Bagi yang suka belajar geologi terutama yang suka teori evolusi tentunya mengenal atau pernah melihat apa yang disebut pohon evolusi (evolution tree). Yaitu sebuah gambar pohon dimana di dalamnya terdapat cabang-cabang perkembangan binatang ataupun tumbuhan yang diurutkan atau dibuat berdasarkan teori evolusi.Tetapi kali ini saya tidak menceriterakan soal bagaimana evolusi itu. Kali ini hanya selingan bagaimana teori evolusi sendiri berkembang dari awal. Manarik kan ?
😦 “Pakdhe, jadi teori evolusi juga berevolusi ya ? Asyik tenan kiyi !” 😛
Ilmu apapun tidak pernah berdiri sendiri, ilmu selalu berkembang dari ilmu yang ada sebelumnya, termasuk juga ilmu biologi. Kali ini bukan ilmu biologi, bahkan teori evolusi hanya salah satu teori dalam biologi. Teori ini juga tidak mampu berdiri sendiri. Teori ini dibangun dengan ilmu-ilmu lain dan berkembang sejalan dengan ilmu-ilmu lainnya.
Berkeley mengembangkan penggambaran pohon evolusi ini sehingga kita bisa mengerti sampai dimana sih teori ini saat ini ? Apakah iya teori ini berkaitan dengan yang lain ?
Ada empat akar utama dalam teori evolusi yaitu :
Earth History – Sejarah bumi (Geologi)
Life’s History – Ilmu tentang mahluk hidup (mudahnya ilmu biologi)
Mechanisms of Evolution – Mekanisme evolusi
Development & Genetics – Perkembangan dan Genetika
Sebelum tahun 1800
Tentu saja pada awalnya ilmu-ilmu berkembang terpisah namun ada satu ciri kesamaannya yaitu ilmu “membandingkan”, Comparative Anatomy. Tokoh ilmuwan yang tergolong paling awal dalam memnggunakan perbandingan atau komparasi ini namanya Vesalius, Dia memulai penelitian dari awal berdasarkan “pengamatan” sendiri bukan hanya mengembangkan berdasarkan pengetahuan yang sudah ada. Salah satu pengamatannya adalah adanya kesamaan anatomi manusia dengan binatang, juga beberapa binatang lain. Jadi mengamati, meneliti terus mengembangkan ilmu bukan hanya didasarkan ilmu lama saja.
😦 “Jadi ilmu itu berkembang bukan hanya dengan membaca terus menuliskan lagi ya Pakdhe ?”
Natural Theology and God’s Design – Pada waktu awal ini juga pengamatan (Observation) menjadi dasar utama yang juga dikemukakan oleh Harvey. Observasi ini juga dilakukan oleh Paley. Menurut Paley yang sangat teologis ini menyatakan bahwa observasi ini diperlukan untuk lebih mengenali Maha Pencipta. Pssst kursi yang diduduki Paley ini nantinya juga diduduki oleh Darwin … pssst.
From Living Tissue to Stone – Di tempat lain Steno, seorang yang akhirnya juga menjadi tokoh dalam ilmu geologi mengemukakan teori dasar ilmu stratigrafi dan mulai memanfaatkan fosil sebagai petunjuk umur dalam ilmu stratigrafi. Stratigrafi itu ilmu tentang urutan pembentukan lapisan-lapisan bumi. Hukum Steno mengatakan lapisan yang berada di atas umurnya lebih muda dari batuan yang di bawahnya.
Nested Hierarchies, the Order of Nature – Seorang ahli botani (ilmu tanaman) Carolus Linnaeus, memulai berpikir tentang klasifikasi mahluk hidup. Awalnya klasifikasi keberadaan dibuat oleh Aristoteles. Yaitu sebuah usaha untuk mengklasifikasi berdasarkan atas herarki (hierarchy classification) . Selain mengklasifikasikan benda non hayati, Aristoteles juga memasukkan keberadaan Tuhan, malaikat sampai batu dan mineral. Sedangkan Linnaeus menyatakan bahwa semua spesies dapat dibuat klasifikasinya, termasuk manusia! Hallah inilah yang nanti akhirnya memasukkan manusia kedalam jenjang kehidupan dan keberadaan.
😦 “Looh Pakdhe manusia termasuk binatang itu dari Carl Linnaeus ya ?”
😀 “Memang awalnya disitu, tetapi Darwin yang kena getah nantinya dan selanjutnya hingga sekarang! Jadi ternyata banyak yang salah tembak kaan?”
Di sinilah awal ramenya manusia masuk dalam struktur kebinatangan!
Old Earth, Ancient Life: Georges-Louis Leclerc, Comte de Buffon seorang ahli ilmu sejarah bumi mengemukakan pendapatnya bahwa bumi sudah sangat tua, tentunya ini berbeda dengan anggapan bahwa bumi relatif muda sesuai dengan Alkitab yang saat ini masih banyak dianut oleh Creationist (teori penciptaan). Buffon juga mengatakan bahwa sejarah bumi ini tidak seperti yang ada dalam Alkitab yang dipercaya waktu itu. Bumi dapat dipelajari sejarahnya berdasarkan atas proses-proses yang berlaku.
Dalam ilmu geologi juga dikenal “the present is the key to the past” yang dikemukakan oleh James Hutton, yang juga dikenal sebagai filosofi sains Uniformitarianism. Artinya, proses yang terjadi saat ini juga berlaku pada saat lampau.
😦 “Yang belajar proses-proses di bumi ini kan ahli geologi ta pakdhe ?”
Buffon sebenarnya sudah menduga bahwa gajah Afrika itu berasal dari Mammoth di Antartica yang juga ada yang migrasi ke India. Tapi kayaknya dia masih bingung soal evolusi 😛
The Ecology of Human Populations – Thomas Malthus seorang ahli ekologi dan demografi meneliti tentang manusia dan lingkungannya. Dia meyakini bahwa jumlah populasi manusia itu sebanding dengan jumlah makanan yang tersedia. Dengan menggunakan pemikiran dia, terlihat bahwa pertumbuhan manusia di bumi ini sangat meningkat tajam pasca Perang Dunia II
😦 “Wah, kalau mau mengurangi penduduk diambil makanannya saja ya Pakdhe. Brarti di Indonesia kalau mengurangi jumlah penduduk, ya diambil saja tempenya … wooo Pantesss !”
😀 “Hust ora ngawur, Thole !”