

Shion

Jakah

Jaan

Absen dulu yang langsung liat ini padahal baru aku post 😋

19.25
10/09/2024