THE PRETTIEST SABRINA (gettin married) SELESAI

20

TRIGGER WARNING!!!

ada tulisan mengandung suicide (bundir) kalo gasanggup baca lgsg scroll aja gesss☺️

btw, aku juga ada up cerita sabrazan versi pdkt-pacaran di karyakarsa! Yang mau baca boleh klik link di bio akuuu. Yang mau aja yaa, kalo gamau gapapa tetep baca disini dan bantu vote plisss

ini yang baca banyak bjir tp yg vote amblassss😭😭 bantu voteee oke lov biar diriku semangat nulise🙏

👽

"Ndan! Cctv sudah di cek detail" ucap seorang lelaki datang membawa berkas dan ia juga hormat pada polisi yang berbicara pada Razan.

"Gimana?"

"Siap Ndan! Korban jepit kepalanya sendiri disana dan yang terakhir bersama korban adalah pak Razan Ndan"

Polisi yang disebut komandan tersebut langsung menatap Razan, Oji pun tak kalah terkejutnya. Lelaki itu menarik bahu Razan pelan untuk menatap dirinya.

"Bang?"

"Gue gapapa, gue gak ngelakuin apa-apa. Lu tenang aja" sahut Razan dengan senyumnya.

"Baik, pak Razan. Saya bisa minta waktunya sebentar untuk bersaksi di kantor?" Tanya komandan tersebut,

"Bisa pak"

"Bang!" Panggil Oji,

"Cuma saksi Ji, gue gak ngelakuin apa-apa. Lu tenang aja"

"Silahkan pak Razan, ikut kami"

Razan dibawa keluar kantor miliknya ini lewat depan, dimana banyaknya wartawan diluar sana yang mengambil gambar. Banyak juga yang bertanya-tanya namun, Razan tidak mau menjawabnya. Biarkan saja.

Sementara semua karyawan kantor hanya bisa melongo karena bos mereka dibawa keluar, dibawa polisi ke kantornya lebih tepatnya.

"Pelakunya pak Razan?"

"Gak nyangka ternyata pak Razan"

"Bos kita anjir pelakunya, gilaa"

Ucapan-ucapan itu menyambangi telinga Oji, sampai ia menoleh kebelakang lalu menatap semua karyawan yang mencibir Razan dibelakang.

Bagi Oji, Razan bukan lagi bos untuknya. Razan adalah abang dan saudara baginya. Jadi, untuk siapapun yang mengganggu saudaranya, ia tidak akan diam.

"BUKAN RAZAN PELAKUNYA! GUE KASIH TAU YA! BUKAN RAZAAN!"

Oji berteriak kencang sekali, wajahnya pun kian merah. Semua karyawan yang tadi mencibir langsung diam,

"LU SEMUAA DARIPADA NGOMONGIN KAYAK GINI! MENDING LU BALIK KERJA DEHH! BERHENTI LU SPEKULASI MACEM-MACEM SOAL BANG RAZAN KALO MASIH MAU KERJA DISINI!"

"dih?" Ucapan ini terdengar ditelinga Oji,

"Lu kenapa? Gak seneng gue ngomong gitu? Lu cabut aja dari kantor ini kalo gak seneng!"

"Lah lu siapa? Apa hak lu ngusir gue?"

"lu tadi bilang bang Razan pelakunya tapi gue suruh keluar dari sini, lu gak mau. Kalo masih butuh duit ya lu kerja aja!" Oji berucap penuh penekanan.