Di bebani ekspetasi

161 19 8
                                    

Cie kangen ya.. Oh enggak, ywdh dh 😹😹

Di suatu rumah mewah dan besar yang merupakan rumah dari keluarga terkaya no 2 se kota Odni

Nampak suasana tegang dan penuh pressure mengelilingi rumah tersebut

"...... " Nampak seorang bapak bapak memperhatikan nilai dari anaknya dengan sangat serius

Sang anak juga nampak tertunduk takut dengan apa yang akan dikatakan oleh papanya

"Segini doang? " Tanya sang Papa kepada sang anak yang memperoleh nilai 90 di ujian sejarah

"I.. Iya,, soalnya Jay belum terlalu faham pelajaran sejara--" Ucapannya sontak membuat sang Papa marah

Brak!

Sang papa membentak

"Kamu kan udah janji sama papa kalo udah pindah ke kelas IPS bakal belajar dengan serius!? Tapi mana buktinya?? Udah dibilang diam saja di kelas IPA karna berhitung adalah kemampuan kamu, tapi kamu malah ngotot pindah ke IPS dan gak ada peningkatan" Kesal pak Idzes

"Tapi.. Hasil segitu gak buruk ko pa, buktinya juga Jay jadi peringkat pertama di kelas dan udah diajuin wali kelas buat maju ke Olimpiade--" Lagi lagi ucapannya ini tak digubris sama sekali oleh si pemilik SMA Half blood

"Papa gamau tau, kamu harus mendapat nilai sempurna di semua mata pelajaran IPS, dan kalo masih segini aja nilai kamu, mending kamu papa kirim ke sekolah asrama" Ancam pak Idzes yang tak segan segan mendidik anaknya untuk menjadi yang nomor 1 dan kemudian pergi

"..... " Jay dengan pasrah cuma bisa mengambil kembali kertas ujiannya yang baru saja dilempar sang papa

Ia dengan frustasi kembali ke kost dan berkumpul kembali dengan teman temannya

Di kost

"Aaaahhh kezel kezel" Ucap seorang anomali bernama Justin Hubner dengan nilai ujian IPS nya yang banyakan bernilai 70-82

"Kok lu goblok banget si jus?" Tanya Rafael dengan nada agak ngejek

"Eh sat! Pelajaran sosiologi tuh susah! Apalagi sejarah! Males bacanyaaa" Jawab Justin dengan kesal

"Aelah jangan jadi warga minim literasi dong, kek gwe nih! " Sahut Rafael dengan membagikan hasil ujiannya sendiri yang banyakan bernilai 86-92

"Lu kan ipa, jadinya banyak angka bukan banyak huruf" Sahut Justin

"Ya justru karna angka makannya lebih susah! " Sahut Rafael

Nathan yang tengah handukan abis mandi pun tak sengaja muncul

"Tejo nilai lu berapa? " Tanya Justin

"Ujian? " Tanya Nathan dan keduanya mengangguk

Srett..

Nilai ujian Nathan yang rata rata 89-96 pun terpampang disana

"Woaaaaaa... " Keduanya lantas benar benar kaget dan terkejud sangat

"Ko bisa? " Tanya Justin tak percaya

"Yeehh.. Gak percayaan anaknya" Ucap cuek Nathan

"Kan lu gak naik kelas.. Tapi.. Nilainya.. " Justin masih sulit menerima fakta terang ini

"Gua ga naek kelas kan karna mukulin Rafa, bukan karna gua goblok, udah ah mau lanjut ngopi.. " Nathan pun mengambil kembali hasil ujiannya dan segera kembali ke kamar

Tapi sebelum melakukan hal tersebut, Jay sudah datang kembali ke kost dengan raut wajah muram

"Ada apa bang Jay? Abis diputusin pacar kah? " Tanya Rafael melihat hal ini

SMK Garuda (Side Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang