3

115 11 0
                                    

▷Selamat Membaca◁

"Gimana gimana Cel?"

"Aku mau ngomong sama kak Zean sekarang!"

"Cel, kak Zean lagi di kampus, aku lagi di sekolah. Gimana cara ngasi telponnya ke kak Zean coba?"

"Ya kakak samperin lah, tega banget sama adiknya."

"Ya Tuhan, kamu kenapa sih Cel? Tiba tiba marah marah."

Greesel terdiam sejenak, hingga desakan tangis mulai terdengar.

"Dek? Kamu kenapa? Greesel?"

Greesel terbangun oleh alarm jam weker yang terus menyala, ia mematikan alarmnya. Terdengar suara shower yang menyala di kamar mandi, menandakan Cynthia sedang berada di dalam kamar mandi.

Greesel merasakan kedua bola matanya sedikit panas, semalaman ia menangis. Entah apa yang ia pikirkan hingga menangis untuk waktu yang cukup lama.

"Greesel," Cynthia menyentuh pundak Greesel membuatnya terkejud. "Kamu kenapa?" Tanya Cynthia lembut. Greesel menagnggeleng.

Cynthia pun duduk di sebelah Greesel. Ia juga mengusap punggung Greesel sambil berkata, "Kamu tadi malem tidur jam berapa?"

"Jam 10." Jawab Greesel cepat.

Cynthia menghembuskan nafas berat, ia lanjut bertanya, "Kamu tidur jam berapa Sel? Aku tau kamu ga tidur jam 10."

Greesel terdiam, ia semakin bingung harus menjawab apa. Tapi untuk apa dia bingung, jika Cynthia tau bahwa dia tidak tidur pada pukul 10 itu artinya Cynthia juga mengetahui dirinya sedang menangis. Pikiran Greesel makin kacau, ia bingung antara harus menjawab pertanyaan Cynthia atau memikirkan hal lain.

Cynthia mengguncangkan tubuh Greesel dengan pelan, "Hei." Cynthia mendekatkan kepalanya ke wajah Greesel, di saat bersamaan Greesel menoleh kareana panggilan Cynthia. Membuat keduanya saling bertatapan dengan jarak yang dekat.

Greesel membuang pandangannya, begitu juga dengan Cynthia. Ia segera bangkit dan dan bergegas menuju kamar mandi.

Cynthia mengulum senyum tipis di bibirnya.

Cynthia sedang duduk di kantin seorang diri, menunggu Greesel memesan makanan. Sebelumnya, Greesel menawarkan dirinya untuk memesankan makanan Cynthia dan membawakannya, Cynthia berulang kali ingin menolak tapi Greesel tetap memaksa.

Dari arah asrama, Gracie melihat sosok Cynthia yang duduk dan nampak sedang melamun sendirian. Gracie pun menghampirinya. "Hei." Gracie menepuk pundak Cynthia yang membuatnya langsung kaget dan memegang dadanya.

"Bikin orang kaget aja."

"Maaf deh. Lagi ngapain kok diem aja sendirian?" Tanya Gracie sambil melihat sekeliling, pandangannya akhirnya menangkap sosok Greesel yang sedang mengantri di kantin.

Gracie menoleh ke arah Cynthia yang rupanya sedang menatapnya dengan tatapan tidak enak, bibirnya sedikit tertekuk seakan mencoba menahan kekesalan.

"I hate him."

The Diary Of GreeselTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang