Bab I

1.9K 162 18
                                    

Zayyana Aliya Khumaira, seorang perawat yang bekerja di salah satu rumah sakit. Moto hidupnya adalah kerja kerja kerja jadi tidak ada satu haripun yang dia lewatkan untuk bekerja, bukan tanpa alasan dia menjadi pekerja keras, dia harus menghidupi adiknya yang masih bersekolah seorang diri.

"Al lo oke kan? Muka lo agak pucet" Tanya Eka teman perawatnya.

"Aman Ka, biasalah kurang tidur karna jaga malam"

"Lo udah ngelos jaga 30 jam Al, fisik lo masih kuat?"

"Aman kok, ini makanya gue mau pulang, udah kangen kasur"

"Iyee istrahat deh lo, hari ini lo libur kan?"

"Iyaaa"

"Eh Al sorry banget ni, kalau gue minta tolong gantiin jaga pagi besok bisa nggak?"

"Hmmm besok pagi banget nih? Adek gue ujian besok jd musti gue yang anterin sekolah, kalau gue telat dikit bisa nggak?"

"Aman, nanti gue kasihtau temen yang jaga kalau lo telat"

"Oke deh, ehh tapi lo beneran bisa kan?"

"Udehh aman, lo ngeraguin gue ya sekarang"

"Bukan gitu, gue cuma ga tega lihat lo begini, gue bisa kok minta tolong yang lain besok kalau lo ga bisa"

"Besok gue libur Ka, daripada tiduran di rumah mending gue kerja kan"

"Yaudah nanti uang ganti jaganya gue transfer aja ya"

"Oke boleh"

Begitulah Aliya, selagi dia bisa dia akan menerima pekerjaan temannya. Karna dari sana dia akan mendapatkan uang tambahan.
_________________________________________

"Assalamu'alaikum, dy kakak pulang"

"Ardy kamu dimana dek"

"Dy"

Tiga kali Aliya memanggil tapi tidak ada jawaban dari dalam rumahnya. Seseorang wanita paruh baya kemudian menghampirinya.

"Neng, Ardy tadi katanya mau main kerumah temennya yang di ujung gang"

"Ehh bude" Salsa kemudian menghampiri wanita yang sudah dia anggap sebagai orang tuanya itu, Bude Ami dan Suaminya Pak De Rojak sangat menyayangi Aliya dan Ardy, kedua anak itu sudah dianggap anak oleh pasangan suami istri tersebut. Pak de Rojak berprofesi sebagai tukang Ojek dan Bude Ami adalah penjual Sayur keliling. Aliya selalu menitipkan Ardy pada Pak De Rojak ketika akan berangkat dan pulang sekolah, tentu saja Aliya selalu memberikan uang bensin setiap minggu nya.

"Yaudah Aliya tungguin aja deh bude, itu di grobak masih sayur apa aja bude? Aliya mau masakin buat Ardy"

"Kamu nda usah masak neng, ambil lauk dirumah aja, sekarang kamu mandi trus istrahat aja, nanti bangunnya kamu sama Ardy makan dirumah bude aja"

"Makasi ya bude"

"Iya neng, yaudah bude lanjut keliling dulu ya"

"Iya bude, semoga habis ya hari ini"

"Aamiin"
________________________________________

"Kamu darimana sih Dy kok baru pulang?"

"Belajar dirumah temen mba, kebetulan dia punya buku yang Ardy ga punya jadi nebeng sama dia"

"Kamu kenapa ga ngasih tau mba sih, tau gitu kan kamu bisa beli, tinggal kamu kasihtau mba judulnya nanti mba mampir di toko buku deket rumah sakit"

"Mba Ardy masih bisa nebeng punya temen kok, lagian juga catatannya udah Ardy pindah semua kok ni"

"Dek dengerin Mba, kalau kamu butuh sesuatu kamu bilng langsung ke mba, selama itu untuk keperluan sekolah kamu mba pasti usahain"

"Iya mba"

"Yaudah sekarang kita kerumah Bude Ami, kita makan disana"

"Iya mba"

Mereka berjalan beriringan menuju rumah Bude Ami yang berada tepat disamping rumah mereka, sesampainya disana sudah ada Pak de Rojak yang duduk diatas tikar dengan banyak makanan di depannya.

"Assalamu'alaikum pak de, bu de"

"Wa'alaikumussalam, ayo masuk nak sini duduk"

"Bude dimana pak de?"

"Masih di dapur nak, masih bakar terong katanya tadi"

"Yaudah Al bantu bude dulu ya"

"Iya nak"
_______________________________________

"Kamu sekolah yang bener ya, baca doa dulu sebelum mulai ujian"

"Iya mba"

"Uang saku kamu udah mba kasih kan tadi?"

"Udah mba, lo ngulang terus pertanyaan itu dari tadi"

"Itu udah mba lebihin 50 ribu ya, ntar kamu ajak Pak De Rojak beli es podeng atau es kelapa, sisanya kamu beliin pisang goreng buat Bude, nanti siang kamu makan dirumah bude dulu"

"Iya mba"

"Yaudah mba berangkat kerja ya, assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Aliya menunggu adiknya masuk terlebih dahulu baru dia membalikkan motornya. Saat hendak membalikkan motornya dari seberang jalan dia melihat seoarang perempuan berteriak.

"PERGI, KAY GA MAU SAMA KALIAN, KALIAN GA PERNAH PEDULI SAMA KAY"

Seorang perempuan dan laki-laki turun dari mobilnya, kemudian menghampiri gadis tersebut, sepertinya mereka adalah orang tuanya.

Aliya memarkirkan motornya di pinggir trotoar, dia kemudian menghampiri gadis yang berteriak itu. Setelah mendekat dia kaget ternyata orang yang diteriaki oleh gadis tersebut adalah atasannya di rumah sakit.

"Loh dokter Fahri"

"Aliya" dokter Fahri memandang seolah bertanya pada Aliya

"Maaf dok saya tadi mengantar adik saya sekolah di sebrang sana, tapi karna mendengar teriakan jadi saya kesini, maaf dok saya tidak bermaksud ikut campur, mari saya duluan karna harus piket pagi di rumah sakit"

"Aliya tunggu sebentar"

"Iya dok"

"Maa bawa Kayla kesini"

Dengan sabar wanita itu kemudian menuntun anaknya yang masih dia peluk dari samping

"Aliya kenalin ini istri saya namanya Linda dan ini anak saya Kayla, mama kenalin ini karyawan di rumah sakit kita namanya Aliya, dia perawat ma"

"Hallo Aliya, saya istrinya mas Fahri, Aya ayo nak kenalan sama kakak"

Aliya kemudian mengulurkan tangannya kemudian bersalaman dengan bu Linda, setelahnya dia mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Kayla, tidak ada pergerakan sedikitpun dari Kayla, dia terlihat acuh pada Aliya. Aliya tersenyum melihat sikap Kayla, dia menyadari apa yang terjadi pada gadis kecil itu.

"Hai Kayla, nama Aku Aliya kamu mau tidak berteman dengan ku?" Aliya menyentuh tangan Kayla, lalu menatap matanya, Perlahan namun pasti Kayla mengulurkan tangannya, pada Aliya, hal itu membuat semua orang yang ada disana tersenyum.

"Pak dokter, bu Linda, Kayla saya permisi dulu ya, kebetulan hari ini jaga di rumah sakit, saya ga enak sama teman yang lain kalau telat, mari Pak Bu saya duluan"

Setelah Aliya berlalu dari sana, dokter Fahri memandang istrinya

"Ma kalau kita minta Aliya untuk jaga Kay di rumah gimana?"

"Mas Kay gpp, anak aku ga harus di jagain. Aku bisa jaga Kay kok"

"Ma Aliya akan bantu kamu, aku ga mau kamu terlalu lelah seperti sekarang"

"Tidak ada ibu yang lelah kalau menjaga anaknya mas"

"Anak kita beda ma, dia butuh perhatian lebih dari kita dan kita belum bisa ngasih semua itu, jadi Papa inisiatif untuk ngasih perhatian itu lewat Aliya, dia itu perawat yang baik di rumah sakit, anaknya rajin juga"

"Yasudah kalau itu mau kamu Pa, besok pagi suruh dia kerumah jam 9, mama mau tanya-tanya sama dia"

Arah TujuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang