Bab V

462 112 24
                                    

"Kay besok kita mulai home schooling ya"

"Kay ga mau, Kay ga suka sekolah"

"Loh kok gitu sih? Emang Kay ga punya cita-cita gitu?" Mau jadi kayak Papa? Mama atau Kak Ian mungkin?

"Kay ga mau punya cita-cita, Kay juga ga mau kayak Papa Mama atau kayak Kak Ian, mereka lebih sayang sama kerjaannya daripada Kay"

"Yaudah iya, Kay ga jadi kayak mereka, trus Kay mau nya jadi apa?"

Kayla diam, dia tampak berfikir, sepertinya dia terlihat malas sekali menanggapi perkataan Aliya

"Ohh aku tau, kamu kan suka baca Kay, kamu ga mau gitu jadi penulis buku?"

"Nggak, males"

"Ohh aku tau, kamu mau jadi pembuat Salad yang enak di dunia ini"

"Udah pinter, ga perlu belajar"

"Masak itu sekalipun udah pinter harus tetap di pelajari Kay supaya tambah enak, nanti kan kamu bisa coba masak menu yang lain"

"Ga minat masak yang lain, capek"

"Ooo aku tau, kamu kan pinter gambar tu, kalau kamu home schooling nanti kita bisa minta tambah guru gambar, siapa tau Kay bisa jadi kayak kak Ian yang pinter gambar gedung kan"

"Udah Kay bilang kay ga mau jadi kayak Kak Ian, jangan maksain Kay lagi Aliya, kay pusing"

"Yaudah iya maafin aku ya, sekarang kau tidur siang ya"

"Kalau Kay tidur kamu kemana?"

"Bantuin mbok masak mungkin"

"Yaudah sana, aku mau bakso sama perkedel, bilangin mbok ya"

"Siap bos, tidur yang nyenyak ya"

Setelah turun dari lantai kamar Kayla, Aliya berjalan menuju dapur, di ruang tamu dia melihat Lian dan Raisa yang tenga tertawa, entah apa yang mereka bahas tapi sepertinya lucu sekali. Aliya bisa melihat dari cara Lian menatap Raisa, terlihat sekali ada kekaguman disana. Tanpa berlama-lama dia langsung menuju dapur

"Hai mbok, masak apa hari ini?"

"Loh mbak Aliya, non Kay mana?"

"Tidur mbok, jadi aku kesini aja daripada bengong dikamar Kay"

"Mbak Aliya kenapa ndak ikut istrahat saja sama non Kay"

"Aku nggak ngantuk mbok, aku bantu masak aja ya"

"Yo jangan toh mbak, mba Aliya kan tugasnya jagain non Kay aja"

"Udah gpp, daripada aku gabut"

"Gabut itu apa mba?"

"Bosen mbok"

"Oalah, bahasa anak jaman sekarang ada-ada saja"

"Ayo mbok kita masak aja, oh iya tadi Kay minta dibikinin bakso sama perkedel katanya"

"Siap, mbok blender daginnya dulu kalau begitu"

"Ini mbok mau masak apa?"

"Udang buat den Lian, ayam, ikan sama sop, sesuai permintaan den Lian, kayaknya dia mau makan sama temennya disini sekarang"

"Sama mba Raisa mbok?"

"Iya Mba Al, den Lian minta mbok masak sesuai kesukaannya mbak Raisa"

"Ohh mbak Raisa pacarnya Pak Lian ya mbok?"

"Dulu mbok juga mikirnya begitu, tapi ternyata Non Raisa pacarnya den Gani, sahabatnya den Lian"

"Ohh gitu, yaudah mbok aku bantuin ya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arah TujuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang