HIS 'LIL BROTHER

485 77 23
                                    


2

"MY TYPE!"


"...WHAT THE- Jimin kau serius? Anak itu bukan anak ku bukan?" Jimin memutar bola matanya, ia kemudian duduk di kursi taman.. meraup wajahnya kasar.

"tentu saja bukan!, aku hanya mengenalmu sekilas bagaimana mungkin aku hamil anakmu. Hah! Apa yang harus aku lakukan Tae?" tak kalah gelisah, Taehyung juga turut bingung dengan langkah selanjutnya yang harus Jimin ambil.

"kau harus memberitahu keluarga mu Jimin, kau sampai kapan kau menyembunyikan rahasia ini?. Bagaimana dengan pasanganmu? Dia mau bertanggung jawab bukan?"

"aku juga belum memberitahu pacar ku, tadinya aku berpikir untuk menikah denganmu saja dan menjadikanmu ayah dari anak ini tapi-"

"noway!, tunggu biar aku yang bicara dulu. Dengan Jimin, sama seperti mu, aku mengenalmu dari teman yang lain kita tidak sedekat itu sampai aku harus bertanggung jawab atas kesalahan yang kau lakukan. Malam ini aku mengikuti kemauan ibuku untuk makan di rumahmu hanya karena aku menghormati kedua orang tuaku dan yang terakhir..aku suka adikmu"

"huh? Maksudmu Seokjin?" Jimin bertanya, seakan tak percaya.

"Taehyung, berap usiamu? Jika tidak salah kita lahir ditahun yang sama itu artinya kau berusia 30 tahun. Apa kau tidak dengar dengan apa yang aku dan ibuku katakan tentang Seokjin?, kedua orang tuaku saja kadang kewalahan menangani krnakalan Seokjin, bagaimana dengan mu yang super sibuk sebagai anggota kepolisian. Lagipula Seokjin pernah bilang tidak mau menikah sebelum selesai kuliah"

"memangnya siapa yang ingin langsung menikah? Kami bisa pacaran dulu atau bertunangan dulu, setelah Seokjin lulus barulah membicarakan masalah pernikahan. Yang seharusnya memikirkan pernikahan saat ini adalah kau Jimin, jangan tunda lagi..kau harus katakan pada orang tuamu sekaligus orang tuaku bahwa kita tidak saling tertarik dan kau juga sudah dalam keadaan hamil dengan pacarmu-"

"kau kejam sekali" keluh Jimin, putus asa.

"memang terdengar kejam, tapi apa yang ku katakan memang benar. Kandunganmu akan membesar dan orang tuamu akan lebih marah jika tau lebih lama. Ayo..aku bisa menemanimu membicarakan hal ini pada orang tua kita, jangan takut.. aku yakin mereka akan mengerti" Taehyung mengulurkan tangannya.

"bagaimana jika aku diusir?"

"ya tinggal saja di rumah pacarmu, lagipula kau berani melakukan sesuatu..maka kau juga harus bersiap menanggung segala resikonya".

Jimin berdiri, menggenggam tangan Taehyung erat.. keduanya gugup memberitahukan berita besar yang pastinya akan mengecewakan kedua belah pihak keluarga.

...

"daddy.. kenapa daddy tidak punya pabrik ice cream? Jinnie suka ice cream, nanti Jinnie tidak perlu beli di mall lagi.. hihihi" seloroh Seokjin yang sedang duduk di pangkuan ayahnya, membuat semua orang tua tertawa.

"kamu masih bisa makan ice cream sepuasnya meskipun daddy tidak punya pabrik ice cream. Musim dingin kurangi makan ice cream nanti"

"kenapa daddy? Tubuh Jinnie nanti membeku? Oh! Itu Jimin hyung dan Taehyung hyung!. Mereka berdua habis pacaran!" Ibu Seokjin segera menutup mulut putranya, sementar Jimin memutar bola matanya mendengar sang adik mengadu persis seperti anak kecil.

"Jin, pergilah ke kamar. Hyung ingin bicara serius mommy dan daddy" ucap Jimin,

"Jinnie mau disini saja, lagipula Jinnie sudah besar dan sudah mengerti pembicaraan serius. Kan dad?"

LOVE AND DESTINY TAEJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang