7

186 30 9
                                    

"Yeon, ini adek lu betah banget disini, gue suruh keluar aja gimana?" ucap hyeon, dia menggunakan kata lo-gue karena sering mendengar orang mengatakan dengan kata itu

"Eh iya gue lupa kalau masih ada si ono" ucap ahyeon

"Nggak mau gue, nanti image gue hancur kalau dia keluar" timpal ahyeon lagi

"Serah lo aja deh, btw besok gue aja ya yang balapan lawan si siapa tadi?" ucap hyon

"Si siapa? Jeano?" ucap ahyeon

"Nah iya itu, ayolah sekali-kali" hyon memang belum pernah mencoba balapan, maka dari itu ia ingin sekali-kali mencoba bapalan

"Hm, yang penting jangan kalah, awas aja kalau kalah" ancam ahyeon, pasalnya jika dirinya kalah, maka harga dirinya akan runtuh dan hancur

"Aman aja itu" ucap hyon

Karna sudah mengantuk, ahyeon memilih untuk tidur, karena besok ia akan sekolah

four hours later

"Hoamm, masih jam segini ternyata" ucap ahyeon melihat handphonenya yang menunjukkan pukul 03.15

"Mending siap-siap, habis itu nonton drama aja enak tuh kayaknya" lalu ahyeon beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi

"Wish segernya badan gue, tinggal nonton aja nih" gumam ahyeon

Setelah menghabiskan waktu untuk menonton, ahyeon segera turun untuk berangkat kesekolah, dan izin ke bibi untuk tidak ikut sarapan bersama saudarinya

Setelah menghabiskan waktu untuk menonton, ahyeon segera turun untuk berangkat kesekolah, dan izin ke bibi untuk tidak ikut sarapan bersama saudarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Harus ngebut nih gue dijalan" gumam ahyeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Harus ngebut nih gue dijalan" gumam ahyeon

Setelah diperjalanan sekitar sepuluh menitan, ahyeon telah sampai di warung bu imah, dan ternyata disana belum kosong, belum ada temannya yang datang

"Yess, i'm the winner" ucap ahyeon senang

BREM! BREM!

"bajingan, gue kalah" umpat eunchae melihat motor di depannya, yang sudah terparkir rapi

"Hai sis, gimana?" ucap ahyeon tengil

"Cepet amat sih lo yeon" Ucap eunchae menuruh helmnya

"Iyalah jelas, orang gue dijalan ngebut" ucap ahyeon

"Jelas kalah, orang ni anak kalau ngebut udah kayak di kejar iblis" batin eunchae

Setelah mengobrol beberapa saat, ada mobil warna hitam yang datang ke warung bu imah

"Tau nih gue siapa" ucap eunchae

"Siapa lagi kalau bukan princess minju" ucap ahyeon

Ya, tebakan meraka berdua benar

"Kok pada cepet-cepet banget sih" ucap minju bingung

"Heh temen biadab, bukan kita yang cepet, lo nya aja yang lama berangkat nya ya anjing" ucap eunchae emosi

"Yaudah sih maaf" ucap minju

"Maaf maaf, sini lu berdua traktir gue makan" tagih ahyeon kepada mereka berdua

"Ck iya iya, sono pesen lah" ucap eunchae

"Sana pesen dah, uang gue banyak" sombong minju

"Beneran? Bu mie nya lima ya, sama estehnya dua" ucap ahyeon sedikit teriak

"Eh ngelunjak ya, gue bilang begitu bukan berarti lu pesen mie lima, siapa yang makan gila" ucap minju heran

"Lagian lu malah bilang begitu anjir, udah tau ni anak kalau makan banyak" ucap eunchae

"Ya maaf, orang gue lupa"

"Ini neng pesenannya, mie lima sama estehnya dua" ucap bu imah

"Makasih bu"

"Iya sama-sama"

Karena makannya sudah datang, ahyeon langsung memakan mie nya dengan lahap, minju dan eunchae yang melihat ahyeon makan, langsung berpikir seperti anak yang tidak pernah di kasih makan oleh orang tuanya

"Srupp ah, kenyang banget nih gue" ucap ahyeon sambil mengelus perutnya yang sudah penuh

Minju dan eunchae langsung melongo, lima piring berisi mie di meja itu habis, dan hanya tersisa piring dengan mie yang tersisa sedikit

"Ini gue sama eunchae nggak di sisain?" tanya minju

"Oh lu mau juga? siapa suruh nggak bilang" ucap ahyeon

"Ya lu mikir lah anjir, dah lah gue mau bayar aja" ucap eunchae beranjak dari tempat duduknya

"Gue juga"

"Cepet berangkat, lima menit lagi gerbangnya di tutup" ucah ahyeon

"Ha? emang iya?" ucap minju langsung melihat ke arah jam tangannya

"Eh iya anjir, ayo cepet berangkat"

Mereka bertiga langsung berangkat dengan kebut kebutan satu sama lain






























Mohon maaf jika alurnya masih tidak jelas, atau ada kesalahan kata/typo

See you next chapter guys

PSYCHOLOGY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang