"Ceklek" suara pintu di buka.
"Dari mana aja kamu?" tekan genia sambil berjalan mendekati Gwen. Genia langsung menarik rambut Gwen dan mendorongnya hingga Gwen jatuh tersungkur di lantai.
"K-kakak?, ada apa?" tanya Genia yang masih duduk dilantai sambil menunduk.
"lu tanya ada apa? udah gw bilang jangan ganggu adik owan!" bentak Genia.
Owan Megan adalah kakak kandung Claris sekaligus pacar Genia.
"Lu ngapain sih? sampe Owan nanya ke gw"
"Aku-"
"Sialan, gw ga butuh alasan lu yang membela diri" potong Genia
"Awas aja gw denger lagi Owen nanya tentang lo karena Claris" setelah itu Genia lagsung pergi meninggalkan Gwen.
Tidak lama kemudian Gwen langsung berdiri dan naik ke lantai atas untuk masuk ke kamarnya.
"brukk" Gwen membaringkan tubuhnya di atas kasur.
"tok tok" bunyi ketukan pintu.
"nona anda baik-baik saja?" tanya bi Ina.
"Ah aku gapapa bi" jawab Gwen.
"Kalau ada apa-apa panggil saya saja" Kata bi Ina sebelum pergi.
Gwen hanya menatap atap-atap langit kamarnya dengan tatapan kosong.
--------------------------------------------
Esoknya saat jam pelajaran olahraga. "Gwen ayo ganti baju" ajak Daisy sambil menyadarkan Gwen dari lamunanya.
"ah oke" Gwen beranjak dari duduknya dan mengambil baju olahraganya di loker.
Daisy dan Camille bertatap-tatapan mengode kenapa Gwen terlihat tidak seperti biasanya.
"umm Gwen lu gapapa? kalo ada masalah cerita sama kita" kata Camille.
Gwen menatap Camille dan Daisy yang terlihat khawatir padanya. "Gapapa, ayo ganti baju?"
Gwen, Camille dan Daisy langsung pergi ke ruang ganti untuk mengganti bajunya.
"Hari ini ngapain sih?" tanya Camille yang duduk di pingiran lapangan.
"Bola voli" jawab Gwen sambil menguncir rambutnya
"minta kunciran dong" kata Camille dan Gwen memberinya.
"Aku ga bisa voli, izin sakit kali ya?" kata Daisy sambil memonyongkan bibirnya.
"Ikut dong" kata Camille sambil tersenyum lebar.
"Pak Camille dan Daisy ingin bolos" Kata Gwen yang tiba-tiba saja sudah berada di samping guru olahraga.
"akhhhh!! pak kita bercanda doang kok, gak mungkin lah kita bolos" kata Camille sambil menarik narik tangan Gwen.
"Camille dan Daisy push up dulu 10 kali baru boleh main voli" kata guru olahraga.
"Pak itu kejam sekali" kata Camille sambil membuat wajah yang memelas.
"20 kali" kata guru olahraga dan langsung mengabsen murid.
"Akhhh pakk" kata Camille, Daisy hanya pasrah dan merekapun push up dan di pantau oleh Gwen.
"Ahhh cape banget, staminaku sudah habis" rengek Camille, sedangkan Daisy sudah rebahan setelah meminum air tiga botol.
"oke anak-anak, bapak akan sebut nama satu laki-laki dan satu perempuan dan yang bapak sebut berarti sekelompok, dan hari ini kalian akan mempassing bola dengan teman sekelompok kalian, jelas?" jelas guru olahraga.
"Jelas pak" jawab semua murid.
"Oke, bapak sebutkan dan degarkan baik-baik" setelah semua di sebutkan mereka mulai pemanasan terlebih dahulu dan mengambil bola.
"emm halo, kita ketemu lagi ya" kata kael sambil tersenyum. Gwen hanya membalas Kael dengan senyum tipis. Gwen merasa tidak nyaman kenapa dia harus sekelompok dengan Kael, ya memang di masa depan mereka dekat tapi kan sekarang tidak.
"Ah sudahlah, mau gimana lagi" batin Gwen, setelah itu mereka langsung mempassing bola.
--------------------------------------------
"ekhem, cie yang tadi sekelompok tapi malu-malu" ledek Camille.
Gwen hanya menatap Camille dengan tajam dan membuat Camille menciut.
"Ayo ke kantin, aku udah laper" ajak Daisy.
"Ayoo" jawab Camille dengan semangat.
"Kalian duluan aja, gw mau ke toilet" Kata Gwen dan langsung keluar kelas.
"Oke jangan lama ya" balas Camille.
Gwen mencuci tangannya di wastafel setelah dari toilet, tiba-tiba terdengar suara beberapa murid masuk ke toilet.
"Wah, lihat siapa yang kita temukan" kata Katia dan mendekati Gwen.
"Kurasa makanan yang ada di perutku akan keluar lagi karena melihat mukanya" ledek Katia, Claris hanya melihat Gwen yang tengah berdiri diam di sana.
"hei jangan diam saja, kita kaya lagi ngomong sama batu rasanya haha" kata Rose dan menepuk-nepuk punggung Gwen, Gwen langsung menatap tajam Rose.
"Sialan kau menatap apa hah?" Tekan Rose dan menendang keras tulang kering kaki Gwen dengan ujung sepatunya, Gwen meringis sambil memegang kakinya.
"Aduh sakit ya? maaf sengaja" Kata Rose sambil tertawa.
"Claris mau kamu apakan dia?" tanya Katia.
"Kalian urus saja, aku serahkan ke kalian"
"Oke, hmm ayo bersenang senang Gwen" Kata Katia dan mereka berduapun langsung menginjak-injak Gwen yang masih di posisi memegang kakinya.
Beberapa menit kemudian. "Cukup, gw bosen" kata Claris yang membuat Katia dan Rose berhenti.
Claris langsung pergi keluar toilet. "Ah Claris tunggu" kata Rose.
Gwen duduk sambil membersihkan bajunya dan tiba-tiba saja Katia memutar badannya ke arah gwen lalu menendang Gwen dan membuat Gwen meringis. Katia hanya tertawa dan langsung pergi keluar toilet.
Gwen mencuci mukanya meredakan kekesalannya dan langsung pergi keluar toilet. Semua mata tertuju pada punggung gwen, gwen menyadarinya dan meraba punggungnya dan terdapat sticky note disana, langsung saja gwen ambil dan terdapat tulisan 'Aku adalah teman yang tidak tahu terima kasih'
"Gwen kau habis dari mana saja? kenapa ga ke kantin?" tanya Camille.
"Itu apa?" tunjuk Daisy ke sticky note yang di pegang Gwen, Gwen langsung meremasnya.
"Apa? kenapa? aku mau lihat" tanya Camille penasaran.
"Bukan apa-apa, gw mau ke kantin, ada yan-"
"Nitip keripik kentang" potong Camille
"Daisy?" tanya Gwen.
"Engga makasih Gwen, klo udah langsung ke kelas ya!" kata Daisy dan di angguki oleh Gwen.
☆☆☆
MAAF BARU UP SEKARANGG TnTLANJUT GAA NIH? KOMEN YAA!!!
MAKASIH SUDAH BACA DAN MAMPIR KE CERITA AKU, SEMOGA GA NGEBOSENIN YAA!!
JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, KOMEN AND SHARE BIAR AKU MAKIN SEMANGAT NULISNYAA.
SEE YOU
☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice To Meet You Again
Teen FictionDi suatu hari yang cerah dan juga tenang tiba-tiba saja terjadi kecelakaan tabrak lari di dekat kampus Neo, membuat korban meninggal dunia saat di perjalanan menuju rumah sakit, dia adalah Gwen Lariette Margaret mahasiswa di kampus Neo yang baru saj...