MY ROBOT

Cafe Alone

"disini ya?" Tanya Arthur Seraya Menaiki anak tangga

"Iyaa thur , bagus kan?" Ucap ku sambil duduk di kursi

"Bagus"  jwb nya singkat

•

"Pesen dulu gih" ucap ku seraya memberikan Menu makanan Padanya nya

"Mocha latte nya satu"

"Mbak nya?"

"Saya matcha latte aja"

"Baikk"

"Behh, Untung gw Bawa mashi klo ngga gw jdi obat nyamukk" Ucap junkyu Diiringi dengan Pria manis Di belakang nya. Mashiho

•

Sepanjang obrolan Kami hanya membahas tentang kampus, namun kadang kami bertukar cerita tentang kehidupan sedang kan Arthur Hanya Menyimak dan ngangguk² doang.

"Temenin gw ke toilet thur"

"Oke" jawabnya beranjak dari kursi dan mengikuti mashiho

"Gilaa, gw di anggap nya Angin kali yaak" julit junkyu

Aku melirik nya dan sedikit terkekeh  kecil "pftt"

"Bacot!!"

"Ehh, lo kesini karna inget Jihoon?" Imbuh junkyu memelankan suaranya

"Niat gw sih Mau Ngajak Arthur Jalan² ga ada kepikiran buat Inget Jihoon" jawab ku santai seraya Minum

" Yeeuu Gw Dejavu masalah nya"

•

Pembicaraan kami Mulai berubah, dan malah membahas jihoon teman kami yang menghilang entah kemana, lagi² Arthur hanya Meyimak omongan kami.

"Jihoon.."

Aku menoleh dengan wajah terkejut, menatap serius pada Arthur yang tiba² mengatakan nama itu.

"Lo tau??" Tanya ku menatap Lekat padanya, berharap ia tau Keberadaan Jihoon

"Park jihoon??" Ucapan nya Membuat ku berharap besar sekarang.

"I-iyahh Lo kenal ya??" Tanya ku sekali lagi Dengan semangat.

Ia pun menggeleng pelan, membuat Diri ini kecewa karna telah Berharap tinggi.

"Terus, knp Lo tau??"

"Kan mulai tdi kalian ngomongin dia" jawab nya dengan polos.

Aish! Benarr tpi salah gimana yaa.

_____

"Gw keingett Waktu jalan² ke teume park bareng jihoon, lucu bejirr"

"Oh, Arthur juga pernah kesana" ucap nya Dengan senyuman

"Beneran ya??" Tanya ku Gemas pada nya

"Iyaaa, kalo mau pulang Kekampung melewati jalan itu" ucap nya

•

Ku edarkan pandangan Yang masih rabun, Telinga berdenging rasanya kepala ini ingin Pecah Saking sakitnya mungkin karena kurang tidur.

Seperti biasa Aku melakukan kegiatan ku sehari hari, mandi sarapan lalu berangkat kesekolah.

•

Dengan jalan yang gontai aku menduduki kursi lalu merebahkan kepala ini sambil menopang nya.

Hingga bel berbunyi pun lelaki Yang ku kagumi Tak kunjung muncul, apa yang terjadi??

"Pe, Weh Arthur kemana??" Tanya junkyu membalikan badan nya mengarah Pada ku

"MANA GW TAU" Omel ku Padanya, entah mengapa Saat Lelah begini aku malah menjadi Emosional Memang nya aku capek apa?

"Dih sensi amat" Ia pun berbalik badan dengan wajah yang masam.

•

"Yo istirahat" ajak junkyu

Aku menoleh lalu menggelengkan kepala, Lapar pun tertunda karna lelah masih menjadi misteri Apa yang membuat ku Capek.

Hingga Jam istirahat  selesai pun aku masih betah Berada di kursi itu, sambil menatap Kursi Arthur yang kosong memikirkan alasan ia tak hadir hari ini.

"Nih, makan!" Ucap nya seraya memberikan ku Satu bungkus Bubur dan Teh Hangat.

Baru saja aku memarahi nya namun ia tetap Perhatian dengan ku, sifat teman ku itu memang suka memancing emosi namun ia juga sangat peka dengan ku.

_______

Aku merebahkan badan Ini di kasur yang empuk, Akhirnya aku bisa Istirahat dengan tenang. Namun pikiran ku Belum bisa istirahat memikirkan Arthur yang sedari tadi Tak membalas Pesan ku

Tak pernah ia seperti ini Apaa yang terjadi padanya? Aish! Lagi² aku memikirkan nya.

[Kyu]

[Apaan?]

[Ada kabar dari Arthur ga?]

[Tu kan kepikiran , emng nya Lo ga ngechat dia?]

[Udah, tapi ga di bales mulai tadi]

[Sakit kali]

[Hus, Apaan Lo ngomong gitu]

[Dih, sensi]

Kali ini aku hanya fokus dengan kesehatan ku, dan ingin melanjutkan Tidur ku sudah larut malam juga.

Toh nanti nya dia pasti membalas chat Ku.

•

00.00

Di antara Banyak nya kamar hanya kamar Arthur lah yang Lampu nya sudah mati Mungkin ia sudah tidur.

Aku tersenyum tipis Sembari menatap Kamar itu, memang wujud nya tak bisa ku lihat namun hati ini Tak sama dengan senyuman ku, banyak. Kekhawatiran Berada di pikiran ku

aku takut trauma itu kembali menimpa ku..

Melihat Kamarnya dari halaman nya saja sudah Puas Untuk ku Rasanya tak mungkin aku Menghampiri Nya di kamar, takut menganggu istirahat nya.

Aku menaiki mobil Lalu Beranjak pergi dari Apartemen Mapo.