Waktu semakin berlalu, memberikan ruang untuk dua makhluk hidup yang berdiam diri tanpa mengucapkan sepatah katapun setelah salah satu di antara mereka berbicara. Memberikan retakan dari tembok yang membentengi mereka yang terlarut dalam emosi yang tertahan. Meninggalkan suara ponsel dari gadis angkuh dihadapannya.
Ahyeon mengernyitkan alisnya bingung, ia tak mungkin salah dengar kan barusan. Tidak mungkin juga setelah apa yang ia lakukan, gadis cantik itu justru mengucapkan terimakasih padanya.
Ahyeon menunggu dengan sabar apa yang akan Chiquita katakan. Hal itu di karenakan Chiquita yang justru terdiam setelah tadi berbicara aneh dan sekarang malah mencuri pandang padanya, seolah mencari kesempatan yang tepat untuk berbicara.
Di sisi lain Chiquita merasa sedang berada di dalam sebuah arus emosi yang gelap, membuat nya merasa mual akibat tak bisa menemukan jalan keluar dari sana. Ia ingin berbicara tapi mulutnya terasa kaku, seolah ada yang mengganjal pada tenggorokan nya.
Ahyeon sendiri masih sedikit ragu untuk berbicara duluan, entah kenapa ia merasa takut ucapannya akan menyinggung perasaan gadis itu. Mau bagaimanapun, dirinya sudah mengetahui sedikit fakta tentang Chiquita dari Kathrin semalam. Dan mungkin karena merasa bersalah juga.
"Lo mau ngomong apaan, cepet," ucap Ahyeon tegas pada akhirnya. Kata katanya terdengar sama sekali tidak menerima penolakan, membuat Chiquita langsung menurut.
Chiquita menatap Ahyeon ragu, ia menghela nafas nya pelan, mencoba menenangkan detak jantungnya yang tidak karuan. Emosi tertahan membuatnya gugup.
"Terimakasih kak." Chiquita mulai melanjutkan ucapannya, ".. karena kakak, aku bisa nemuin Kathrin tadi malem.."
Chiquita menunduk. Ia kembali menyalahkan dirinya sendiri atas hilangnya Kathrin, membuat dada nya sedikit sesak. Kepalanya seolah berputar mengelilingi dirinya, membuat rasa sakit yang menjalar juga lemas pada tubuh nya.
Chiquita mengatur kembali nafasnya yang tidak teratur, berusaha menahan diri atas apa yang telah terjadi toh Kathrin sudah ditemukan. Panik akan ketakutan tersendiri membuat nya sulit untuk berbicara. Chiquita bingung harus bagaimana mengungkapkan kata-katanya jika sudah seperti ini.
"Terimakasih karena sudah menjaga Kathrin selama aku pergi mencarinya.. Aku gak tau lagi harus gimana buat bales kebaikan kakak—,"
"Kebaikan..!?" Ahyeon mendelik pada Chiquita, tatapannya menyorotkan ketidakpercayaan yang jelas pada apa yang gadis itu ungkapkan.
Bagaimana bisa Chiquita mengatakan hal tersebut setelah dirinya hampir membunuh nya kemarin!?
Ahyeon memijat pelipisnya, ia bingung sekarang harus bagaimana menanggapi adik kelasnya yang sepertinya, mungkin — terlalu baik.
"Yah.. lain kali jaga adek lo lebih baik lagi, dunia luar bukan tempat yang bagus buat anak kecil, terlebih malam hari," ujar Ahyeon bersandar pada sofa. Tatapannya lurus menatap Chiquita.
Gadis itu tampak mengangguk. "Iya, kak."
Kakak kelasnya itu tampak terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata, "Lo gak usah nganggep gue orang baik cuma karena gue nemuin adek lo." Ahyeon membuka topik obrolan lain yang mungkin akan menjadi awal dari kisah mereka.
Kisah yang akan mengantarkan Ahyeon kepada arti dari keluarga, juga sahabat.
Setidaknya hanya itu yang bisa ia lakukan saat ini. Ahyeon hanya tidak ingin mendengar kalimat itu lagi dari mulut seseorang yang ia sakiti. Itu saja.
Ahyeon tampak memalingkan wajahnya ke samping, ia tidak ingin melihat bagaimana reaksi Chiquita setelah ia mengatakan hal ini. "Gue bukan orang baik. Setelah insiden kemarin gue kira lu seharusnya benci gue, bukannya malah bilang gini," ucap Ahyeon tegas. Terlihat sangat serius dengan ucapannya. Namun Chiquita justru terlihat biasa saja, tidak ada ekspresi yang Ahyeon pikirkan seperti takut ataupun penasaran saat melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
relationship with bullying [ chiyeon ]
Fanfiction( tidak ada kaitannya dengan idol asli !! ) Chiquita adalah gadis cantik yang kehilangan keluarga nya, sejak kecil ia harus hidup bersama keluarga baru nya di panti dan menjalankan kehidupan sehari-hari di sana. seiring berjalannya waktu, kini ia tu...