"JUNIOR"
Seokjin mendorong kursi roda Taehyung menuju ruang terapi, sesampainya didalam Seokjin melepas sandal yang Taehyung kenalan..menggantinya dengan sepatu khusus pasien terapi.
Meletakka kedua tangannya dibawah ketika Taehyung, dengan mudah Seokjin mengangkat tubuh Taehyung untuk didudukannya di atas kursi khusus.
"Jin..terrr..rima kasih" kata Taehyung masih terbata-bata,
"hihihi... tuan ini sudah tugas saya, percayalah.. anda akan segera sembuh seperti semula. Baillah terapi sesi pertama akan segera dimulai, saya ingin tuan merilekskak seluruh otot tubuh tuan. Caramya..ambil nafas dalam.... Tahan sebentar...hembuskan semuanya lakukan sampai 3 kali tuan...".
Selesai melakukan pemanasan, Seokjin mengangka salah satu tangan Taehyung.. ia kemudia menggerakkannya pelan secara berurutan begitu juga dengan kedua kaki Taehyung.
30 menit telah berlalu, keringat mulai terlihat didahi Taehyung. Seokjin dengan sigap mengambil handuk kecil kemudian mengelap wajah Taehyung hingga bersih lalu memberinya minum.
"tuan..meskipun baru 30 menit tapi begitu melelahkan bukan? Itu wajar..karena saraf anda masih dalam keadaan pasif, sekarang kita anda istirahat sebentar sebelum ke sesi terapi lainnya"
Taehyung mengangguk, ia memperhatikan bagaimana Seokjin membantu terapis lainnya yang sedang terlihat kesulitan mengangkat tubuh pasien.
"dia tumbuh menjadi anak yang baik.. Seokjin, Kim Seokjin tumbuh dengan baik dan bahagia". Batin Taehyung, senyum dan tatapannya tidak lepas dari semua pergerakan Seokjin.
...
"tuan Taehyung? Anda sudah siap beralih ke sesi terapi selanjutnya?" Taehyung yang hampir tertidur hanya bisa tersenyum sembari mengangguk,
"kekeke.. anda pasti mengantuk, setelah ini anda boleh kembali ke kamar dan tidur. Mari tuan, saya bantu anda memakai ini" Seokjin memperlihat dua simpul tali yang harus diikatkan ke kedua sabuk pengaman pasien yang sudah terpasang di pinggang.
"ini akan membantu anda agar anda tidak terjatuh saat berjalan diatas track, saya akan angkat pinggang anda. 1..2.. yes! Hihihi.. jangan takut kuat, saya akan menahan tubuh anda" Taehyung yang tidak dapat menahan keseimbangan tubuhnya pada akhirnya memeluk Seokjin erat. Mata Taehyung yang sempat terpejam karena terkejut kini mulai terbuka.
Jarak wajahnya yang begitu dekat dengan wajah Seokjin, bahkan sampai Taehyung dapat mencium harum daun mint dari mulut Seokjin membuat wajah Taehyung seketika memerah.
Mencoba melepaskan pelukannya dari tubuh Seokjin, kedua tangan Taehyung justru semakin dieratkan oleh Seokjin.
"tuan yang ada lakukan benar, pegang pinggang saya dan mulailah berjalan pelan.. jika sudah sampai di jalur khusus pasien terapi itu maka anda boleh melepaskan pegangan anda dari pinggang saya untuk berpegangan pada kedua pembatas jalur itu. Anda faham?" Taehyung mengangguk, ia mempererat pegangannya di pinggang Seokjin saat Seokjin mengarahkannya untuk berjalan pelan.
"Ji..Jin.. sepertinya aku akan jatuh" kata Taehyung panik saat ia mulai melepaskan pegangannya,
"tuan jangan khawatir, saya persis ada dibelakang anda. Anda harus berani mengambil langkah dan fokuskan pikiran anda ke seluruh otot tubuh anda, kerahkan pikiran anda untuk mendorong tubuh anda bergerak- bagus.. iya bagus tuan.. sekali lagi, bagus..",
Seokjin memberikan semangat yang tidak pernah putus pada Taehyung hingga tanpa terasa langkah Taehyung membawanya hingga ke ujung jalur.
"bagus tuan! Anda sudah berusaha dengan sangat keras! Sekarang anda boleh istirahat. Saya antar anda ke kamar hhmm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND DESTINY TAEJIN
FanfictionTuhan mengajarkan kita untuk tidak pernah berharap imbalan ketika menolong seseorang karena Tuhan memiliki cara sendiri untuk membalas kebaikan hambanya yang menolong dengan hati yang tulus.