Disinilah pemuda manis kita setelah berangkat sekolah dengan ogah ogahan sekarang dia sedang menunggu jemputan didepan halte agar bisa segera pulang dan nemplok ke kasur.
Namun tanpa disadari ada mobil berkecepatan tinggi mengarah padanya dan menghantam badan bagian belakangnya
BRUUKKKK
"Shhh.. Hah.. Apakah ini akhirnya... "
Lirihnya memandang langit dengan senyum miris"Maaf ... Bunda ayah ian pamit, ian sayang kalian,Terima kasih, bi inah dan selamat tinggal.." Batin ian
Jadi? APA
😏三三ᕕ( ᐛ )ᕗ
"Eungh.... "Lengguhan pemuda kecil dan manis itu di ikuti gerakan jari jari nya
Dan akhirnya mata itu pun terbuka perlahan, setelah menyesuaikan penglihatannya ia melihat sekitar dengan bingung,"Dimana ini bukanlah tadi aku tertabrak mobil"batinnya heran.
Ya dia adalah JULIANBagaimana tidak, sekarang ia berada di sebuah kamar?
Terlihat luas dan mewah namun kebanyakan berwarna cerah, sial ini menyakiti matanya.Tidak mau membuang waktu lagi ian pun beranjak dari tempat tidur dan mencoba memikirkan kemungkinan- kemungkinan yang masuk akal.
Apa dia diculik? Atau ini adalah kamar orang yang menculiknya? Kenapa bukan digudang saja? Pikirnya merasa aneh.Saat sibuk dengan pikirannya pintu kamar itu pun dibuka dari luar.
Cekklekk
Masuklah seorang wanita paruh baya namun sangat cantik sedang menatapnya lembut.
"Kamu sudah bangun, ayo bersih-bersih dan turun bersama oma untuk makan malam" Ujarnya dengan lembut
Dia adalah oma ROSA"siapa?" Ujar ian merasa bingung sebab ia tidak mengenal orang yang memanggil dirinya oma itu.
"Rian, ada apa dengan mu, apa kamu sakit? Sebentar, biar oma panggil yang lainnya dulu." Oma Rosa pun meninggalkan Ian (panggil Ian aja ya soalnya sama-sama akhiran ian)
Note:
*julian masuk ke tubuh rianJulian yang dipanggil rian pun semakin bingung dan mengendarkan pandangan nya ,tidak sengaja ia melihat pantulan dirinya? Apa itu dirinya? Bukan, itu bukan wajah nya dan apa apaan wajah itu seperti badut jangan lupakan baju nya seperti baju bocah SD, sial
Apa ia sudah gila.Ian yang tidak tahan pun beranjak dari tempatnya dan mencari kamar mandi, tanpa pikir panjang Ian pun masuk dan membasuh wajahnya dengan kasar agar make up itu menghilang.
Setelah selesai ia pun mendogak dan melihat wajah yang ia basuh, "uummm"
Terpampanglah wajah yang sangat imut
Hidung kecil, pipi chubby seperti akan tumpah,bibir kecil berwarna pink dan jangan lupakan mata besar berair itu."Imut sekali tapi bagaimana bisa aku ditubuh ini" Batin ian
"Akhh... Kenapa pusing sekali" Ian pun menjambak rambutnya untuk mengurangi rasa pusing di kepala nya.
"B-berhenti... Hikss" Karna tidak tahan Ian pun menagis.
BRRAKKK
suara pintu di dobrak dari luar, lalu masuklah oma dan anggota keluarga yang lain, mama vani yang melihat bungsu nya kesakitan pun langsung memeluk Ian dan mencoba melepaskan tangan Ian dari rambutnya.
"Ssttt.... Sayang ini mama, ada apa hmm?
Jangan menyakiti dirimu sendiri hikss..." Ujar mama vani dengan sedikit isakan, Dan disusul oleh oma, mommy,viona dan mami untuk menenangkan ian yang berada dipelukan vani.Sedangkan para laki laki mematung melihat wajah Ian yang sangat menggemaskan tanpa make up.
"KALIAN!! APA YANG KALIAN LAKUKAN HAH CEPAT BAWA CUCUKU KE RUMAH SAKIT!!" teriak oma pada para laki laki yang terpesona akan wajah Ian sedang kan Ian dia sudah pingsan dipelukan menantunya.
Opa arthur yang tersadar pun langsung mendekat ke Ian dan menggendongnya untuk dibawa kerumah sakit.
Di ikuti yang lainnya dibelakang"DONI!! CEPAT SIAPKAN MOBIL SIALAN!! " teriak opa pada sang asisten sambil berlari ke lantai dasar.
Teriakan tuan besar arthur pun mengejutkan doni dan para pekerja di lantai dasar.
Doni pun menyuruh salah satu bodyguard untuk menyiapkan mobil yang diminta tuannya.Saat sampai dilantai dasar menggunakan lift opa arthur langsung membawa Ian ke rumah sakit tanpa peduli tatapan para pekerja.
Diikuti anggota keluarga lain dibelakang menggunakan mobil yang berbeda.sepi bet.
Gimana? 😐😐😐😐
Vote jangan diliat aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI COWOK KALEM
Sonstigesmenceritakan tentang seorang anak tunggal yang memasuki raga bungsu yang diabaikan keluarganya karena sifatnya.