1. Taruhan Gila

78 7 4
                                    

-Semua alur maupun tokoh yang ada di cerita ini, sama sekali tidak ada sangkut paut nya dengan kehidupan para cast di dunia nyata-

‼️BE A SMART READER‼️

[VOTE SEBELUM LANJUT]

🌑🌑🌑

AELIN tak mau seperti ini. Berada di lingkungan yang sebenarnya membuat diri nya benar-benar tak nyaman. Namun, apa boleh buat. Ia tak ada kehendak untuk menolak perintah dari sang kekasih, Gavin.

Ia harus berada disini, di area balap liar yang di dominasi dengan laki-laki, sekalipun ada perempuan, hanya perempuan dengan baju kurang bahan.

"Gavin, ayo pulang. Aku bener-bener ngga nyaman ada disini," ucap Aelin terhitung beberapa kali setelah mereka tiba disini.

"Shut up, Aelin. Tugas lo disini cuma nurut sama gua."

Aelin menghela nafas. Gavin kasar. Gavin pemaksa. Tapi, hanya Gavin yang ia punya.

Sebut saja ia hanya gadis sebatang kara yang nyawa nya Gavin tolong tatkala ia hampir saja menghabisi nyawa nya sendiri dengan cara melompat dari jembatan layang.

Aelin merasa tak pantas untuk siapapun. Ia tambah membenci dirinya setelah ia tau kenyataan bahwa dirinya hanya anak dari seorang pelacur yang tak sengaja Ayah nya hamili.

Dari itu, ia baru tersadar mengapa wanita yang ia panggil Mama begitu terang-terangan membenci nya.

Kembali pada Aelin dan Gavin yang sudah tiba tepat di tepi jalan yang menjadi arena balapan Gavin malam ini.

"Mana Marko sama komplotan nya?" tanya Gavin pada salah satu anggota geng nya, Aksen.

"Mereka bel–"

"Gua disini."

Aelin ikut menoleh saat suara itu terdengar. Ada laki-laki berperawakan tinggi dengan wajah tak kalah beringas dengan wajah Gavin, kekasih nya.

Jika ia harus jujur, laki-laki dihadapan nya jauh lebih tampan di banding Gavin.

"Ternyata pecundang ini udah siap buat kalah?" Gavin tersenyum mengejek ke arah Marko.

"Ngga usah banyak omong. Buktiin kalo lo beneran pemenang nya."

Setelah itu, Marko dan Gavin menaiki motor mereka masing-masing. Aelin menunggu dengan cemas di tepi jalan. Sejujurnya, Aelin tak suka Gavin berada dalam lingkungan gelap nya ini. Tapi, ia berharap apa? Gavin mendengar ucapan nya? Gavin tidak membuang nya saja, itu sudah cukup.

Anggap saja Aelin bodoh karena terlalu bergantung pada laki-laki toxic itu. Namun, jika tidak dengan Gavin, ia harus dengan siapa? Harus kembali pada keluarga yang selama 17 tahun ini memberi neraka untuk nya?

Marko dan Gavin sudah mulai menarik gas beberapa kali. Hingga bendera balap di terbangkan oleh wanita yang berdiri ditengah mereka, mereka mulai melajukan motor mereka dengan kecepatan diatas rata-rata.

Lintasan balap tersebut jelas terdengar suara geberan motor yang sangat riuh. Baik Marko maupun Gavin tampak tidak ada yang mau mengalah.

MARKO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang