Bab III

631 112 15
                                    

Keesokan harinya Aliya kembali datang kerumah Kayla, dia masih tidak menyerah dengan segala penolakan Kayla.

"Selamat Pagi Bu Linda, Pak Dokter, Pak Lian"

"Pagi Aliya, kamu pagi sekali datangnya, kan saya minta jam 9 kemarin"

"Tidak apa-apa bu, tadi sekalian antar adik saya sekolah"

"Adik kamu kelas berapa?"

"Baru kelas 6 SD bu"

"Ohh yausudah, Kayla ada di kamarnya, dia bilang mau sarapan di Kamarnya, kamu yang bawakan ya, nanti kamu minta sama mbok Tini, tadi dia sudah siapkan, sekalian kalau kamu mau kamu minta sarapan juga sama mbok Tini, nanti kamu makan sama Kayla"

"Iya terimakasih bu, mari saya ke dapur dulu, ambil sarapan untuk Kayla"

Setelah semua sarapan untuk Kayla siap, Aliya membawakan sarapan tersebut. Setelah sampai di depan kamar Kayla, Aliya menghambuskan nafasnya

"Oke Al, Uji kesabaran dimulai"

Tokk...tokk...tokk

"Masuk aja"

"Assalamu'alaikum Kay"

"Kamu ngapain sih dateng lagi?"

"Bawain sarapan buat kamu"

"Taruh aja disitu, setelah itu keluar"

"Aku mau sarapan bareng sama kamu"

"Tapi aku ga mau"

"Ayolah Kay, aku laper ini, dari semalem belum makan"

"Kamu yang laper kenapa harus aku yang repot"

"Masa kamu ga mau bantu aku Kay?"

"Bantu apa?"

"Makan bareng"

"Ya kamu makan aja sendiri, aku lagi ga mau makan nasi goreng"

"Trus kamu mau makan apa Kay? Kita masak yuk?"

"Ribet"

"Yahh padahal aku kemarin lihat kamu nonton video masak-masak di youtube, kamu juga nonton yang tanam sayur dari rumah sendiri itu kan, kalau kamu mau kita bisa lo berkebun di rumah kamu, trus nanti hasilnya kita masak sendiri, atau aku ajakin kamu ke kebun sayur yang kita boleh petik sendiri deh, mau nggak?"

Kay tampak memikirkan tawaran Aliya, sepertinya menarik untuknya

"Mau nggak?"

"Disana ada orang-orang jelek itu nggak?"

Aliya bingung dengan siapa yang dimaksud orang jelek, tapi dia tidak boleh terlihat kebingungan.

"Ngga ada, lagian kalau nanti ada trus dia gangguin kamu, aku hajar nanti orang-orang jelek itu"

"Emang kamu bisa? Badanmu aja kurus begitu"

"Ehh kamu jangan body shaming Kay, biar gini-gini aku tu pinter silat"

"Alah gaya mu"

"Jadi gimana? Mau nggak?"

"Bisa nggak kamu itu ga berisik? Tiap hari cuma gangguin aku aja kerjaanmu"

"Aku janji deh ga akan berisik, tapi kamu sarapan dulu ya"

"Taruh aja disitu, nanti Kay makan"

"Kay ayolah"

"Berisik ya, yaudah sini aku makan"

Kay mengambil satu piring nasi goreng ada diatas meja. Aliya langsung tersenyum

Arah TujuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang