Kostum Maid

1.2K 6 0
                                    

Cuplikan Bab 15:

Dua minggu telah berlalu, dan waktu seolah melesat begitu cepat. Setiap hari yang dilalui Valdi dan Mayang dipenuhi dengan kehangatan cinta yang terus tumbuh. Mayang, yang dulunya polos dan lugu, kini semakin terikat oleh pesona Valdi. Perasaannya pada pria itu semakin dalam, sementara pengaruh Valdi terhadapnya semakin kuat, membentuknya perlahan-lahan sesuai dengan keinginan Valdi.

Valdi tidak hanya merawat Mayang dengan cinta, tetapi juga dengan asupan-asupan dewasa. Ia mulai memperkenalkan cerita, film, dan buku-buku mengenai seks kepada Mayang. Setiap malam mereka mengeksplorasi kenikmatan bersama, namun tetap memberikan batasan, Valdi menjaga kendali penuh atas hubungan mereka. Namun, di balik kendali itu, Valdi tahu bahwa hasrat Mayang semakin membara, semakin sulit untuk ditahan.

Malam itu, Valdi sedang berada di ruang kerjanya. Di hadapannya, deretan monitor menampilkan berbagai chart yang bergerak cepat. Ia memperhatikan berita terbaru tentang kemungkinan keruntuhan sementara di pasar crypto, sesuatu yang bisa membuat harga terjun bebas. Valdi sibuk merapihkan portofolio criptonya, sebagian harus ia selamatkan sebelum situasi semakin memburuk. Wajahnya tampak serius, fokus pada data yang terus berubah di depannya.

Di tengah kesibukannya, suara langkah ringan terdengar mendekat. Mayang, yang mengenakan kostum maid seksi, menghampiri Valdi dengan senyum manja yang selalu berhasil membuat hati Valdi melunak. Di tangannya, ia membawa sepiring besar banana split dengan es krim yang menggunung, dihiasi dengan banyak float yang menggoda.

"Mas Valdi," panggil Mayang dengan nada manja, suaranya lembut namun penuh daya tarik.

Valdi menoleh, dan sejenak ketegangan dari monitor-monitor di depannya hilang. Pemandangan Mayang dalam kostum maidnya, dengan senyuman yang polos namun menggoda, langsung membuat pikirannya berpindah dari dunia bisnis ke hasrat yang lebih mendalam.

"Ada apa, Sayang?" jawabnya, senyum tipis menghiasi bibirnya.

Mayang mendekatkan piring es krim itu ke meja Valdi, lalu duduk di sebelahnya, mata besar dan jernihnya menatap Valdi dengan penuh cinta.

"Mayang bikinin ini buat Mas... biar Mas nggak terlalu tegang," ujarnya, sambil menyodorkan sendok es krim kepada Valdi.

Valdi mengambil sendok itu dan mencicipi es krimnya, namun matanya tetap tertuju pada Mayang.

"Terima kasih, Sayang. Mas butuh ini," katanya sambil tersenyum, menikmati rasa manis yang seolah menyejukkan pikirannya.

Mayang dengan perlahan mendekat, lalu duduk di pangkuan Valdi. Dengan gerakan manja, ia mulai menyuapi Valdi, senyum kecil menghiasi bibirnya yang merah. Sentuhan tubuh Mayang yang begitu dekat, ditambah kehangatan yang terasa di pangkuannya, membuat konsentrasi Valdi seketika buyar.

Valdi merasakan kehangatan tubuh Mayang, dan seketika itu juga ia menyadari bahwa gadis itu tidak mengenakan dalaman di balik kostum maidnya. Sensasi kulit mereka yang bersentuhan langsung membuat Valdi sulit berkonsentrasi, namun ia mencoba menahan diri.

"Mayang, sebentar ya, Mas lagi beresin portfolio dulu," ucap Valdi dengan nada sabar, meski suaranya terdengar sedikit tegang.

Mayang mengangguk manja, tatapannya penuh harap. "Mayang temenin, nggak apa-apa kan, Mas?" tanyanya dengan suara memelas, bibirnya membentuk senyuman kecil yang tak bisa Valdi tolak.

Valdi tersenyum gemas dan mengangguk, lalu kembali fokus pada monitor di depannya, berusaha menyelesaikan pekerjaannya. Namun, Mayang yang duduk di pangkuannya terus menyuapi Valdi dengan es krim, sesekali menggoyang-goyangkan pinggulnya perlahan, menciptakan gesekan yang menggoda.

//selengkapnya cek link zaap di profile

Gairah Liar Pembantu Lugu 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang