How I Fucked Your Father (III)

2.1K 35 4
                                    

Hi aku Will, masih inget kan ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi aku Will, masih inget kan ?

Karena sedang libur semesteran, aku banyak menghabiskan waktu bersama teman-temanku.
Malam itu aku diajak nginep dirumah Addison, salah satu teman kampusku.

Addison yang biasa dipanggil Adi ini sama homo nya denganku, makanya kami nyambung.

Saat itu kami sedang main PS 5 dikamar Adi.
Kami memainkan game Alfred Hitchcock - Vertigo, sebuah game adventure.

*TOK TOK TOK*
Pintu kamar Adi diketuk.

"Sayang, ini laptop Daddy kenapa hang ya?" Kata seorang lelaki berumur, sambil masuk ke kamar tanpa persetujuan Adi, si pemilik kamar.

"Sayang, ini laptop Daddy kenapa hang ya?" Kata seorang lelaki berumur, sambil masuk ke kamar tanpa persetujuan Adi, si pemilik kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata itu Om Dean, daddy-nya Adi. Pria berumur 50tahunan, blasteran Indo Meksiko, yang masih aktif bekerja disebuah Bank International.
Mommy Adi 3 tahun lalu meninggal dunia karena kanker usus.
Aku tahu semua itu karena Adi pernah bercerita.
Walau aku tahu juga belakangan, om Dean bukan ayah kandung Adi, ayah kandung Adi sudah lebih lama meninggal dunia.

Kini Adi dan Michael (adiknya) menjadi yatim piatu, diurus Om Dean - ayah tiri mereka.
Duda dan single parent, namun menyayangi mereka layaknya anak kandung sendiri.

"Kenapa laptop Daddy?" Tanya Adi membuyarkan lamunanku.
"Ga tau nih, daritadi hang, coba kamu cek"
"Yahh, aku mana paham Dad"
"Atau tolongin Daddy bawa ke tempat service di mall, ada kan? Urgent bgt nak, Daddy harus selesain laporan untuk dibahas besok di kantor"
"Hmm, ok deh dad, Will temenin gw yuk, nanti lanjut lagi main PS-nya" ucap Adi mengajakku.

Akupun mengiyakan.

"Lho Will, ga usah, kamu gimana sih, tamu malah direpotin. Minta temenin adik kamu aja ya nak"

"Yahh, ya udah deh. MIKEEEE, temenin Abang yok" teriak Adi.

Tak lama muncul Michael (biasa dipanggil Mike) dari arah kamarnya.

"Apa sih bang?" Ujar Mike, remaja yang masih sekolah SMA, entah kelas berapa, aku lupa.

Setelah dijelaskan Adi, mereka segera berangkat ke Mall yang dimaksud, terdengar dari suara mobilnya yang makin menjauh.

MEN.COM || StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang