"THE PROMISE"
Hari itu untuk pertama kalinya Taehyung kembali ke tanah kelahirannya setelah 6 tahun mengenyam pendidikan di University of Columbia dengan gelar teknik arsitektur dan design interior.
Membuka kaca jendela mobil, Taehyung tersenyum saat hembusan angin menerpa wajahnya.
"Hoseok.. bukankah angin Korea terasa begitu menyegarkan? Aku ingin makan tteopoki"
"entah Taehyung, aku pulang setiap tahun jadi pernyataanmu itu tidak relate bagiku. Kau ingin kita berhenti di restoran tteopoki? Ada satu restoran tteopoki terkenal di area ini hanya saja tempatnya sedikit masuk ke area gelap"
"kekeke.. aku baru ingat kau pulang setiap tahun. Dan ya, bawa aku ke restoran itu. Tidak masalah dimanapun areanya"
"tenang saja, area itu berada disamping tanah yang akan dibangun gedung apartment oleh perusahaan kontraktor mu"
"benarkah? Bagus jika begitu, kita tidak perlu membuang banyak waktu"
"okay, kita menuju kesana".
...
Hoseok memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah disediakan, keluar dari mobil.. ia sudah langsung disambut oleh pria bertubuh besar yang meminta uang parkir.
"10 ribu won" kata pria yang lebih pantas disebut preman itu. Tanpa banyak mulut, Hoseok memberikan uang yang diminta.
"kau memberinya uang? Bukankah seharusnya kita bayar parkir dimesin otomatis milik pemerintah?"
"biarkan saja, mereka memiliki banyak kawan disini. Salah ucap, bisa-bisa kita dihabisi. Lagipula nantinya mereka akan pindah dari lingkungan ini setelah perjanjian kerja pembangunan apartment di sahkan oleh pemerintah. Ayo.. restaurannya ada disana, pakai jaketmu udara sangat dingin".
Mematuhi perintah sekretarisnya, Taehyung memakai coat berwarna coklat muda dari merk Celine miliknya. Setelah berjalan beberapa menit langkah Taehyung terhenti ketika seorang anak lelaki berusia 12 tahunan memegang coat bagian belakang.
"ha.. halo tuan, apakah anda mau ditemani? Eumm.. aku bisa melakukan apapun untukmu. aku juga bisa menghisap ice cream mu.. tolong tuan, aku belum mendapat pelanggan" mulut Taehyung ternganga, tidak ada kata yang terpikirkan di otaknya karena pandangannya terlalu fokus pada mata indah namun penuh ketakutan itu.
"hey! Lepaskan tanganmu dari boss ku! Pergi-"
"Hoseok stop!" anak kecil itu kembali berdiri disamping Taehyung, rok pendek dan tanktop mini membalut tubuh kecil itu.. mengguris hati Taehyung dalam.
"Tae, dia ini anak nakal. Kau mungkin tidak tau tapi mereka bekerja untuk preman disini-"
"oleh karena itu kau tidak harus mengusirnya Hoseok!, hey.. kau sudah makan?"
"belum, tapi aku tetap bisa bekerja. Aku mohon tuan..berapapun kau membayarku..aku mohon, aku harus mendapatkan uang walau sedikit" dengan tatapan takut, anak kecil itu melirik ke arag gang sempit dan gelap dimana beberapa priabdewasa berwajah bengis sedang mengawasinya.
"baiklah, ayo ikut denganku"
"Taehyung! Kau sedang membuat masalah besar!" ucap Hoseok keras namun Taehyung tidak mengendahkannya.
Taehyung justru mengulurkan tangannya, namun anak kecil itu menolak untuk menggenggam tangan Taehyung.
"tangan ku kotor tuan, anda mau aku melayani aku dimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND DESTINY TAEJIN
FanficTuhan mengajarkan kita untuk tidak pernah berharap imbalan ketika menolong seseorang karena Tuhan memiliki cara sendiri untuk membalas kebaikan hambanya yang menolong dengan hati yang tulus.