-Trail Of Destiny-
Setelah beberapa jam berlalu, suasana apartemen mulai hening. Kim Seong-jin sudah tertidur di kamar tamu, napasnya terdengar pelan dan teratur, seolah beban yang selama ini menghimpitnya perlahan mulai mengendur. Namun, Ji-ho tetap terjaga. Pikirannya berputar-putar memikirkan kejadian hari ini, pengungkapan dari Kim Seong-jin, dan terutama, Kyu-hyun.
Ji-ho menghela napas panjang dan memutuskan untuk keluar sejenak. Ia mengambil jaket tipis dari gantungan, lalu berjalan pelan menuju pintu. Ketika ia membuka pintu, udara malam yang dingin segera menyambutnya. Ia berharap udara segar dapat sedikit meredakan kekacauan dalam benaknya.
Tanpa sepengetahuan Ji-ho, Kyu-hyun memperhatikan dari sudut ruangan. Ia mengikuti Ji-ho keluar dengan langkah yang ringan dan hati-hati, memastikan Ji-ho tidak menyadari kehadirannya. Dalam kegelapan, mata Kyu-hyun bersinar sedikit lebih terang daripada biasanya, refleksi dari kekuatan yang ia miliki. Ia tidak bisa mengabaikan perasaan aneh yang muncul setiap kali melihat Ji-ho.
Ji-ho berjalan tanpa tujuan pasti, hanya ingin merasa bebas untuk sejenak. Ia menemukan sebuah toserba yang masih buka dan memutuskan untuk masuk. Saat melihat berbagai barang di rak, pikirannya melayang.
"Gimana aku bisa tidur tenang dengan isi kepala yang berisik ini...mungkin karena beban pikiran tentang ayahku yang hilang," gumamnya, tatapannya kosong pada deretan makanan ringan."
"Dan sedikit tentang Kyu hyun karena misteri yang ada padanya. Kenapa dia begitu rahasia? Apa yang dia sembunyikan?"
"Haiss...Mengapa semua ini terasa begitu rumit?"Sementara itu, Kyu-hyun bersembunyi di luar toko, memperhatikan Ji-ho dengan cermat dari balik jendela. Ada sesuatu yang menenangkan dalam cara Ji-ho bergerak, meski tampak bingung dan lelah.
Kyu-hyun menahan diri untuk tidak tertawa, bibirnya melengkung membentuk senyuman tipis. "Dia memang selalu seperti ini," pikirnya. "Berjalan tanpa arah seperti anak kecil yang tersesat, tapi entah bagaimana, tetap terlihat seperti orang yang tahu apa yang dia lakukan."
Ji-ho akhirnya memutuskan untuk membeli sebotol minuman dan beberapa makanan ringan.Saat dia keluar dari toserba,tiba-tiba Kyu hyun sudah berdiri disamping Ji ho.
Ji-ho terkejut dan hampir menjatuhkan botol minumannya. "Astagaa!..Kyu-hyun? Apa yang kau lakukan di sini?,kau hampir membuatku mati karena serangan jantung" tanyanya,sambil mengelus dada dan mencoba menenangkan dirinya.
Kyu-hyun memasang wajah serius yang dibuat-buat. "Aku? Aku cuma mau pastikan kamu nggak merusak kota di tengah malam. Soalnya, katanya di sini ada rumor tentang perempuan misterius yang suka berjalan-jalan sendirian malam hari dengan tatapan yang menakutkan." ucapnya sambil melirik Ji-ho dengan mata jahil. "Ternyata, ketemu juga pelakunya."
Ji-ho memutar matanya, tapi tak bisa menahan senyum yang muncul di sudut bibirnya. "Woah, ternyata kamu punya pekerjaan sampingan jadi detektif ya?.' balasnya dengan nada menggoda.
"Kalau begitu, detektif, seharusnya kamu tahu bahwa perempuan ini cuma butuh kopi tengah malam, bukan diikuti seperti penjahat."
Ia melangkah mendekat, menatap Kyu-hyun sambil menyilangkan tangan di dadanya. "Jadi, kau mau ikut, atau kau hanya mau berdiri di sini dan membuatku semakin aneh?"
Kyu-hyun tertawa kecil, memutar bola matanya dengan cara yang dramatis. "Kopi tengah malam, ya?,hmm..ide bagus,oiya cemilan juga."
"Woahh...Aku sepertinya mulai jadi pelayan pribadi, bukan pengawal," balasnya sambil menyeringai."Baiklah, kalau itu bisa membuatmu berhenti menggodaku, aku akan membelikanmu kopi dan plus camilan. Tapi jangan salahkan aku kalau kamu jadi ketagihan dengan layanan ini," lanjutnya."Dan untuk catatan, aku hanya punya satu aturan: jangan pernah mengeluh soal pilihan camilannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝒓𝒂𝒊𝒍 𝑶𝒇 𝑫𝒆𝒔𝒕𝒊𝒏𝒚
FantasyDi tengah hiruk pikuk Seoul, seorang jurnalis investigasi bernama Ji-ho terjebak dalam misteri besar yang mengubah hidupnya selamanya. Saat menyelidiki kasus ayahnya yang hilang secara misterius, dia bertemu dengan Kyu-hyun, seorang pengacara yang t...