5. Salah Paham

51 7 2
                                    

-Semua alur maupun tokoh yang ada di cerita ini, sama sekali tidak ada sangkut paut nya dengan kehidupan para cast di dunia nyata-

‼️BE A SMART READER‼️

[VOTE SEBELUM LANJUT]

🌑🌑🌑

INI sudah satu bulan terhitung dari hari itu. Hari dimana Marko memaksa Aelin untuk menjadi milik nya. Tak ada yang spesial juga dari hidup nya setelah ada Marko.

Setiap hari nya hanya diisi dengan kegiatan-kegiatan monoton seperti bangun pagi, pergi sekolah, lalu kembali pulang di apartemen yang Aelin anggap sebagai jeruji tahanan nya.

Tiap waktu nya juga harus ia isi dengan mengiyakan semua perintah maupun larangan Marko, tanpa terkecuali karena laki-laki itu benar-benar tak mau dibantah sama sekali.

Malam ini Aelin tengah berbaring diatas ranjang empuk nya–ah ralat, ini semua milik Marko. Gadis itu menatap lurus kearah langit-langit ruangan yang dihiasi lampu temaram.

Ia memang memiliki kebiasaan sebelum tidur. Ia lebih nyaman tidur dengan cahaya lampu yang minim dibandingkan terang ataupun gelap gulita.

Gadis itu masih sibuk termenung dengan isi kepala yang berisik. Semua nya tentang Marko. Tentang laki-laki pemaksa itu.

"Marko itu jahat! Tapi, di lain sisi, laki-laki itu juga punya sisi baik," batin nya.

"Dia itu jatuh cinta atau cuma obsesi sama aku?" batin Aelin berlomba-lomba untuk bertanya.

Aelin memang bingung tentang Marko. Laki-laki itu begitu gelap tanpa memberi celah untuk Aelin melihat sedikit saja cahaya terang dari diri nya.

Marko memang masuk kedalam hidup Aelin, tapi nampak nya Marko tak semudah itu mengizinkan Aelin masuk ke dalam hidupnya. Ini seperti, Aelin milik Marko, namun Marko bukan milik nya.

Aelin juga bukan berharap lebih untuk menjadi bagian terpenting dari Marko. Namun, ia juga dibuat bingung dengan sikap laki-laki itu.

Sifat Marko mudah berubah layaknya bunglon. Jika hal nya bunglon bisa berubah warna karena berpindah tempat, begitu juga Marko. Sifat dan sikap laki-laki itu tergantung bagaimana Aelin.

Laki-laki itu bisa menjadi seseorang yang paling mencintai Aelin, namun laki-laki itu juga bisa menjadi monster menyeramkan yang bisa menyakiti Aelin jika perempuan itu melanggar bantahan nya maupun tidak melakukan perintahnya.

"Arghh, ngga tau lah! Bikin pusing aja mikirin dia."

🌑🌑🌑

Seperti hari-hari sebelumnya, setiap pagi Aelin akan direpotkan dengan persiapan nya menuju sekolah. Terlebih lagi, ia harus membawa mading yang ia buat diatas kertas karton yang dilapisi oleh gabus untuk tugas kelompok jurnalistik nya.

Aelin menyempatkan diri untuk sekedar mengecek barang di pegangan nya sembari menunggu Marko yang datang untuk menjemputnya menuju sekolah seperti biasa. Saat masih mernunggu, ponsel gadis itu berdering menandakan notifikasi yang masuk.

Marko: 
Hari ini gua ngga masuk. Lo bakal di jembut Liam

Aelin:
Kenapa?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARKO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang