04. Teman Baru.

109 23 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





°•°•°•°

"Kalau begitu Papa pergi dulu. Guru akan mengantarkan mu ke kelas baru." Xiao Zhan mengangguk dengan kaku, dan diam saja melihat Zhao Fan pergi meninggalkannya.

"Ayo kita juga masuk." guru cantik itu tersenyum ramah, Xiao Zhan menatapnya sesaat dan mengangguk berjalan mengikuti guru tersebut.

"Iya miss." Xiao Zhan melihat sekeliling, dia tak menyangka, dari sekian banyaknya sekolah ternama, Zhao Fan memasukkan dirinya ke sekolah Xiao Zhan yang lama.

    Apakah ini sebuah takdir, di mana dirinya harus bertemu Wang Yibo kembali? Tapi kenapa? Ahh benar, Wang Yibo itu adalah pria lurus yang tidak menyukainya sejak dulu. Mungkinkah jika sekarang dia mendekati Wang Yibo pria itu akan mau menerimanya? Mungkin saja kan?!

"Ini kelasmu mulai sekarang. Dan saya adalah wali kelasmu, jika ada yang ingin kamu katakan padaku, katakan saja, jangan sungkan. Namaku Zhao Liying." Xiao Zhan mengangguk dan tersenyum dengan canggung.

     Sejujurnya dia tidak tau bahwa dirinya akan di tempatkan di kelas itu. Saat dirinya dan guru wanita tersebut masuk, dirinya mencuri atensi dari seluruh penghuni kelas.

"Class, kita kedatangan teman baru. Ayo kenalkan diri kamu." Xiao Zhan menatap Zhao Liying sesaat dan mengangguk.

"Halo semuanya, namaku Xiao ... Ah maksudku Zhao Lusi, salam kenal semua ..." Xiao Zhan hampir saja lupa menyebut namanya. Untung saat dirinya hampir berkata Xiao Zhan tatapannya tak sengaja bertemu dengan tatapan milik Wang Yibo yang dingin.

'Lama tak bertemu ...' kira-kira itulah yang Xiao Zhan ucapkan saat mata keduanya bertemu.

"Baiklah Lusi kamu boleh duduk di kursi kosong itu." Xiao Zhan menatap kursi kosong yang tepat berada di belakang Wang Yibo, dan dia berhenti melangkah tepat saat dirinya berdiri di samping Wang Yibo.

    Bukan karena dia ingin memberikan salam pada pria itu, tapi Xiao Zhan hanya tidak menyangka bisa melihat pria itu lagi bahkan setelah dirinya mati.

"Lusi ada apa?" Zhao Liying bertanya karena Xiao Zhan tak kunjung duduk di kursinya.

"Tidak Miss, bukan apa-apa."

"Kalau begitu duduklah, kita akan mulai pelajarannya "

"Baiklah." Xiao Zhan akhirnya duduk, dengan sadar menatap Wang Yibo dari belakang

    Xiao Zhan diam-diam tersenyum, walau begitu dia merasa hatinya begitu sakit, dia sudah mati, apa Wang Yibo akhirnya tidak merasa terbebani lagi karena perjodohan mereka?

    Perlahan Xiao Zhan menunduk, tanpa sadar air matanya kembali mengalir, dia masih belum ingin mati, kenapa dia harus mati di saat dia bahkan belum mendapatkan apapun yang dia inginkan.

    Dan yang terpenting, Xiao Zhan bahkan belum pernah mendengar Wang Yibo membalas ungkapan cinta darinya. Padahal dia sudah beberapa kali mengatakan bahwa dirinya sangat mencintai pria yang kini duduk di depannya.

     Tanpa sadar, Xiao Zhan mengangkat tangannya, tinggal sedikit lagi dirinya bisa menyentuh rambut Wang Yibo yang duduk di depannya. Namun tiba-tiba Wang Yibo menoleh ke belakang, dan persis menatapnya.

"Ahh ..." Xiao Zhan merasa canggung dengan segera menurunkan tangannya.

"Maaf, bi.bisakah aku pinjam catatan milikmu?" Xiao Zhan merasa bodoh untuk sesaat.

"Oh ya, namaku Lusi." dengan tangan gemetar, Xiao Zhan mengulurkan tangannya.

    Wang Yibo diam saja untuk beberapa saat, lalu tiba-tiba mengambil sesuatu dari dalam saku celananya. Xiao Zhan merasa di abaikan lalu hampir menarik kembali tangannya saat tiba-tiba Wang Yibo meletakkan sebuah saputangan berwarna hitam di telapak tangannya.

"Eh, kenapa?" Xiao Zhan tidak sadar jika sejak tadi air matanya belum dia hapus. Dan saat sadar, Xiao Zhan tanpa sungkan memakai sapu tangan milik Wang Yibo untuk menghapus air matanya.

"Terima kasih." Wang Yibo tak menjawab ucapannya. Hanya diam dan mengalihkan tatapannya

"Oh ini, terima kasih sapu tangannya, bagaimana kalau aku mencucinya dulu baru aku kembalikan." Xiao Zhan menahan napas sesaat untuk setidaknya tak membiarkan air matanya kembali jatuh.

"Terserah." Wang Yibo kembali menatap ke depan. Xiao Zhan merasa sangat sedih akan hal itu, mungkinkah Wang Yibo begitu sangat membencinya, hingga dia sudah tak perduli lagi padanya?

     Ahh benar, saat ini dirinya bukan Xiao Zhan, melainkan Zhao Lusi, tapi untuk beberapa alasan Xiao Zhan tetap merasa sedih, padahal dulu walaupun Wang Yibo kadang marah padanya, dia masih perduli pada dirinya.

   Memikirkan hal itu, rasanya hatinya kembali sakit, di abaikan oleh Wang Yibo untuk kesekian kalinya, kenapa Wang Yibo begitu membenci dirinya? Dia tidak mengerti sama sekali.

°•°•°•°

    Saat jam istirahat, Xiao Zhan hampir mendekati Wang Yibo dan mengajaknya makan siang bersama seperti saat dirinya berada di tubuh Xiao Zhan.

    Namun, belum sempat dirinya berdiri, dua orang gadis mendekatinya dan memperhatikan dirinya dengan seksama.

"Hai ..." Sapa salah satunya. Xiao Zhan tentu membalas salamnya dengan ramah.

"Oh, hai ..."

"Aku Ziyi, Meng Ziyi."

"Aku Lusi."

"Boleh aku duduk?" Xiao Zhan mengangguk saja, saat gadis satunya lagi yang belum dia kenal meminta ijin untuk duduk di depannya, tepatnya kursi tempat duduk Wang Yibo.

    Xiao Zhan bahkan tidak tau kemana Wang Yibo pergi dalam waktu kurang dari 10 detik itu.

"Namaku Cheng Lina, panggil aku Lina saja." Ucap gadis itu dengan senyum merekah di bibirnya.

    Xiao Zhan balas tersenyum, kedua gadis itu menatap Xiao Zhan sambil tersenyum lalu bertanya dengan ramah.

"Mau ke kantin bareng?" Tanya Ziyi ramah, Xiao Zhan dulu memiliki banyak teman di awal dia masuk sekolah, Namun setelah orang-orang mengetahui jika Xiao Zhan menyukai Wang Yibo secara sepihak, teman sekelasnya mulai menjauhinya.

    Xiao Zhan tak pernah mempermasalahkan hal tersebut, dia sadar dirinya memang berbeda, jatuh cinta pada seorang laki-laki di negara itu masih sangatlah tabu. Entah bagaimana bisa dirinya dengan gamblang berkata bahwa dirinya menyukai Wang Yibo.

    Tiba-tiba Xiao Zhan memikirkannya, apakah itu sebabnya Wang Yibo membenci dirinya? Karena memang kisah cinta dua pria di negara mereka memang sangat di larang.

      Karena hal itu Wang Yibo memabencinya? Selalu mencari alasan untuk menghindar darinya? Xiao Zhan merasa sakit sekali hatinya, seperti ada yang mencubitnya hingga membekas.

"Ada apa? Kenapa kamu menangis?" Xiao Zhan terkejut, tiba-tiba Lina sudah menghapus air matanya, apakah dia menangis lagi?

"Tidak, aku hanya mengingat sesuatu." Ziyi dan Lina saling berpandangan, keduanya lalu tersenyum dan kemudian menyeret Xiao Zhan untuk berdiri dan membawanya pergi ke kantin.

"Di sekolah ini makanannya sangat enak, beruntung kamu bisa pindah kesini. Ayo kali ini aku akan traktir, jadi jangan sedih lagi." Lina mendorong Xiao Zhan menuju ke tempat makanan berada.

    Xiao Zhan kebingungan, terlebih sentuhan fisik yang di lakukan oleh Lina dan Ziyi terkesan berlebihan, tapi mereka tampak biasa saja. Tapi dia kan laki-laki memang boleh mereka merangkul dan memeluk sesuka hati?

"A.aku bisa sendiri." Xiao Zhan berusaha melepaskan diri, tapi Lina justru memeluk lengannya begitu erat, sehingga Xiao Zhan kesulitan untuk melepasnya.

"Ayo kita ambil makanannya."

°•°•°•°

Love PoisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang