3. Kehidupan Baru

60 7 1
                                    

-Semua alur maupun tokoh yang ada di cerita ini, sama sekali tidak ada sangkut paut nya dengan kehidupan para cast di dunia nyata-

‼️BE A SMART READER‼️

[VOTE SEBELUM LANJUT]

🌑🌑🌑

ALUR ini tidak pernah ada dalam rencana hidup Aelin. Semuanya berjalan tiba-tiba tanpa ab-aba untuk setidaknya ia bersiap. Marko begitu tiba-tiba untuk memaksa masuk ke dalam hidupnya.

Aelin menatap pantulan dirinya dari cermin dihadapan nya. Kini, ia sudah siap dengan seragam sekolah terbaru nya. Aelin menghembuskan nafas pelan sebelum bangkit sambil menyampirkan tas ransel merah muda nya.

Gadis itu keluar dari kamarnya dan mendapati Marko di ruang tengah. Marko langsung bangkit dari duduknya begitu mendapati Aelin yang sudah siap.

"Gua ngga biasa buat siapin sarapan, tapi lo bisa makan ini." Marko menyodorkan sebungkus roti dan juga sekotak susu rasa coklat.

"Makasi," balas Aelin singkat. 

Aelin langsung mengikuti langkah Marko untuk keluar dari unit apartemen nya. Sepanjang perjalanan menuju lobi apartemen, tak ada yang membuka perbincangan, baik Aelin maupun Marko, mereka larut dalam pikiran nya masing-masing.

Gadis itu ikut masuk kedalam mobil Marko. Marko segera menghidupi mobilnya setelah melihat Aelin siap dengan seatbelt nya.

"Lo pernah ngga naik kelas?" tanya Marko.

Aelin menggeleng, "Ngga, tapi semenjak pergi dari rumah Papa, aku berhenti sekolah," jawabnya.

Marko mengangguk. Pantas saja Aelin harus kembali dikelas 11 yang seharusnya gadis itu seangkatan dengan nya di kelas 12.

Marko melirik Aelin yang hanya terdiam sambil menyantap roti dan sekotak susu yang diberikannya sebagai menu sarapan gadis itu.

"Di sekolah, lo ngga boleh berinteraksi sama cowo manapun kecuali gua," titah Marko tak terbantahkan.

Aelin tak ada minat sama sekali untuk membantah ucapan Marko walaupun titah laki-laki itu sangat tak masuk di akal nya. Pasti ada saat nya ia juga akan berinteraksi dengan laki-laki lain selain Marko mengingat di sekolah itu berisi tak hanya murid perempuan saja.

Perjalanan dari apartemen menuju sekolah menempuh waktu 15 menit lama nya. Mobil Marko terparkiran di tempat parkir khusus siswa yang telah disediakan pihak sekolah.

"Lo gua anter sampe ruang guru, gua ada urusan sama temen-temen gua," kata Mark sebelum keluar dari mobil milik nya.

Aelin mengikuti langkah Marko menuju ruang guru. Mulai terdengar bisikan-bisikan dari sekeliling nya. Mungkin mereka tampak heran melihat Marko berjalan beriringan dengan seorang perempuan.

Namun, Marko tak ambil pusing soal itu. Menjadi perbincangan di sekolah bukan hal yang aneh lagi bagi dirinya. Lain dengan Aelin yang semakin menundukkan kepala nya seiringan dengan bisikan-bisikan yang semakin terdengar.

"Itu Marko sama siapa? Tumben banget bareng cewe?"

"Tapi kaya nya anak baru deh itu, siapa nya Marko ya?"

MARKO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang